SAD STORY

501 35 4
                                    

Waktu kelulusan pun tiba, aku sudah mempersiapkan banyak hal untuk menjalani ujian nasional.

Hari ini adalah hari perpisahan sekaligus pengumuman juara sekolah dengan sedikit perayaan perpisahan. Di SD aku termasuk anak yang populer di sekolah terutama dikalangan para guru karna prestasi akademik yang aku raih.

Semua rangkaian acara sudah hampir selesai dan sekarang adalah saatnya pengumuman juara sekolah.

Tiga orang dengan nilai terbaik yg akan dipanggil ke panggung untuk mendapatkan penghargaan. Juara ketiga jatuh kepada kukuh, juara ke dua kepada agus dan juara pertama jatuh kepadaku. Tepuk tangan begitu meriah menyambut ku yang naik keatas panggung untuk menerima penghargaan itu.

Kepala sekolah :" selamat ya kamu memang luar biasa. Bapak bangga punya murid seperti kamu"
Ririz :" terima kasih pak"
Kepala sekolah :" siapa orang tua yang tidak bangga punya anak seperti kamu"
Ririz :" hemm bahkan orang tua saya tidak pernah peduli bahkan bangga akan apa yang saya raih pak" (jawabku dalam hati)

Kata-kata pak Kepala sekolah seakan menghantamku dengan keras. Yang hanya kujawab dengan senyum miris yang tersungging di bibirku.

Aku turun dari panggung masih dengan perasaan yang sama seperti tadi. Aku pulang dan semua tepat seperti dugaanku mereka tak peduli akan prestasiku.

Waktu berlalu aku telah masuk ke sebuah sekolah menengah pertama di jogja. Aku punya beberapa sahabat baru di SMP ini dengan demikian aku dapat melupakan semua yang pernah terjadi dalam kisah hidupku.

Aku kira saat aku masuk SMP maka semua akan berbeda tak seperti di SD. Namun ternyata aku salah, rasa sakit yang aku rasakan saat SD terulang lagi dengan alasan yang sama lagi.

Tapi aku tetap mengambil keputusan yang sama yaitu membiarkan cinta itu mati dalam hatiku dan membuat sahabatku tersenyum. Aku tak pernah membagi kisahku kepada siapapun karna aku tak percaya pada mereka.

Pernah aku curhat sesuatu ke orang yang mengaku dirinya sahabatku tapi ternyata apa yang ku curhatkan sampai ke telinga banyak orang.

Dan mulai detik itu aku menutup diriku untuk setiap orang yang mencoba mendekat kepada ku. Ada banyak orang yang sok peduli pada kita belum tentu mereka memang tulus karna kebanyakan dari mereka hanya kepo akan apa yang terjadi tapi tidak pernah peduli.

The Diary ( GxG )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang