Evelyn ; 23

48.4K 1.9K 41
                                    

Carter dan Evelyn bergandengan tangan dengan senyum bahagia yang menghiasi wajah mereka. Carter dan Evelyn baru saja turun dari pesawat pribadi milik Michael. Mereka sedang honeymoon.

Honeymoon tanpa membawa keempat anaknya.

Sebenarnya, Evelyn ingin sekali membawa keempat anaknya, tetapi Carter ngotot untuk menitipkan Kaneysa, Kayla, Kezia, dan Ben kepada orangtuanya Carter. Alasan Carter tidak membawa ke empat anaknya, karena ia ingin menghabiskan waktu hanya berdua dengan Evelyn tanpa gangguan dari para anaknya yang sangat mengganggu bagi Carter, apalagi Ben.

Carter merasa Ben menganggap dirinya adalah musuh, padahal ia adalah Ayah kandungnya, tanpa spermanya, Ben tidak akan pernah lahir dengan wajah setampan dirinya. Karena Ben benar - benar copyan dirinya dan ia menyadari itu.

Satu alasan lagi Carter tidak mengajak ke empat anaknya karena, permintaan Alice, Ibunya Carter. Alice ingin sekali menghabiskan waktu bersama ke empat cucunya selain Felly. Alice memaksa Evelyn untuk membiarkan ke empat anaknya untuk tinggal bersama Alice dan Jb selama mereka honeymoon.

Maka, disinilah mereka sekarang Carter dan Evelyn berada, Maldives. Carter sudah menyiapkan segalanya, Carter sangat niat untuk honeymoon kesini suatu hari nanti bersama istrinya, dan sekarang lah Carter berada disini bersama Istrinya, Evelyn.

Carter memilih resort terbaik yang ada di Maldives. Carter tidak ingin honeymoonnya sia - sia dan ia sudah memesan kamar di resort, dimana Carter memilik saham di resort tersebut.

Carter menggandeng tangan Evelyn untuk menuju mobil jemputan yang mereka tunggu dari tadi untuk membawa mereka ke resort itu. "Kita mau kemana, Carter?"

"Ke resort. Aku harap kamu suka dengan resortnya. Karena resort nya adaah resort terbaik yang ada di sini, dan aku memiliki saham disana." Jawab Carter menatap Evelyn, "Honeymoon gratis." Cengir Carter. Evelyn hanya berdecak malas melihat Carter yang memang suka dengan semua hal yang berbau gratis.

Padahal biasanya, perempuan yang lebih suka dengan segala yang berbau gratisan. Tapi ya, sudahlah.

"Dasar sukanya yang gratisan," cibir Evelyn

"Enggak apa - apa. Selagi itu menguntung buat kita." Jawab Carter.

"Evelyn?" panggil Carter

"Hm."

"Aku pengen punya sebelas anak, pasti seru. Nanti semua anak - anak kita, aku ajak main bola."

Evelyn memandang Carter tajam. "Kamu fikir aku kuat ngelahir sebelas anak lagi setelah aku melahirkan empat orang anak, heh? Lagian, anak - anak kita itu ada yang perempuan, emang kamu mau ajak mereka main bola?"

"Siapa tau mereka pingin jadi tomboy." Jawab Carter sekenanya.

"Enggak. Aku enggak suka anak cewe yang tomboy."

"Ceril tomboy, lho. Berarti kamu enggak suka sama Ceril?" Tembak Carter

Evelyn diam sejenak. Pasalnya, Ceril adalah adik bungsunya Carter. Tidak mungkin ia bilang kalau ia tidak menyukai Ceril, karena pada kenyataannya Evelyn tidak melihat ke tomboyannya Ceril.

"Enggak juga. Aku enggak pernah liat Ceril tomboy. Aku lebih sering liat Ceril berpenampilan sebagaimananya perempuan,"

"Ceril tomboy itu waktu SMA, sih. Semenjak kuliah, dia jadi enggak tomboy dan malah jadi anggun gitu. Aku juga heran kenapa Ceril bisa berubah."

"Mungkin ada seseorang yang Ceril suka. Dan Ceril memilih untuk berpenampilan anggun. Berfikir positif aja,"

"Tapi kalau sama kamu aku, enggak bisa berfikir positif. Deket sama kamu bikin aku selalu tegang, bahkan kalau kamu ngomong, aku dengarnya kamu itu kayak mendesah. Emang kamu beneran mendesah ya, Eve?"

Evelyn | #GHERALDORIGINALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang