[3]

2.5K 186 12
                                    

"I still love you, Malka."

Aku bergeming mendengar jawaban Luffy, padahal seharusnya aku bersorak kegirangan karena dia masih mencintaiku. Tapi dengan nada bicara Luffy yang terdengar lelah hatiku mendadak ngilu. Cekat cekit kayak iklan obat maag.

"Kamu sayang Vania?" tanyaku setelah sistem kerja otak kembali bekerja.

"I'm trying, Ka."

Udah segitu doang jawabannya? Ck!

"Segitu doang jawabannya? Aku berasa lagi interview artis. Situ artis?"

"hahaha! Garing woy garing! Hahaha!" tawa Luffy meledak. Tuh kan, gampang bikin dia ketawa sebar aja kegaringan.

Aku menunggu hingga tawa Luffy mereda, sebenarnya sambil berpikir lagi gimana supaya bisa garing lagi biar topik cinta mencintai ini terlupakan bagai uap di udara. Tapi sampai Luffy memanggil-manggil namaku di sebrang sana aku tak kunjung menemukan topik garing tersebut.

"Iyaaaaaaaaaaa woy iyaaaaaaaaaaaaaaa! Santai aja lagi manggilnya," kataku dengan nada males dibuat-buat.

"Eum, so?" tanya Luffy.

"So what?" tanyaku balik.

"About us,"

"Us, what?"

"Our relationship,"

"Our, what?"

"Relationship, Ka?"

"Relationship, what?"

"MALKA!"

Aku terkekeh, gampang banget sih bikin emosi ini anak naik, "Okay, let me clear it. What kind of relationship we HAVE? Dating? I don't think so."

"That's why I asked you,"

"Hah! You absolutely know about my feeling. And now you ask me about us, Luf? Funny!"

"I'm trying to love Vania, she loves me and she always here when i need her, i can reach her whenever I want. But you..."

" Yeah, I know, too far." Potongku cepat.

"Nah! But at the same time after I called you, I realize that I need you more,"

"What? Are you kidding me? Kamu habis marahin aku, kamu habis nyuruh aku move on. Terus sekarang dalam kurun beberapa menit kamu berubah pikiran. Apa kamu bilang? Butuh aku?"

"Sejak kapan aku nggak butuh kamu? Sejak kita putus juga aku masih sangat butuh kamu. Ya emang harus aku akui sejak aku sama Vania sedikit demi sedikit kamu terlupakan. Tapi, sejak aku dengar suara kamu lagi rasanya pingin langsung meluk kamu," jawabnya panjang lebar

TERLUPAKAN? MELUK?

"Paling bisa kamu giniin aku, Luf. Paling bisa kamu bikin perasaan aku kayak roller coaster," sesak hatiku, Luf.

"Keadaan yang salah, Ka. Bukan aku yang mau kita begini. Kita emang nggak bisa ngejalanin LDR lalu putus tapi kenyataannya sampe sekarang kita masih aja sayang," kata Luffy

"Jadi mau kamu apa? Kita nikah?" aku refleks menutup mulutku, mulut ini suka sembarang kalau ngomong.

"Gila aja nikah, kamu mau aku kasih makan apa kalau nikah sekarang?"

"Lalu?"

"Jadi, selama aku belom bisa nepatin janji aku. Aku mau kita tetep berhubungan kayak dulu,"

"Maksudnya?" tanyaku dengan nada bingung.

"Maksudnya ya kita semacam open relationship gitu," kata Luffy tanpa beban.

"Lalu Vania?"

"Ya aku jalan sama kalian berdua," jawab Luffy dan lagi-lagi terdengar tanpa beban.

"Hah?!"

"Udah ya, aku ngantuk. Bye, Ka."

"Hah?!"

"Love you,"'

Klek. Sambungan terputus.

Aku menatap nanar ponselku. Masih belum bisa mencerna dengan baik perkataan Luffy barusan. Open relationship? HTS-an? Jalan sama aku juga sama Vania? Oh God!

"AAAKKKK! LUFFY SINTING!"

"Ini gatau kenapa gak bisa ngepost lewat laptop, jadinya lewat ponsel. TT maaf ya kalau ala kadarnya huhuhu"

His PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang