Evelyn dan Carter berpelukan di atas rooftop di bawah terangnya bulan dan bintang yang sangat banyak dan bersinar.
Evelyn semakin masuk ke dalam pelukan Carter dan menyandarkan kepalanya di dada lelaki itu, dan Carter pun melakukan hal yang sama seperti Evelyn. Ia bersandar di bahu milik Evelyn.
Sebulan tidak bertemu tentu saja rasa rindu itu tidak akan tersalurkan semuanya hanya dalam waktu beberapa jam ke depan.
Carter dan Evelyn melepaskan rindu yang amat besar di dalam hati mereka masing - masing dan terbukti saat Carter langsung menerjang Evelyn dengan pelukannya ketika perempuan itu baru datang di rooftop.
Bahkan Carter menciumi puncak kepala Evelyn berkali-kali.
"Aku merindukanmu." Kata Carter.
"Aku juga merindukanmu."
Carter melepaskan pelukan itu dan menatap Evelyn. Carter terkekeh saat melihat Evelyn menggerutu karena tidak ingin melepaskan pelukannya.
Carter menatap Evelyn, membawa wanita itu hanyut dalam tatapannya. Lambat tapi pasti, bibir Carter dan Evelyn bersentuhan. Yang awal hanya bersentuhan, kini berubah menjadi lumatan.
Tapi saat Carter menikmati ciuman itu, mau tak mau ia harus melepaskan ciumannya, karena Evelyn meremas bahunya. Pertanda ia kehabisan nafas.
Carter tersenyum saat melihat bibir atas Evelyn yang membengkak karena lumatannya itu.
"Ini ciuman pertama kita, ya?"
"Kurasa tidak."
Carter menempelkan keningnya pada kening Evelyn. "Ini ciuman pertama kita dengan di dasari oleh rasa rindu, dan ciuman pertama kita ketika aku menginginkanmu."
Evelyn tersenyum.
"Anak - anak udah tidur?"
"Tentu saja. Jika mereka belum tidur, maka mereka akan ikut bersamaku." Carter mencium bibir Evelyn sekilas dengan masih menempelkan kening mereka.
"Kamu siap menunggu aku?" Carter menarik pinggang Evelyn supaya lebih rapat.
"For what?"
"Aku akan mengakui semuanya pada Om Michael."
Evelyn diam.
"Aku harus mengumpulkan keberanian, mental, dan fisikku dulu. Aku janji tidak akan lama, aku akan secepatnya mengakui itu."
Evelyn menggeleng.
"Kenapa?"
"Aku belum siap."
"Kita hadapi semuanya bersama - sama, sayang." Yakin Carter pada Evelyn.
"Ghea."
"Aku akan menyelesaikan semuanya, Eve. Aku janji."
"Aku belum siap. Aku takut, Carter."
"Percayalah. Semuanya akan baik - baik saja jika kita selalu bersama." Carter kembali melumat bibir Evelyn dengan sangat lembut.
BRAK!
Carter melepaskan tautan bibirnya lalu melihat ke arah pintu rooftop yang di buka dengan kasar. Carter melihat 2 orang pria berbada besar, Carter menarik dan menyembunyikan Evelyn di belakang tubuhnya. "Siapa kalian? Dan mau apa?" Tanya Carter tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evelyn | #GHERALDORIGINAL
Romance[Ranking #2 dalam acak pada 18 Oktober 2016] Hamil di luar nikah, bukanlah sesuatu yang membanggakan bagi semua orang termasuk Evelyn. Evelyn sudah sangat pusing dengan semua masalah keluarganya dan sekarang di tambah dengan berita kehamilannya. Ini...