Evelyn ; 05

63.8K 2.5K 49
                                    

Evelyn keluar dari kamarnya karena Mehmet menyuruhnya untuk makan malam bersama.

Evelyn tidak ingin Mehmet dan Enzo curiga jika dia sudah tahu semuanya. Evelyn akan pergi, Evelyn akan pergi malam ini bersama Carter. Dia akan bersembunyi, mungkin untuk waktu yang lama. Evelyn bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

Evelyn kini sudah duduk di meja makan bersama Mehmet dan Enzo. Evelyn makan dalam diam.

"Evelyn?" Panggil Mehmet saat melihat Evelyn yang berubah menjadi pendiam

"Iya, Kak?" Evelyn mendongak dan menatap Mehmet.

"Kamu tidak apa-apa? Dari tadi diam saja."

"Tidak kok, kak. Evelyn tidak apa-apa." Evelyn tersenyum tulus pada Mehmet, mencoba meyakinkannya.

"Kakak ada masalah? Mata Kaka sembab, Kaka habis nangis? Kaka nangis kenapa?" Tanya Enzo.

"Kaka engg apa-apa kok, Zo. Kakak cuma kurang tidur saja, Kakak sering bergadang akhir akhir ini." Jawab Evelyn

"Kakak tidak bohong, kan?"

"Tidak, Enzo."

Setelah selesai makan malam, Evelyn langsung kembali ke kamarnya dan tak lupa mengunci pintunya. Evelyn sengaja mengunci pintu kamarnya, karena ia akan packing.

Malam ini ia akan pergi, pergi dari rumah ini. Evelyn menangis, tentu saja. Walaupun Evelyn tahu bahwa Mehmet dan Enzo adalah saudara tirinya, ia tetap menyayangi mereka. Sangat menyayangi mereka.

Evelyn mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang.

Evelyn: jam duaan bisa?

Carter: gue tunggu di depan club.

Evelyn: okey.

Jam setengah dua dini hari, alarm di ponselnya Evelyn bunyi. Tadi, setelah mengirim pesan kepada Carter, Evelyn memilih untuk tidur dan memasang alarm di ponselnya. Evelyn berdiam sejenak untuk mengumpulkan ke sadarannya lalu mulai mengeluarkan satu koper dan tas besar di punggungnya. Evelyn keluar dari kamar dengan pelan dan berusaha untuk tidak menimbulkan suara apapun.

Evelyn sudah menelfon taksi dan sambil menunggu taksi itu datang, Evelyn membuat minuman untuk mang Ujang di campur dengan obat tidur. Setelah memberikan dan memastikan mang Ujang penjaga gerbang rumahnya tidur, Evelyn menunggu taksi itu datang.

Tin tin.

Evelyn menoleh ke arah luar rumahnya, di sana sudah ada taksi yang menunggunya. Evelyn membawa koper dan tas di punggung dan jalan pergi dari rumahnya.

"Kalau aku tahu semuanya dari awal, aku tidak akan sesakit ini. Aku tidak akan meminta kasih sayang lebih pada Ibu tiriku." Evelyn pergi meninggalkan rumahnya, rumah yang penuh kenangan.

Evelyn menatap rumahnya. "Sorry. I have to go. I can't stay. I love you." Lalu masuk ke dalam taksi dan pergi.

* * *

Evelyn sudah berada di dalam mobil bersama Carter. Carter awalnya bingung kenapa Evelyn menangis, tapi ia tidak ingin tahu apa alasannya. Nanti dia kegeeran kalau gue tanya. Batin Carter

Evelyn hanya diam selama perjalanan yang cukup jauh ini.

"Sampai ke tempat itu masih lama, mending lo tidur dulu." Kata Carter,

Evelyn | #GHERALDORIGINALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang