Goes to Him

111 10 1
                                    

Pertemuan pertama setelah sekian lama...
Lalu kau jatuh, sejatuh jatuhnya....

•••

Ketika kau berenang ke arahnya, maka jantungmu akan berdetak lebih keras. Bukankah itu manusia?

Tetapi aku berbeda, aku setengah manusia, dan setengahnya lagi putri duyung. Jadi, apa yang kurasakan ini berbeda. Karena aku berbeda.

Aku berenang lebih cepat dan menyusulnya yang hampir tenggelam hanyut ke dasar laut. Memeluk tubuhnya, lalu membawanya ke atas.

Satu lagi kemampuan menakjubkan lainnya dari putri duyung. Tetapi kemampuan khusus itu hanya dapat satu kali digunakan, dan sangat beresiko. Kemampuan ini menyangkut dengan kecepatan, dan ketajaman putri duyung. Jika hilang maka kemampuan lain ikut menghilang.

Aku menggulingkan separuh tubuhnya di atas karang, dan kakinya berada utuh di air, wajah tampannya kian membiru, badannya tergulai lemas. Keadaan aneh ini sering ia lihat.

Memori seribu tahunnya kembali sekejap, keadaan yang sama pada manusia yang ia mangsa dulu. Apa artinya manusia ini terbunuh? Ia mati?

Aku tersenyum mendapati fakta bahwa ia masih hidup atau lebih tepatnya ia telah mati. Senyumku langsung memudar memikirkan tentang kematian. Kakaknya mengalami kematian.

Putri duyung tidak memiliki batas waktu seperti manusia, mereka makhluk abadi yang dapat terbunuh. Tetapi, jika ia mengorbankan nafas kehidupannya maka ia akan memiliki batas waktu.

Aku memandanginya lamat-lamat, wajahnya sama. Aku juga menyentuh pipi, rahang, hidung, mata, alis, dan bibirnya. Aku menikmati setiap jengkal wajahnya, meluapkan kerinduan selama seribu tahun ini. Pangeran impianku.

Aku memandanginya lama sekali. Tetapi anehnya ia tak mengalami reinkarnasi. Aneh. Wajahnya kian menjadi biru keunguan. Dingin.

Tanpa pikir panjang aku memberikan nafas kehidupanku padanya. Aku menariknya kembali ke dalam air. Tangan kananku memeluk pinggangnya, sedangkan tangan kiriku memeluk lehernya.

Kudekatkan wajahku dengan wajahnya, kubuka bibirnya, kupejamkan mataku, lalu meniupkan nafas kehidupanku. Cahaya muncul dan masuk ke dalam tubuhnya melalui mulutnya.

Aku membawanya lagi ke atas. Ia membutuhkan oksigen bukan air. Ia menerima nafas itu dengan baik, sedikit demi sedikit muncul reaksi darinya.

Mulai dari jarinya yang bergerak pelan, lalu ia mulai mengambil nafas perlahan. Mencoba untuk membuka matanya dan menggerakkan tangannya. Lalu terbatuk-batuk mengeluarkan air laut yang ia minum saat tenggelam.

Ia terpana dengan sosok Grace yang menawan. Masih belum menyadari bahwa aku adalah putri duyung, sama seperti dulu. Dan ia tidak menyadari bahwa ia adalah orang yang bangkit dari kematian.

"Untunglah kau masih hidup! Lebih tepatnya kita", guraunya. Sepertinya ia belum sadar sepenuhnya.

"Hmm, apa ada yang terjadi? Sepertinya aku hilang kesadaran? Aku berniat menyelamatkanmu saat itu. Kukira kau bunuh diri, tapi sepertinya malah kau yang menyelamatkanku", lanjutnya karena aku tetap diam. Entah kenapa aku merasa deja vu.

"Kau dulu juga pernah mencoba menyelamatkanku".

"Oh ya? Kita pernah bertemu? Tunggu dulu! Sekarang ini, kita berada di tengah laut?" Ucapnya takjub. Aku mengangguk membenarkan.

"Wow! Bagaimana bisa? Ah bisa saja", ia bertanya sendiri lalu menjawab sendiri.

"Nah, sekarang bagaimana caranya kita ke kapal?"

"Berenang", balas Grace yang dengan sigap menarik kedua tangannya supaya masuk ke air.

"Tung--", Damian yang belum siap langsung terendam air yang dingin akibat ulahnya, ia pun menyibak-nyibakkan air layaknya seekor kucing. Sebelumnya ia berada di batu karang yang besar tempat bersantai Grace.

Hhhh-- , Damian mengambil nafas lamat-lamat setelah berhasil berenang keatas. Dia menggigil tanpa henti. "Sedang apa kau di laut?" Tanyanya dengan gigi yang digemeletukan.

Ia tak habis pikir, seorang manusia berada di tengah laut. Ia hanya ambil positifnya saja. Misalnya, ia terjatuh dari kapal lain. Atau dia terdampar, ya seperti itulah pikiran Damian

"Aku putri duyung", jelas Grace sambil mengibaskan ekornya.

Matanya melotot, "Ekor yang indah! Ini pertama kalinya aku bertemu duyung secara langsung", takjubnya.

"Dan sekali lagi, kau pernah mengatakannya".

"Wow, benarkah? Kapan?"

"Seribu tahun yang lalu".

Sekarang, Grace memeluk tubuhnya dan siap membawanya ke kapal. Tapi ia lupa bahwa dirinya tak lagi sama. Ia tak memiliki kemampuan sebagai putri duyung.

"Kau yakin?"

Aku mengangguk yakin.

Vote dan comment kalian ditunggu
Terima Kasih :)

Mermaid Lovèd Life [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang