"Lo bisa kali enggak usah terlalu dekat dengan Evelyn dan anak - anaknya, Car."
"Kenapa? Anak Evelyn anak gue juga, kenapa harus gue jauhin darah daging gue sendiri?""Gue beberapa kali pernah melihat Om Michael yang memperhatikan lo dan Evelyn serta ke empat anak lo itu. Pandangan Om Michael waktu ngelihat lo main sama cucu - cucunya itu beda, Car. Gue takutnya dia curiga kalau lo yang udah perkosa Evelyn dan enggan untuk bertanggung jawab. Terlebih lagi nama belakang ke empat anak lo itu Gherald."
"Itu perasaan lo doang. Gue biasa aja waktu Om Michael lihat gue main sama anak - anak." Mata Carter melihat ke setiap sudut tempat yang remang-remang dan sangat bising dengan musik edm.
"Gue cuma saranin lo buat enggak terlalu dekat dengan mereka, Car. Karena kalau sampe Om Michael tahu lo itu Ayah dari ke empat cucunya, lo bakalan abis. Lo bakalan nyesal senyesal-nyesal nya. Om Michael engga akan diam saja saat dia tahu siapa pelaku yang sudah membuat anaknya menjadi korban. Apalagi Evelyn itu anak perempuannya, engga gampang buat dapat kata maaf dari Om Michael di saat lo nyakitin hati anak perempuannya, Om Michael terlalu protektif dengan anak perempuannya." Devan terus memperhatikan perempuan yang sedang menari erotis di dance floor.
"Iyaa gue tahu. Gue bakal jaga jarak dengan anak - anak gue. Terpaksa."
"Ya, gue sebagai sahabat yang baik cuma mau ingetin saja. Gue juga masih sayang nyawa gue, karena bagaimanapun juga kalau lo ketahuan pasti gue sama Thomas juga bakal ikut kena masalah. Bisa abis gue sama Om Michael, belum lagi Enzo sama Bang Mehmet nanti. Bonyok aja dah gue."
"Pasti gue lebih parah dari kalian." Carter meneguk vodka yang baru saja ia tuang ke dalam gelas kecil.
"Lagian lo suruh tanggung jawab malah enggak mau, mending sama Evelyn dari pada sama Ghea, Car."
"Gue sayangnya sama Ghea, Van." Carter memandang Devan sinis.
"Kalau lo sayang Ghea. Lo enggak bakalan frustrasi dan depresi saat Evelyn dan anak-anak lo pergi."
"..."
"Diam 'kan, lo. Lo tuh sayang sama Evelyn, tapi lo belum sadar saja, bajingan."
"Gue bener - bener sayang Ghea, Devan
"Alah tai. Kemarinnya aja Evelyn update foto ke Instagramnya lagi jalan sama lo, 'kan?" Tuduh Devan.
"Emang sama gue. Tapi itukan sama anak - anak juga, bukan gue sama Evelyn doang. Gue tau, anak - anak gue belum pernah ke Disneyland jadi gue ajak saja. Mumpung gue lagi free di kantor."
"Sejak kapan lo free? Perusahaan lo yang disini kan masih dalam masalah. Lo pembohong yang bodoh, Carter."
"Terserah." Carter meminum vodka langsung dari botolnya dan menghabiskan sisanya yang tinggal sedikit dan beranjak dari duduknya.
"Lo mau kemana, sialan?" Tanya Devan menahan tangan Carter yang hendak pergi.
"Mau balik gue. Gue enggak mau mabuk, nanti kecelakaan lagi gue."
"Elah gue balik sama siapa?! Gue kan kesini sama lo, brengsek. Masa gue di tinggal ah, sialan."
"Yaudah ayo balik cepat."
"Tapi gue mau make out dulu bentar sama itu cewe di dance floor, Car."
"Enggak! Cepat atau gue tinggal."
"Gue enggak bisa tahan, Carter. Ngertiin sahabat lo ini dongg." Devan memelas pada Carter.
"Lo sama Thomas benar - benar bajingan, ya." Carter berdecak kesal pada Devan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evelyn | #GHERALDORIGINAL
Romance[Ranking #2 dalam acak pada 18 Oktober 2016] Hamil di luar nikah, bukanlah sesuatu yang membanggakan bagi semua orang termasuk Evelyn. Evelyn sudah sangat pusing dengan semua masalah keluarganya dan sekarang di tambah dengan berita kehamilannya. Ini...