Johnstern Mansion

1K 50 0
                                    

Karin POV

"Kayla..." Tanpa sadar aku memanggil dia, orang yang sudah menghianatiku. Aku ingin mengusirnya "ngapain lo disini?" Bodohnya aku, kenapa aku malah bertanya padanya? harusnya aku mengabaikan atau mengusirnya

"Gue..."dia menjawab dengan gusar

"Mommy..." Seorang anak laki-laki berusia empat tahun lari dan menubruk tubuh Kayla

"Mommy?" gumamku tanpa sadar

Belum sempat aku menanyakan tentang anak itu, Adrian sudah bangkit dan berdiri di sebelah Kayla. Meski penampilannya acak-acakan tapi ia menutupi bercak darah di kemejanya dengan jas yang ia pakai

"Hei, son..." Adrian menggendong anak kecil itu kedalam pelukannya

"Dia?" Lagi-lagi aku bertanya dengan bodohnya

"Dia... anu...Karin..." Kayla gugup aku dapat melihat itu

Sementara Adrian menatapku dengan tatapan yang mengatakan 'gue bunuh lo nanti!' membuat aku sedikit bergidik ngeri

"Are they your friends daddy?" Tanya anak itu

"Nope, maybe they're mommy's friends" Adrian memeluk anak itu sayang dan mencium pipi gembul anak itu

Oke, aku akui ada yang aneh dengan semua ini, anak itu memanggil mereka (Adrian dan Kayla) mommy and daddy itu artinya anak itu adalah anak mereka bukan?

"What the...?" Aku mengucapkannya dengan tanpa sengaja setelah menyadari kemungkinan yang terjadi

Kemungkinannya adalah Adrian menikah dengan Kayla dan itu anak mereka... wow... ada apa dengan hubungan Kayla dengan si monyet jelek itu? Maksudku si Eric yang waktu dulu bertemu di Dufan saat aku kesana dengan Rey

"Shall we go baby?" Adrian bertanya pada Kayla, Lembut tapi tegas dan menyeramkan

"Yeah, we have to, 'cause mom and dad already waiting for us" Kayla mengambit lengan kanan Adrian dan berjalan menjauhi kami

"Mereka itu udah married ya?" Rey berbisik di telingaku

Aku tersentak "jangan ngagetin dong, mana aku tau? aku gak nyelidikin Adrian sampe kesana..." Uppss keceplosan deh kalo aku menyelidiki Adrian dan keluarga Arthes

"Nyelidikin? aku gak tau kalo kamu punya hobby baru..."tanya Rey polos sambil memeluk pinggangku dari belakang dan menyandarkan kepalanya di bahuku

"Bagus... Kita dikacangin, anggep aja yang lain ngontrak..." Cibiran kak Aldy membuatku baru sadar kalau sekarang kami sedang di tengah keramaian dan mobil polisi yang mulai berdatangan

Untung kak Aldy bisa meyakinkan polisi dengan ucapannya macem aku di kejar sama maling dan sebagainya. Well meski polisi menemukan pistol di tasku tapi mereka juga tidak akan menangkapku karna pistol itu memiliki surat izin. Jangan lupa kalau aku mengikuti olahraga menembak dan bahkan dulu aku di rekomendasi untuk menjadi anggota polisi tapi aku tolak

Kami pulang dan juga mengundang kak Marvello dan kak Nessa ke rumah grand pa dan grand ma yang sama sekali tidak pernah ku injak sampai saat ini

"Welcome home, young master, young mistress" seorang pria tua yang aku pastikan kepala pelayan menyambut kami

"Grand pa?" Kak Aldy bertanya to the point. Sementara aku berdiri di belakang kak Aldy bersama dengan kak Nessa kak Marve dan Rey

"In living room sir..." Pria itu berbalik dan berjalan seolah ingin menunjukan jalan ke ruang tamu untuk kami

Pria tua itu mengetuk pintu jati yang ada di depannya. Setelah mendapat izin untuk masuk, kami memasuki ruangan itu. Kak Aldy dan kak Jeannette masuk lebih dahulu lalu aku ikut berjalan di belakang mereka

The One And OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang