Author POV
Shinjuku,Jepang, 2001
Kaki kecil seorang anak perempuan berlari ketika ia mendengar ayahnya pulang ke rumah
"Papa..." Anak itu melompat kepelukan papanya sesaat setelah ayahnya memasuki mansion itu
"Wah... Malaikat kecil papa sudah besar, apa kabar Ohime-sama?"
"Baik, aku, mama, oba, dan ōjichan sangat baik"
"Karin ayo turun sayang, kasihan tuh papa cape baru datang sudah gendong kamu" seorang ibu muda datang dan membujuk anaknya untuk turun
"Karin masih mau sama papa, Karin kangen papa" Karin nama anak perempuan itu. Ia begitu rindu pada papa dan kedua kakaknya yang tidak tinggal bersama dengan ia, ibu serta kakek neneknya di Jepang
Melihat sang ibu sudah mulai melotot, Karin pun menyerah dan turun dari gendongan papanya
"Sudahlah Lizzie, aku tidak lelah kok" bujuk sang suami pada istri yang sangat ia cintai, ibu dari ketiga anaknya. Orang yang telah ia nikahi selama 26 tahun, yang baginya kecantikannya tidak pernah hilang meski ia sudah beranak tiga
"Jangan terlalu memanjakannya Ryu, nanti dia jadi manja" ucap sang istri. Ryuichi, sang suami hanya tersenyum simpul. Ryuichi mendekati istrinya dan memeluk wanita itu "mana si kembar Ryu?" Sang istri bertanya
"Mereka pulang besok bersama dengan Louis dan Lisa"
"Mereka akan kesini juga?" Ryuichi hanya mengangguk, ia terlalu malas untuk menjawab pertanyaan istrinya. Ia lebih suka menyesap aroma mawar yang menguar dari tubuh istrinya itu
Karin sudah berlari ke taman mansion itu untuk bermain tentu saja penjagaan di mansion itu sangat ketat, setiap sudut mansion di jaga oleh anak buah keluarga Katajima dan juga keluarga Johnstern
Karin sudah terbiasa bermain di taman ini sendiri walau terkadang di temani oleh pelayan di mansion itu. Karin tidak tahu kenapa kedua kakaknya dan ayahnya jarang pulang kerumah. Karin hanya merasa kesepian saat tidak ada teman yang menemaninya bermain
'Brugh...' Karin terjatuh ketika ia sedang berlari mengejar kupu-kupu
Tangisnya meledak begitu ia terjatuh membuat seluruh anak buah kakeknya kebingungan
"Oujosama saya mohon jangan menangis" ucap salah seorang dari mereka
"Hua...hua...ittai yo ittai..." Karin masih menangis sesenggukkan
Tangisan Karin terdengar oleh kedua orang tuanya yang sedang sibuk melepas rindu. Sang ayah langsung berlari ke taman mansion ketika ia mendengar putri kecilnya menangis
Ryuichi langsung mengangkat tubuh kecil Karin dan membawanya kedalam gendongannya "cup...cup... daijoubu, ima no daijoubu, papa ada di sini" dia mengelus sayang rambut putrinya mencium pipi tembem putrinya itu, berusaha menenangkannya
"Hiks...hiks..." Tangis Karin mulai mereda, Karin mencengkram bagian punggung kemeja ayahnya. Ia merasa sangat nyaman berada di pelukan ayahnya
Tak lama kemudian Ryuichi merasakan nafas putrinya sangat tenang dan teratur, putrinya sudah tertidur dalam dekapannya. Ryuichi menyuruh anak buahnya kembali berjaga sementara ia membawa putrinya kekamar. Saat berbalik Ryuichi melihat istrinya berdiri di dekat pintu dengan senyum hangat di wajahnya
"Dia tertidur?" Bisik Lizzie pada suaminya yang hanya di jawab anggukan
Siang itu Ryuichi menemani putrinya yang terlelap. Ia begitu menyayangi anak-anaknya. Tapi baginya dan seluruh keluarganya putri kecil ini adalah yang paling berharga. Putrinya memiliki perpaduan antara dirinya dan istrinya
KAMU SEDANG MEMBACA
The One And Only
Novela JuvenilKetika tinggi tubuh begitu kentara... Ketika perbedaan umur yang cukup terasa... Ketika tiba-tiba jarak juga ikut menyiksanya... Mampukah Rin menghadapinya dan mendapatkan sweet ending untuk cerita cintanya?