"Kamu mau bawa aku kemana?" tanyaku ketika tiba-tiba Luffy mengajakkku keluar.
"Ya ampun, curigaan banget sih. Kita nggak ke mana-mana."
"Nggak ke man-mana gimana kalau sekarang kita lagi di jalan?"
Apaan dah ini anak sok-sok misterius.
"Hehehe kan mau surprise. Hehehe."
Nah kan makin aneh pake nyengir.
"Surprise apaan? Anniversary kita udah lewat."
"Emang surprise harus pas anniversary, aja?"
Ya Tuhan, rasanya ingin ku lempar ke jurang saking sebelnya liat muka lempengnya.
"Ya, in your case, yes."
"Hehehe."
Sabar Malka. Sabar.
"Terus aja nyengir."
"Hehehe."
"Oh God, Luffy!"
"Iya yang iya. Galak ih."
Udah kayak gini baru deh pake yang yang.
"Jadi?" kataku makin tak sabaran.
"Jadi apanya?" tanya Luffy dengan nada sangat datar.
"OH PLEASE, FY!"
"Hahaha iya iya kita lunch aja kok, yang."
Lunch? Mencurigaan.
"Ok lunch, but why i'm feeling you are taking me to your home?"
"Oh ya?" tanyanya dengan nada meremehkan.
"Aku masih tahu jalan, FYI" jawabku sinis.
"I see, tapi kenapa kamu masih sering kesasar kalau ke rumah Kei?"
"Because... apa kamu lagi ngalihin pembicaraan?"
"No, i'm asking you."
Astaga!
"Kamu pengin banget aku cubit ya, Fy. Serius dikit coba."
"Fine."
"...."
Ini anak kok malah diem?
"Biasanya, kalau bilang fine pasti ada penjelasannya Luffy sayang. Arggghhhhh! Susah banget sih ngomong sama kamu."
"Fine kamu cubit aku."
"GOD"
"Hahaha kalem, honey. I'm taking you lunch at my home."
HAH?
"WHAT?!"
Oke, nada suaraku sudah naik satu oktaf.
"Nah kan, panik."
"GIMANA AKU NGGAK PANIK KALAU KAMU NGGAK BILANG KALAU KITA MAU KE RUMAH KAMU?"
"I told you."
"Yeah you told me HERE!"
"Calm down, Ka. We'll just have a lunch."
KAMU SEDANG MEMBACA
His Promise
RomanceGimana rasanya jadi seseorang yang belum move on apalagi sang (mantan) pacar sudah punya yang baru? Apalagi sang (mantan) pacar menjanjikan sesuatu.