Permitted to Border

105 10 1
                                    

Setelah Grace diberikan ijin untuk masuk ke daerah perbatasan, Grace pun berenang ke atas perbatasan. Hukuman Grace tentang sumpahnya telah dibatalkan oleh Queen Aqua. Entah ia harus merasa senang atau aneh. Yang jelas kedua perasaan itu muncul setelah mendengar keputusan Queen.

Grace masih menatap perbatasan dari kejauhan, berharap sang pangeran akan datang melihatnya sebelum ia menghadapi kematian.

Ia diperbolehkan kembali ke perbatasan, tetapi untuk berenang kesana Grace belum berani.

Grace pun menyelam karena tak ada tanda-tanda kemunculan si pangeran. Tak mungkin ia kembali setelah seribu tahun lamanya. Waktu yang sangat lama.

Ia berenang tanpa arah, dan mendengar lantunan nada yang indah. Ia pun berenang ke sumber nada tersebut.

Ia membelalakan matanya, lalu tanpa sadar ia memijat-mijatnya sejenak untuk memastikan apakah penglihatannya masih benar atau tidak. Karena selama seribu tahun ini Grace hanya melihat kegelapan.

Putri duyung lain? Matanya masih menampakkan hal yang sama. Grace tampak sungkan menyapa, ia pun memutuskan berbalik ke arah lain.

"Hei!"

Grace pun menoleh karena panggilan dari duyung lain. Rasanya aneh dan membingungkan karena kaum duyung tidak pernah berteman.

"Wah! Kau manusia? Dengan ekor duyung?" Ucapnya sambil berenang mendekati Grace.

"Aku putri duyung", balas Grace ragu-ragu saat memikirkan fakta bahwa ia pernah menjadi manusia. Ini membingungkan. Semakin duyung itu mendekat, semakin Grace menjauhkan diri, seperti membentuk jarak.

"Bagaimana mungkin? Dan berhentilah memberi jarak-"

"Kukira kita tidak berteman?", potong Grace sebelum penjara kegelapan akan mendatanginya lagi.

"HAHAHA! Astaga kau ini, benar-benar aneh!", gelak tawanya seperti mengisi lautan kosong ini.

"Ah ini adalah dosa yang indah", balas Grace pelan menjelaskan sesingkat mungkin agar dia tidak salah paham.

"Dosa yang indah?" Ulangnya dengan nada yang aneh. "Ah kau suka laguku?" lanjutnya lagi mengabaikan ketidak mengertiannya.

"Lagu?" tanya Grace tak mengerti.

"Wah kau benar-benar sangat aneh, sungguh. Kau sangat ketinggalan zaman, darimana saja kau?" guraunya.

"Aku dihukum selama seribu tahun-"

"Karena dosa indahmu itu?" Grace pun mengangguk membenarkan. "Walau aku tidak mengerti itu, tapi lagu adalah lantunan nada yang kunyanyikan tadi, kau suka?" Grace mengangguk lagi tanda ia suka lagunya.

"Aku Aqua pearl. Dan namamu?"

"Grace, Aqua Grace."

Kami berbincang pelan, hingga Grace bertanya karena ia merasa aneh. "Bukankah kaum kita tidak berteman?"

"Ah kita mulai diijinkan berteman dengan makhluk perbatasan dan makhluk lain sejak berita para duyung bertebaran disana. Dan kita juga berteman dengan sesama duyung. Peraturan lama kita sudah dihapus. Lagu ini kudapatkan dari perbatasan!"

"Ah benarkah? Mengagumkan! Ternyata aku terlalu lama dikurung," ungkap Grace turut bahagia. 'Berarti hukumanku dihapus gara-gara peraturan baru ini'.

"Berapa lama kau dikurung tadi katamu? Seribu tahun?"

"Ya, dan aku berencana mengalami kematian," Grace mengungkapkan pilihannya kepada Pearl, teman barunya.

"Apa kau gila!" Grace menaikkan alis tanda tak mengerti. Senyumnya yang mengembang daritadi memudar seketika.

"Untuk apa kau mati? Hanya manusia yang mengalami hal itu, selama seribu tahun ini sudah banyak sekali manusia mati, kau tahu? Mati berarti menghilanh dari dunia."

"Maksudmu?" Pikiran Grace kosong dan berkecamuk mendengar kata menghilang. Mungkinkah pangeranku telah tiada. Apakah ia bereinkarnasi seperti yang akan ia lakukan?

"Tak terhitung jumlahnya, yang jelas mereka mati dan bermunculan kembali."

"Reinkarnasi," gumam Grace pelan.

"Apa?"

Grace tak menghiraukan Pearl dan segera mencari Kalius. Ia satu-satunya harapan bagi Grace. Tapi bagaimana cara untuk menemukannya?

Vote dan comment kalian ditunggu
Terima Kasih :)

Maaf karena update yang terlalu lama😫🙏- GKChia

Mermaid Lovèd Life [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang