[2]

2.9K 229 10
                                    

Gimana kalau sebenernya kita nggak jodoh?”

Kampret! Kampret! Cowok ini kerasukan apa sih sampai ngomong  bawa-bawa jodoh? Nggak sadar apa kesehatan jantung terganggu gara-gara itu. Kan buat sebagian orang masalah jodoh itu sensitif ini malah bawa-bawa kata nggak. Kam-pret!

“Woy, Ka!” teriak Luffy di sebrang telpon.

“Biasa aja keles nggak usah pake teriak,”

“Ya, jangan diem dong orang ngomong ya direspon,” nada bicara Luffy terdengar kesal.

How could I answer that, Luf? Ish, bego sama sok polos beda tipis.

Aku menghela napas berat, “Luffy, coba pikir gimana caranya aku mau jawab pertanyaan kamu kalau aku juga nggak tahu jawabannya apa. Kamu pikir aku cenayang utusan Tuhan gitu?”

“Astaga Ka aku cuma nanya hanya what if. Lelah aku, Ka.”

“Aku juga lelah, Luf. Aku juga lelah sama diri aku sendiri,” percaya deh Luffy pasti puas banget dengar aku bilang begitu.

“Both of us tired because of this situation. You should move on, sweety. I beg you.”

HA HA HA easy to say, dude! Mana ada orang yang buta huruf gampang baca tulis. Nih sama kayak aku yang buta cinta.

Where is Luffy? Am I speaking with him? Who’s there? Aku berasa nggak kenal kamu deh, Luf. Ini cuma gara-gara aku ketahuan ngestalk kamu terus kamu marah-marah, nanya kita jodoh apa nggak sampai kamu nyuruh aku move on,” cerocosku panjang lebar.

“Kamu ngerti risih nggak , sih?”

“Selow aja kali. Menurut aku ini bukan masalah kamu risih tapi kamu takut ketahuan Vania,” bingo!

“Ngapain takut toh kita nggak ada apa-apa lagi, yang aku risihin sikap kamu ini,” napas Luffy terdengar menggebu-gebu.

“Kamu itu takut Vania tahu janji kamu ke aku apalagi aku masih ngestalk twitter kamu.”

For God’s sake you are so stubborn!

I know that, sekarang gini aku unfav selesai, kan?!” emosiku mulai tersulut.

“Ck! Kamu kira masalah ini sesederhana itu?”

“Iya! Kamu yang bikin ribet sebenarnya, yang masih belum bisa move on itu aku, yang masih ngestalk kamu itu aku, okelah aku minta maaf kalau masih ngenunjukin itu semua ke kamu,”

“…”

“Setelah sekian lama kamu nggak nelpon aku sekalinya nelpon kita malah berantem,” Hancur sudah malam mingguku, ketahuan ngestalk eh sekarang malah berantem. Nasib.

Tak terdengar suara apapun dari Luffy kecuali suara helaan napasnya. Mungkin dia sedang berpikir bagaimana menyudahi ini. Atau mungkin sedang berpikir untuk menyudahi hubungannya dengan Vania dan kembali merajut cinta bersamaku.

“Kenapa diem? Tingkah kamu kayak gini kayak masih cinta aku aja,” kataku memecah keheningan.

“Kalau iya kenapa?”

“Iya apa?”

“I still love you, Malka.”

His PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang