Note: ini merupakan kilasan tentang masa lalu Rin sebelum pacaran sama Rey. Tiba-tiba terlintas mau buat flashbackannya. Kayaknya bakal panjang dan gaje
Aku menunggu temanku di depan kelasku, kelas 9-III, kami berteman sudah sejak dibangku SD
"Karin..." Nah itu dia datang. Gadis cantik dengan tinggi badan sekitar 170 cm, kulit kuning langsat, mata bulat bersoflens abu-abu. Karna tubuhnya yang macam super model itu, maka dia menjadi buruan teman-teman satu sekolah kami
"Lah dia malah bengong, Karin... Jadi ke kantin gak?" Dia menggoyangkan badanku membuat aku tersadar akan lamunanku
"Hehehe, jadi, ayo kita berangkat sebelum kantin tambah ramai" aku menarik tangannya menuju kantin karna buru-buru aku menabrak seseorang di depanku
"Sorry, aku gak sengaja, mari aku bantu bereskan" aku meminta maaf dan merapikan lembaran kertas yang bertebaran karna aku menabrak orang itu tadi
"It's okey, aku gak apa-apa. Makasih udah bantuin" aku mengangkat kepalaku dan pandangan mata kami bertemu
'Kamisama... Ganteng banget dia, mata tosca dan lilacnya teduh sekali'
"Sugoi..." Uppsss keceplosan
"Sorry?" Dia menatapku bingung
"Ah itu, mata kamu"
"Aneh ya?" Tanyanya dengan nada sedih
"Nggak, itu keren, keren banget malah. Sorry kalo itu menyinggung kamu" aku menunduk, namun aku melihat sebuah tangan terbentang di depanku
"Erick, lo?"
"Hah?"
"Nama gue Erick, lo siapa?"
"Karina, ini temen aku namanya Kayla" aku menjabat tangannya
"Kayla"
"Erick" mereka berdua juga berjabat tangan
"Karina, kalo gue panggil Rin boleh gak?"
"Eh... Jangan-jangan panggil Rina atau Karin aja" aku cukup benci dengan nama Rin itu, karna temen kak Ren dan kak Aldy memanggilku dengan nama Rin dan dia itu nyebelin banget nget nget...
"Oh.. Ya udah Rina aja kalo gitu, gue ke kelas dulu yak, bye"
"Bye" aku dan Kayla menjawab
Mulai dari kejadian itu aku sering bertemu dengan Erick. Dia suka duduk di bangku yang sama denganku di kantin. Kami selalu bercanda tapi aku tidak pernah tau dia anak kelas berapa.
Hari ini kelasku kebetulan ada pelajaran bahasa indonesia dengan materi meringkas novel, jadilah kelas kami diboyong bu Ersa ke perpus. Perpus sendiri sedang ramai dengan anak kelas 10-IPA yang kebetulan gurunya tidak masukAku segera menuju rak novel dan mencari buku untuk tugasku
"Ay, lo mau novel yang mana?" Bisik ku pada Kayla yang tidak dijawab sama sekali
"Ay... Lo mau yang mana?"
"Yang ada ditangan kamu aja"
"Okey... Eh..." Aku baru sadar kalau yang menjawabku bukan suara Kayla tetapi suara Erick
Dia terkekeh melihatku "kenapa muka kamu bingung begitu?"
"Ih... Erick ngagetin aja, ngapain kamu disini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The One And Only
Teen FictionKetika tinggi tubuh begitu kentara... Ketika perbedaan umur yang cukup terasa... Ketika tiba-tiba jarak juga ikut menyiksanya... Mampukah Rin menghadapinya dan mendapatkan sweet ending untuk cerita cintanya?