Part 2

2.5K 189 16
                                    


Moon Chae Won POV

Abeoji...

Entah kau setuju atau tidak atas keputusanku ini. Tapi aku sudah bertekad. Sesulit apapun itu. Seberat apapun itu akan aku lalui. Akan aku musnahkan orang-orang yang telah membunuhmu.

Pesawat yang membawaku beserta rekan-rekan dokterku baru saja mendarat di bandara Juba, ibukota Sudan Selatan. Ya, aku terpilih atau lebih tepatnya mengajukan diri sebagai pemimpin tim medis yang ditugaskan kemari. Ke tempat dimana ayahku menjalankan tugas terakhirnya.

5 tahun yang lalu, ayahku ditugaskan memimpin pasukan perwakilan Korea Selatan untuk menjadi pasukan perdamaian PBB di negara ini. Sudan selatan saat itu baru memperoleh kemerdekaannya setelah memisahkan diri dari Sudan, sehingga kondisi sosial dan politik negara ini masih sangat kacau. Entah apa yang terjadi, aku dikejutkan dengan kabar kematiannya. Jenazahnya saat itu sudah berada di Korea. Menurut Kolonel Jung, rekan ayahku, ayah meninggal dalam operasi penyelamatannya setelah sempat disandera oleh kelompok pemberontak di Sudan Selatan.

Jika kalian berpikir aku kemari untuk balas dendam, maka itu tidaklah salah. Aku memang akan menjadi dokter relawan disini, tapi selain itu aku akan mencari para pemberontak tengik yang telah membunuh ayahku bagaimanapun caranya.

Setelah aku dan rekan-rekanku turun dari pesawat, aku mengumpulkan mereka ke tepi landasan pacu.

"Baiklah. Aku Moon Chae Won, pemimpin tim medis ini. Aku bertanggung jawab atas apapun yang terjadi. Karena negara ini sedang terjadi konflik politik, aku sarankan pada kalian untuk berhati-hati. Tindakan apapun yang kalian lakukan harus dibawah pengawasanku. Wabah yang terjadi disini belum kita ketahui. Oleh karena itu selalu berhati-hati ketika menangani pasien. Peralatan medis sudah dikirimkan kemari beberapa hari yang lalu. Aku harap kita bisa menjadi tim yang solid, aku mohon kerjasama kalian semua."

"Ye Moon-Songsaeng."

Aku tersenyum mendengar jawaban mereka.

Suara helikopter yang mendekat bersiap mendarat di landasan pacu mengalihkan fokus kami. Angin kencang yang berasal dari baling-baling helikopter berhembus kuat dan meniup rambutku yang saat ini kubiarkan tergerai. Aku yang tadinya membelakangi helikopter itu kemudian berbalik.

Setelah helikopter itu mendarat,sekelompok tentara berjumlah sekitar 4 orang turun dari dalam helikopter. Oh...aku salah, ada 5 orang. Orang terakhir baru saja turun dengan kacamata hitam bertengger menutupi matanya. Tentara-tentara itu berjalan ke arah kami dengan langkah gagahnya... oh maaf kata angkuh menurutku lebih tepat. Terlebih pria berkacamata hitam itu. Dari lencana di pakaiannya aku langsung tahu bahwa ia adalah kapten pasukan. Ia berjalan lebih cepat, mendahului rekan-rekan atau mungkin anak buahnya. Langkahnya baru terhenti di hadapan tim medisku. Melewatiku begitu saja tanpa sedikitpun menoleh kepadaku. Mengabaikan keberadaanku. Sementara anak buahnya berhenti beberapa langkah dihadapanku.

Aku melirik mereka satu per satu sebelum membalikkan badanku. Menghadap rekan-rekanku yang kulihat masih terpana dengan kedatangan tentara-tentara ini. Pria berkacamata tadi berdiri membelakangiku, sekitar 2 atau 3 langkah dihadapanku.

"Perkenalkan aku Kapten Song Joong Ki. Pemimpin pasukan warfare command tim alpha. Aku yang bertanggung jawab atas keselamatan kalian semua selama kalian berada disini." Ucap pria yang ternyata bernama Song Joong Ki itu.

Seorang tentara lain melangkah maju dan berdiri tepat disampingku.

"Aku Sersan Mayor Seo Dae Young. Aku akan memberitahukan beberapa instruksi kepada kalian. Harap diperhatikan karena aku tak akan mengulanginya. Barang-barang medis yang kalian perlukan sudah sampai di pangkalan militer. Karena perjalanan darat cukup lama ditempuh dan kendaraan yang memungkinkan untuk mengangkut kalian hanyalah helikopter, maka ada hal-hal yang harus kalian lakukan. Barang-barang yang saat ini kalian bawa tidak semuanya dapat diangkut. Karena itu pilihlah barang-barang yang sangat kalian perlukan. Kami akan membagikan ransel untuk dapat kalian gunakan. Barang-barang lain akan diantar melalui jalur darat."

The X FilesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang