Evelyn ; 08

56.1K 2.2K 64
                                        

Setelah mencapai pelepasan terakhir, Carter langsung memakai celananya lagi dan merapihkan bajunya. Lalu keluar dari kamar Evelyn, meninggalkan Evelyn yang masih terbaring lemah di tempat tidurnya.

Evelyn menatap punggung Carter dengan sedih, kapan Carter akan membuka hati untuknya, kenapa sepertinya sangat sulit bagi Carter untuk mencintai dirinya. Walaupun sudah ada ketiga putrinya di antara mereka, Carter tetap tidak peduli dengan Evelyn.

Carter duduk di ruang TV dengan santai, menonton berita siang. Carter tidak benar - benar menonton berita itu, Carter melamun menatap kosong TV di hadapannya.

Carter merasa berasalah karena sudah menampar Evelyn, Carter benar - benar lost control sehingga ia menampar Evelyn. Jika tidak lepas kendali, Carter tidak akan menampar Evelyn.

Carter tidak suka melakukan kekerasan pada perempuan. Carter ingin minta maaf pada Evelyn, tapi gengsinya terlalu besar.

Kejadian tadi pun sebenarnya sangat tidak di inginkan, tapi Carter juga tidak bisa menahan nafsunya. Padahal tadi dia tidak bergairah sama sekali, Carter bingung dengan dirinya yang selalu lost control jika berdekatan dengan Evelyn.

"Ayah," Carter menoleh ke sampingnya dan melihat Kayla yang sedang menatapnya takut. Carter yang tadi menaikan kakinya ke atas meja, merubah posisinya menjadi duduk tegak.

"Kayla? Kamu tidak tidur? Bukankah tadi Bunda sudah menemanimu tidur?" Tanya Carter sambil menarik tangan Kayla dan mendudukkan Kayla di pangkuannya.

"Kayla minta maaf sudah marah sama Ayah, Kayla cuma pingin Ayah ada di sini bersama kami. Kayla enggak mau Ayah pergi lagi," Kayla menunduk,

"Tapi Ayah harus bekerja, Ayah bekerja untuk kalian. Uang yang Ayah dapatkan untuk memenuhi kebutuhan kalian, sayang." Carter menatap Kayla lembut dan mengelus rambut Kayla.

"Ayah, tadi Kayla mimpi buruk." Kayla memeluk Carter

"Benarkah?" Kayla menganggukkan kepalanya. "Jangan terlalu di fikirkan, mimpi hanya bunga tidur, sayang. Kita tidur lagi ya, Ayah akan membacakan cerita untukmu." Kayla lagi-lagi menganggukkan kepalanya. Kayla menggelengkan kepalanya ketika Carter menyuruhnya berjalan. Terpaksa, Carter menggendong putri keduanya.

* * *

Evelyn sudah selesai menyiapkan makan malam untuk anak - anak dan suaminya. Suami? Bukan, Carter bukan suaminya. Hanya Evelyn yang berharap Carter menjadi suaminya.

Evelyn berjalan menuju kamar anak-anaknya. Saat membuka pintu kamar, Evelyn cukup kaget melihat Kayla tidur bersama Carter. Padahal tadi Kayla marah pada Carter.

Evelyn cukup bingung dengan putri keduanya ini. Tapi Evelyn senang karena Kayla dan Carter tidak marahan lagi.

Evelyn berjalan menuju tempat tidur yang di isi oleh Kaneysa dan Kezia. "Neysa, Kezia. Ayo bangun sayang, Waktunya makan malam," Evelyn mengguncangkan kedua tubuh putri sulung dan bungsunya.

"Nggh, Bun. Kaneysa masih ngantuk."

"Tidak ada alasan, Kaneysa. Nanti kamu sakit kalau tidak makan." Ucap Evelyn tegas. Kaneysa dan Kezia langsung bangun, duduk sebentar dan pergi ke meja makan.

Evelyn berjalan menuju tempat tidur di sebelah Kaneysa dan Kezia. tempat tidur yang di isi oleh Kayla dan Carter.

"Kayla sayang. Ayo bangun, waktunya makan malam."

Beda dengan Kaneysa dan Kezia, Kayla langsung bangun dan melihat Evelyn sebentar lalu pergi ke meja makan.

"Carter bangun, waktunya makan malam." Ucap Evelyn sembari mengguncangkan tubuh Carter

Evelyn | #GHERALDORIGINALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang