Evelyn ; 25

44.1K 1.8K 38
                                        

Evelyn dan Carter baru saja sampai di California. Evelyn menyuruh supir yang menjemput dirinya dan Caretr untuk lebih cepat mengendarai mobilnya. Evelyn cemas melihat Carter yang sagat pucat di sebelahnya yang sedang memejamkan matanya, tapi Evelyn tahu bahwa Carter tidak tidur, dia hanya ingin meredakan sakit yang menerpa.


"Carter, kita ke dokter dulu, ya? Kamu pucat banget, udah mana kamu mual - mual dan muntah di pesawat. Kamu kena jetlag, Car?"

"Enggak mungkin aku kena jetlag, Evelyn. Aku sering naik pesawat, aku sering pergi keluar negeri untuk urusan bisnis. Baru kali ini aku mual dan muntah bahkan pusing saat menaiki pesawat."

"Yaudah, intinya kamu kena jetlag. Ngomong gitu aja susah banget."

"Bisa enggak, ilangin sensi kamu ke aku? Aku bener - bener pusing dan enggak mau meladeni kamu yang sensi terus."

"Yaudah, maaf."

Evelyn menuntun kepala Carter untuk bersandar di bahunya. Walaupun ia merasa sensi terus kalau di dekat Carter, tapi tetap saja ia tidak akan tega melihat Carter yang lemah seperti ini. Evelyn mengelus kepala Carter dengan sayang. "Sampai kamu langsung tidur aja ya, Car?"

"Iya."

***

Evelyn membantu Carter untuk tiduran di tempat tidur. Evelyn dan Carter pulang kerumah orangtuanya Carter. Evelyn hanya menurut saat Carter menyuruhnya untuk tinggal di rumah orang tuanya, karena memang tidak ada salahnya juga ia tinggal disana. Ke empat anaknya juga tinggal di rumah orangtuanya Carter.

Evelyn menoleh saat pintu kamar Carter yang sudah menjadi kamar dirinya juga terbuka, dan terlihat Alice yang sedang menggendong Ben yang tertidur. "Carter kenapa, Evelyn?"

"Carter kena jetlag, Mom."

"Masa iya? Carter sering naik pesawat kok, enggak mungkin dia kena jetlag. Aneh."

"Aku juga enggak tau, Mom. Tadi aku udah suruh ke dokter dulu, Carternya malah enggak mau,"

"Mama telpon dokter ya, Carter?"

"Enggak usah, Ma. Carter cuma butuh istirahat aja, kok."

"Yaudah kamu istirahat aja. Nanti kalau kamu nambah parah, terpaksa kamu Mama bawa ke rumah sakit." A
lice keluar.

***

Hampir dua bulan Carter bersikap aneh, seperti bukan Carter. Carter yang biasanya akan mengalah dan lebih tenang, kini berubah menjadi sensi pada Evelyn, tidak pada Evelyn saja, tapi pada semua orang, bahkan karyawannya pun kena marah oleh Carter tanpa alasan yang jelas

Dan jika Carter dan Evelyn sudah bertemu, mereka akan menjadi sewot, kadang Evelyn lebih mengalah untuk tidak meladeni Carter yang sering sensi pada dirinya.

Evelyn kaget saat dirinya pulang sehabis mengantar Kaneysa ke sekolah, dia mendapati Carter yang sedang bekerja dengan MacBooknya dan bungkus coklat berserakan dimana - mana. Evelyn tidak ingat kalau Carter suka dengan coklat.

Setau Evelyn, Carter memang suka coklat, tapi tidak dengan memakan coklat berbungkus - bungkus. Evelyn pernah berfikir jika coklat yang Carter makan itu mengandung narkoba yang membuat Carter kecanduan dengan coklat itu.

Karena sudah ada narkoba yang di olah ke dalam permen, biskuit, coklat, dll. Evelyn sempat panik dengan hal itu dan langsung melaporkannya pada kedua orang tua Carter.

Alice juga panik saat Evelyn bilang 'bisa saja coklat itu mengandung narkoba, karena memang sudah ada makanan yang di campur dengan narkoba.'.

Dan beberapa hari yang lalu, Alice menyeret paksa Carter yang sedang makan coklat di dalam ruang kerjanya untuk ikut dirinya ke rumah sakit. Alice tidak mau terlambat, Alice tidak ingin jika Carter semakin kecanduan jika memang benar apa yang di bilang oleh istri Carter itu. Alice hanya ingin Carter baik-baik saja.

Evelyn | #GHERALDORIGINALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang