BROKEN HEART

853 41 3
                                    

Deg... aku berharap aku terbangun dari mimpi buruk ku ini bahwa sahabat baikku mencintai orang yang sama dengan ku, orang yang begitu aku cintai juga dengan cara ku.

Bagai ditusuk ratusan bahkan ribuan jarum dihati ini, seolah ada pisau bedah yang tajam menyayat hatiku.

Begitu perih terasa hatiku saat mendengar pengakuan itu keluar dari mulut sahabat baikku.

Aku berharap segera bangun dari mimpi buruk ini tapi sialnya adalah ini semua nyata sakit ini dan semua ini begitu nyata.

Aku hanya bisa tersenyum dan berusaha untuk menutupi perasaanku saat ini, mencoba untuk menekan rasa sakit itu.

Mengapa begitu sesak hatiku saat aku mendengar pengakuan itu??? Seperti inikah rasanya patah hati??? Banyak pertanyaan yang muncul dalam benakku.

Aku bukan orang yang dengan mudah mencintai seseorang tapi kenapa harus sesakit ini sekarang??? Haaahhhh pengen teriak rasanya pengen banget aku melampiaskan rasa sakit ku. Tapi aku bisa apa???

Untuk marah pun aku tak berhak karna dia bukan siapa-siapa ku. Yang bisa ku lakukan saat ini adalah pura-pura bahagia dengan kabar itu.

Ririz :" oh si johan itu??? Boleh juga kalau itu haha..."
Irma :" hehe iya yang temen kita itu... emmm riz comblangin aku sama dia dong please ya..."

Deg... kembali rasa sakit yang sama kembali terasa dihatiku. Pengen banget rasanya ngomong "hello aku juga cinta dia dan dengan gampangnya kamu bilang minta comblangin sama dia??? Terus aku gimana??? Ahhhh" teriakkan ku frustasi dalam hati dan betapa bodohnya kata-kata yang keluar dari mulutku berbeda dengan yang diperintahkan pikiranku.

Irma :" kamu kenapa riz??? Kok pucat gitu??? Kamu lagi sakit??? Atau kamu gak setuju sama dia??? Atau apa riz???
Ririz :" isshhh apaan sih??? Hahaha aku gak papa kok tenang aja."
Irma :" terus kenapa pucat gitu??? Kamu gak mau jadi mak comblang ku ya riz???"
Ririz :" hahaha aku mau kok asal bisa bikin kamu seneng aja hahaha"
Irma :" beneran riz??? Kamu mau jadi mak comblang??? Ya ampun kamu emang baik gila riz"
Ririz :" hahaha iya iya nanti aku bantuin kok..."

Senyuman tak pernah luntur dari bibir irma karna kebersediaan ku untuk membantunya dekat dengan johan. Padahal bisa dibayangi hati ini benar-benar remuk redam dengan semua ini.

Ku coba sembunyikan rasa sakit dan airmata ku dengan memasang senyum termanis yang ku punya.

Irma :" makasih ya riz sebelumnya hehe ntar kalau udah jadian aku traktir deh haha"
Ririz :" hahaha iya iya sama-sama"

The Diary ( GxG )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang