Drrtt... Drrtt...
Luffy calling...
"Assalamualaikum..."
"Waalaikumsalam. Ka, are you okay?" tanya Luffy dari seberang telpon.
Lho kok nggak marah? Padahal aku sudah antisipasi denger suara marahnya.
"Ya, i'm okay."
"Yakin?"
"Yakin, Fy. Kamu kenapa, sih?" tanyaku heran.
"Kamu nanya aku kenapa setelah kamu kirim pesan kayak gitu?"
Tuh kan, mampus lo Ka bentar lagi meledak itu anak.
"Iya iya pertanyaan aku salah," jawabku dengan nada semenyesal mungkin.
"Ceritain sama dari awal. Kalau aja tiket harganya manusiawi aku udah terbang sekarang buat nonjok muka bajingan itu,"
"Wes, nggak mesti nonjok juga kali, Fy."
Kemudian aku ceritakan semua dari awal bagaimana Gara bisa menghubungiku sampai akhirnya kami bisa bertemu. Tentu saja di seberang sana hanya terdengar bunyi napas yang aku yakini menahan amarah.
"Jadi gitu, Fy. Aku juga nggak nyangka dia bakal kayak gitu," kataku mengakhiri penjelasan dengan helaan napas berat.
"Malka, kamu tahu kan aku sayang banget sama kamu?" dengan nada terdengar seperti meyakinkanku.
"Eh? Aku tahu kalau kamu sayang sama aku. Tapi, dengan kata banget aku nggak yakin sebelum kamu mengakhiri hubungan kamu sama Vania," jawabku tegas.
Enak aja, aku nggak segampang itu juga kali meskipun sekarang statusnya selingkuhan bukan berarti aku buta akan keadaan juga.
"We're not going to talk about Vania here, Malka. We are talking about us and that damn asshole," kata Luffy tak kalah tegas denganku.
Kampret si Luffy ini nggak bisa banget bahas Vania pasti ada aja ngelesnya. Untung sayang kalau nggak udah aku putusin kali telponnya.
"Okay, I won't talk about Vania, puas?!"
"Kok balik kamu sih yang marah-marah?"
"Ya, habisnya dari awal setiap aku bahas Vania pasti kamu langsung ngeles ini lah itu lah ada aja," jawabku kesal.
"Akan ada saatnya aku bakal ngebahas Vania tapi, tunggu waktunya tepat ya, Ka. Ada saatnya kamu tahu semua ceritanya. Aku cuma belum siap dan keadaan juga nggak memungkinkan,"
Lha, ini anak kok jadi baperan gini?
"Dan Fy, akan ada saatnya aku capek diginiin. You know, dari yang pertama jadi yang kedua. Sekarang aku dihadapkan dengan Gara yang dateng tiba-tiba minta balikan."
"I know, Ka. I just need your time to settle all of this. Nggak cuma waktu yang aku perluin dari kamu tapi juga kesabaran sama pengertian kamu."
"Remember, I have my limit."
"Iya sayang, aku usahain sebelum limit kamu tapi sekarang boleh nggak kita balik ngebahas Gara?"
Idih, bisa aja suaranya dimanis-manisin?
"Iya, bahas aja Gara sampe kamu ngamuk terus pesen tiket pesawat ke sini."
"Kan udah aku bilang kalau tiket lagi mahal banget."
"Iya Luffy iya," jawabku malas.
"Boleh aku tanya kenapa kamu minta aku buat nggak ngelepas kamu?"
"Karena aku butuh kamu buat bertahan."
"Bertahan? Artinya jika aku nggak ada kamu bakalan bilang iya ke Gara?"
"Iya, aku butuh kamu buat bertahan. Karena aku perlu kamu untuk menjadi alasan terkuat aku. Dan untuk pertanyaan kamu itu aku cuma punya jawaban mungkin."
"Mungkin?"
"Iya mungkin, karena alasan terkuat aku bakalan bilang iya hanya karena tubuh aku yang masih berlebihan pas ketemu dia."
"Maksud kamu reaksi tubuh kamu waktu kamu ketemu dia bareng aku kemarin?"
"Bener. Tapi, kalau ada kamu alasan itu nggak cukup kuat buat balikan sama dia, Fy. Karena ada yang bilang terkadang hal itu terjadi karena memang terbiasa. Terbiasa bertemu dengan reaksi seperti itu bukan karena memang masih ada perasaan apa gimana. Aku ketemu kamu juga ngerasain hal yang sama. Malah kalau dengan kamu rasanya itu membahagiakan bukan perasaan takut yang aku rasakan kalau ketemu Gara. Kamu bisa liat kan perbedaannya?"
"..."
"Fy, are you still there?"
"Aku nggak bakal ngelepasin kamu, Ka. Percaya sama aku," katanya dengan sangat yakin.
"I know. You love me that much, right?"
"..."
"Fy?"
"..."
"Fy?"
"I'll call you later."
Klek, sambungan terputus.
Lha kok mati? Berkali-kali aku mencoba menghubungi kembali Luffy pun nggak ada jawaban. Ada apa sih? Nggak pernah-pernah dia begini. At least kabarin kenapa kek. Duh, kenapa ya?
Drrtt.. drrtt..
You recieved one message
Ketahuan kalian sekarang.
+6281237489
Heh?
Ini siapa?
Sent
Drrtt.. drrtt..
You recieved one message
Vania
+6281237489
WHAT?!
![](https://img.wattpad.com/cover/22689709-288-k566441.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
His Promise
RomanceGimana rasanya jadi seseorang yang belum move on apalagi sang (mantan) pacar sudah punya yang baru? Apalagi sang (mantan) pacar menjanjikan sesuatu.