He Died

102 8 4
                                    

Bertemu denganmu sesungguhnya sangatlah indah, bertemu dengannya mungkin akan terasa lebih indah lagi, sekalipun kalian sama, seiring waktu akan terasa berbeda dan juga menyakitkan.

♧♧♧

"Grace lupa tentang kebenaran lain," celetuk Casius kesal.

"Apanya?" Sahut salah satu peri. Ia peri cinta. Cupid.

"Bahwa ia tak pantas disebut putri duyung lagi, ia tak punya nafas kehidupan".

Semua penghuni hutan ber-oh-ria. "Astaga, kalian tidak mendengarkan ceritaku kan?"

"Kami dengar kok".

"Bohong, besok saja kita sambung, untuk sekian terima kasih".

"Maafkan kami, Mole. Tolong, lanjutkan," mohon kurcaci lain. Mole terlihat berpikir keras, dengan seluruh kebaikan yang ia punya, ia pun melanjutkannya.

"Uh, sebentar saja, dengar baik-baik".

♧♧♧

Grace sangat ceroboh, keinginannya sangat mendominasi pikirannya saat Damian muncul. Ia bahkan melupakan temannya yang bahkan tak pernah melupakannya.

Ia menepuk jidatnya.

Ia tidak boleh kembali ke laut. Bagaimana ini?

Sementara di laut sana, Damian dan Pearl sedang bercengkrama ria. Banyak yang mereka bahas. Sampai topik yang dibahas sungguh mengejutkan Damian.

"Grace kehilangan nafas kehidupan?"

"Ya, kudengar ia memberikannya pada manusia".

Kalimat itu berhasil membuat Damian melongo. Ia menerka-nerka berbagai kemungkinan. Mustahil.

Ya, mustahil sekali ia berhasil selamat dari laut yang menelan banyak manusia. Mungkinkah Grace memberikannya pada Damian. Pertanyaan itu terbesit di benak Damian.

"Jika benar, apa yang terjadi?" Tanya Damian yang tanpa sadar menyuarakan isi hatinya.

"Maksudmu?"

"Apa? Ah, tidak," Damian tertawa kikuk.

"Oh iya, maaf kalau anda tersinggung. Tapi, kenapa wujud Grace bisa seperti manusia?"

"Ah, aku juga tak mengerti, tapi ia bilang itu dosa yang indah".

"Dosa?"

"Ya, ia bahkan dihukum seribu tahun akibat dosa itu," lanjut Pearl tertawa lucu, sedangkan Damian merasa aneh, baginya itu tidaklah lucu.

"Ah, Grace dan kurcaci itu sangat lama," celetuk Damian lesu.

"Drakor bahkan meninggalkan kita, dengan alasan Kalius memanggilnya," Pearl seketika menirukan suara Drakor dan itu membuat Damian tertawa geli.

"Ah, aku ingin memberimu sesuatu, kau harus mencobanya, tunggu disini sebentar," kata Damian saat ia teringat sesuatu, ia langsung bergegas lari.

•••


"Apa yang harus kulakukan?" Tanya Grace lebih pada dirinya sendiri.

"Ah astaga, aku harus menjelaskan semuanya, ya harus!" Tekad Grace kuat. Ia mulai berlari mendekati laut. Baginya temannya merupakan hal yang penting sekarang.

Ia mulai merasakan keanehan saat ia hampir mendekati laut. Sedikit lagi, tahan Grace.

Grace tanpa sadar menitikkan air mata. Tetapi, ia tetap melangkah.

Mermaid Lovèd Life [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang