Die or Nope

304 19 2
                                    

The decisions.

♧♧♧

Aku menatap perbatasan di kejauhan. Ketika namaku terpanggil, aku langsung menyelam ke dasar laut. Kenapa Queen memanggilku? Apakah permintaanku akan dikabulkan? Aku berseru senang di dalam hati.

"Grace. Bisakah aku mendengar alasanmu, kenapa kau ingin menjadi manusia?" Grace mengangguk mantap sebelum menjelaskan. Ia telah merenungi semua yang ia impikan dalam kegelapan kejam itu, tapi impian yang ia buat telah menjadi sebercah cahaya baginya saat itu.

"Hamba ingin memiliki pasangan hidup, hamba ingin mencintai dan dicintai, hamba ingin merasakan apa itu cinta, bahkan hamba ingin memiliki sepasang kaki, hamba juga ingin bermain dan bercanda, hamba ingin memiliki keluarga seperti mereka. Hamba ingin memiliki batas waktu." tuturku satu-persatu dengan senyum merekah. "Dan hamba ingin memiliki cita-cita, impian dan harapan yang mungkin bisa terkabul seperti cerita Kalius."

"Kau tahu, kau sudah seperti manusia, kau bahkan memiliki cita-cita, impian bahkan harapan."

"Benarkah? Hamba sudah seperti itu?" aku terkejut dengan penuturannya tersebut.

"Bukankah ketiga hal tersebut sudah kau lakukan disini?" tanya Queen bingung. "Menjadi manusia adalah cita-cita, impian, dan juga harapanmu" jelas Queen.

"Itukah cita-cita, impian, dan harapan yang dimaksud? Tetapi apakah mungkin ini akan terkabul?"

"Tentu. Pilihan ada di tanganmu."

"Pilihan?"

"Ya, jika kau benar-benar ingin menjadi manusia, maka kau harus mengalami kematian dan terlahir kembali. Aku akan membantu proses reinkarnasi-mu."

"Kematian? Bukankah itu hal yang paling ditakuti manusia?"

"Kematian berarti menghilang dari dunia. Tapi kau akan kembali saat ber-reinkarnasi." Jelas Queen agar tidak membuatku merasa terintimidasi dan menghancurkan keinginanku.

"Bagaimana? Pilihan ada di tanganmu, Grace."

"Apakah tidak ada pilihan lain?" kuharap ada.

"Aku tidak tahu, tapi bukankah kau ingin memiliki batas waktu. Saat ini kau memiliki hal itu. Kau boleh memikirkannya, aku akan menunggu jawabanmu." kata Queen tersenyum mengerti.

♧♧♧

Grace berenang berputar-putar, ia merasa gelisah, galau, dan merana. Pilihan ada ditangannya. Kata-kata itu selalu terngiang bagaikan air laut yang selalu berdesir ditelinganya.

Ia berenang ke perbatasan dan menikmati sejuknya udara. 'Apa yang harus kupilih?' Batinnya menjerit tertahan.

Jika ada Kalius disini, pasti ia akan membantunya. 'Apa kabarnya? Pasti ia sangat membenciku. Aku merindukan sahabatku itu.'

Jika itu Kalius, maka ia akan mendukung Grace sepenuhnya. Maka keputusan Grace adalah....

Vote dan comment kalian ditunggu
Terima Kasih :)

Mermaid Lovèd Life [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang