[12]

1.1K 108 22
                                    




Tamat riwayatmu, Malka.

Aku menatap Gara yang bergerak menuju kursi yang ada di sampingku. Kalau dilihat-lihat penampilan Gara kali ini lebih rapi dan terlihat berwibawa. Tuh lihat kemeja hitam yang lengannya digulung se-siku. Mukanya juga tampak berbeda dari yang sebelumnya. Apa ya lebih terlihat bersih dan bercahaya. Kesimpulannya dia terlihat luar biasa dari muka sampai auranya. Ya ampun Ka, fokus!

"Kebetulan yang menyenang," kata Gara sambil menatap aku dan Kei bergantian.

Dan tentu saja aku berdua Kei masih mematung berusaha mencerna keadaan sekaligus mengagumi penampilan Gara hari ini. senyumnya nggak nahan, guys!

"Ah, iya," jawab Kei yang sepertinya sudah sadar.

"Apa kabar, Gar?" lanjut Kei.

"Baik, kalian gimana?"

"Baik juga sih hehehe," jawab Kei canggung

Krik krik krik...

Terjadi hening yang panjang setelah itu. Kei yang sudah terlihat tidak nyaman dengan keadaan mulai memberikanku kode segala macam buat keluar dari situasi ini. aku yang sedari tadi masih diam karena memang ngak tahu mesti ngapain juga nggak bisa berbuat banyak. Kalau Gara si terlihat nyaman-nyaman saja dengan keadaan ini.

"Jadi, Ka.."

Njir dia mulai ngomong sama aku. Njir nggak siap.

"Gimana kabar kamu?"

"Aku baik, seperti yang kamu lihat,"

"Sepertinya Tuhan lagi baik sama aku. Lihat aja kita ketemu nggak sengaja gini,"

Iya, baik di kamu nggak baik di aku, Gar.

Drrtt.. Drrtt..

Save by the phone!

Kamu d mn?

Luffy

Aku mengernyitkan dahi melihat i-Mess Luffy, bukannya dia bilang bakal ke desa dan di sana nggak ada sinyal. Wah, ini Luffy udah kayak cenayang kalau aku lagi ketemu sama mantan terindahnya.

Aku lg sama Kei.

Sent

"Mungkin ya, Gar," kataku menfokuskan dri kembali ke Gara dan Kei.

Lho kok ada Rey?

"Sejak kapan lo di sini, Rey?" tanyaku sambil menatap nanar Kei. Sialan ini anak bisa banget nyelametin diri sendiri.

Kei memamerkan senyum-maaf gue harus pergi- nya, "Gue lupa bilang tadi kalau sebenernya gue abis ini mau pergi sama Rey. Ada dinner sama keluarga Rey malam ini."

"Hai, Ka," sapa Rey.

Aku hanya membalas seadanya sapaan Rey. Oh God, save me!

Drrtt.. Drrtt...

Aku tanya di mn bkn sama siapa.

Luffy

Idih sensi amat.

Di kafe pokoknya. Aku kasih tau namanya km jg gatau.

Sent

"Kita pamit, ya," kata Kei sudah memperlihatkan adegan rangkul-rangkulan dengan Rey.

Kei dan Rey berlalu begitu saja dengan mimik wajah, 'lo hati-hati sama ini laki-laki' yang hanya aku balas dengan anggukan. Terlanjur sebal.

"So Ka, can we talk?"

Talk talk talk gundulmu, Gar. Kamu kira dari tadi nggak ngomong apa.

"Ngomongin apa, ya?"

"Ngomongin masalah kita."

What?

"Kita? Bukannya udah nggak ada lagi kita?" tanyaku dengan menekankan kata kita.

"Kita belum selesai, Ka," ucap Gara santai.

Belum selesai gimana? Aku yang dulu macam mayat hidup diputusin sepihak itu maksudnya belum selesai? Sinting!

"Kita. Udah. Selesai. Gara!"

"Hahaha! I'm kidding, okay? Nggak usah pake emosi gitu,"

HOW DARE YOU, GAR!

Oke, Ka tenang tenang. Ini anak cuma lagi ngetes lo.

Inhale...

Exhale...

"Lo nggak usah main-main sama gue. Kalau lo ketemu gue cuma kayak gini mending gue pulang,"

"Oh my dear Malka, relax. Nggak usah sampai pake lo gue gitu sama aku. Remember? Kita janji nggak bakalan pake lo gue meskipun udah putus,"

Ih, geramnya!

"Whatever, Gar."

"Oke oke aku serius sekarang. I need your help."

Aku mengernyitkan dahi, "Help?"

Drrt... Drrtt..

Pasti dari Luffy.

"Be my girlfriend, Ka."

SERIOUSLY?!

HALO! Akhirnya bisa ketulis juga, mungkin di sini kalian bisa ngerasain mood yang berbeda dibeberapa tulisan faktor karna aku nyicil nyicil nulisnya yah meskipun faktor utama aku susah banget nemuin diksi yang tepat. But, i did it. Semoga rindu kalian sama His Promise terobati ya. Semoga kalian masih mau kasih vote sama comment, it means a lot, guys. Happy reading!

xoxo -RA-

His PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang