Pagi-pagi sekali Karin sudah bangun dan mandi, namun saat ia hendak mengambil pakaiannya di ruang baju, dia baru menyadari jika seisi lemari baju itu hanya diisi dengan long dress, mini dress, party dress dan lainnya yang sejenis
"God... ini koko selemari isinya baju dress semua ya? Macem lemari princess di film-film kartun" ucap Karin takjub dan bingung
Setelah memilih atau lebih tepatnya mencari satu lemari selama sekitar lima menit akhirnya, Karin menemukan sebuah mini dress yang simpel dan lumayan ringkas dipakai. Karin mengambil dress itu dan memakainya, sebuah mini dress berwarna pink denga pita kecil di pinggangnya lalu ia mengambil sepatu dengan warna senada
Karin memoles sedikit make up di wajahnya dan juga memakai parfum kesukaannya "hebat, grand ma sepertinya tahu betul apa yang aku suka". Karin menata rambutnya dan segera turun kebawah untuk menemui orang tuanya
"Pagi pa, ma" kebiasaan Karin yang dulu tetap dilalukannya mencium pipi kedua orang tuanya
"Pagi sayang" Lizzie menjawab
"Pagi, kamu mau kemana?" Ryuichi juga menjawab
"Penthouse mau ambil barang-barang aku"
"Emang kenapa? Kamu gak suka baju-bajunya" sang nenek kini sudah berdiri di depan Karin
"Bukan grand ma, tapi Karin sekarang sudah jarang pakai dress jadi rasanya aneh aja gitu, lagi pula Karin kan mau ambil Laptop, ijazah dan yang lain lagi grand ma" karin buru-buru menjelaskan pada grand ma nya yang berasal dari Indonesia, takut neneknya tersinggung
"Biar nanti di antar Edward ya?" Sang nenek kembali bertanya
"Gak usah grand ma, gak pa-pa, Karin naik taksi aja"
"Karin pergi dulu ya, titip salam buat grand pa, see you pa, ma, grand ma" Karin mencium pipi mereka dan pergi keluar dari mansion itu
......
Sesampainya di penthouse Karin segera menaiki lift dan pemandangan yang ia lihat di depan matanya membuatnya mau tak mau membulatkan matanya sempurna
"Ngapain lo disini?" Tanya Karin pada orang yang didepannya yaitu Kayla dan putranya
"Karin, gue mau ngomong, bisa gak?" Pinta Kayla
"Lah itukan lo udah ngomong" jawab Karin ketus. Karna yakin Kayla tidak akan pergi maka Karin mau tak mau mengiyakan apa yang diminta Kayla "mending anak itu lo titip dulu di mana kek" Karin berucap
"Okey, gue antar dia ke bawah dulu" Kayla menuntun putranya menjauh dari Karin
Karin memasuki penthouse miliknya dan merapikan semua benda yang ingin di bawanya ke jakarta. Ia memasukkan baju-bajunya, ijazah, foto-foto, laptop, buku tabungan kedalam koper miliknya. Bell penthousenya berbunyi membuat ia membuka pintu itu
"Masuk..." Karin memerintah. Kayla hanya menurut, Kayla duduk di sofa sementara Karin membawakan minuman kaleng untuk dirinya dan "tamu"nya
"Ngapain lo kesini?" Tanya Karin
Karin POV
"Ngapain lo kesini?" Tanyaku to the point pada Kayla
"Gue mau minta maaf ke lo" ucap Kayla
"Oh, udah? Kalo udah lo pulang sana!" ucap Karin ketus
"Gue tau gue salah, karna gue gak nolak kak Eric waktu dia nembak gue. Gue minta maaf" Kayla menatapku dengan mata berkaca-kaca "dan lo tau? Sebulan setelah dia putus dari lo dia selingkuh sama anak sekelasnya dan bahkan sampe ke hal-hal yang gak seharusnya dilakuin sama mereka. Dan waktu gue tanya dengan santai dia bilang putus ke gue" Kayla bercerita
KAMU SEDANG MEMBACA
The One And Only
Teen FictionKetika tinggi tubuh begitu kentara... Ketika perbedaan umur yang cukup terasa... Ketika tiba-tiba jarak juga ikut menyiksanya... Mampukah Rin menghadapinya dan mendapatkan sweet ending untuk cerita cintanya?