2 7
________
Matahari mulai bersinar terik, padahal jam masih menunjukkan pukul delapan pagi. Suasana puskesmas yang tadinya sepi, mulai ada kehidupan. Petugas sudah berkeliaran di lorong puskesmas yang kecil. Sedangkan pasien atau pengunjung yang rela mengantri di bagian loket, sudah mulai berdatangan. Menyebabkan suara-suara sendal atau sepatu yang beradu pada lantai. Tetapi, Benaya masih setia duduk di atas kasur dengan ponsel menyala. Sejak Benjamin dan Vera pergi, Benaya tidak tidur sama sekali. Matanya tidak bisa dipejamkan. Bahkan berusaha untuk pura-pura terlelap saja tidak bisa. Karena suara kakaknya masih terekam jelas di otaknya.
Ia menatap layar ponsel yang sedari tadi menyala, beberapa chat masuk silih berganti sekadar bertanya kenapa dia tidak masuk sekolah. Dan tidak ada satupun pesan yang dibalas.
Ridho Oops : Benaya kok alpa gak ngasih tau gue?
J : Iya, surat ijinnya mana?
Alfilia W : Dara juga gk berangkat
Ananganteng : iya. Doi knp?
Dara : gue sakit. surat ijin nyusul y
Cahyo Prakoso : Lo sakit, Dar?
Dafa : Gws.
Tatkaniaa : Ra, cek chat gue
Bangkit GP : Pdhl mau UAS kok g berangkat?
Ridho Oops : Nanti pembahasan soal sama bu nurani
Dafa : Wadoh
Tatkaniaa : Wadoh (2)
Bangkit GP : Wadoh (3)
Ananganteng : aduh, duh, duh, duh, duh ...
M. Ivan C : Ada Vera
Alvera : Bisik
Yulistiya : Benaya alpa? Masa siiih??
Nike Ayu T : Gue bingung sama kalian. Udah pada masuk, mbok ya ngobrol bareng, malah chat-_- nggak sayang kuota apa
Ananganteng : I'M THE KING of QUOTA
J : Jibang Mas, jibang
Alfilia W : ((( Q )))
Ridho Oops : Kan biar Benaya peka kalau ada yg pc
Yulistiya : Gue juga pc dia, gajawab
Nike Ayu T : O
Sakit?
Benaya menyilangkan kedua kakinya. Salah satu tangannya menopang dagu sedangkan yang satu masih menggenggam ponsel. Begitu sadar, jempolnya langsung mengecek notifikasi yang tadi hanya ia lihat sekilas. Ternyata ada beberapa pesan dari Dara dan Vera yang muncul. Yang sudah termakan waktu sekitar sejam yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benaya dan Dara
Teen Fiction[Sudah tersedia di toko buku] Diterbitkan oleh Elex Media Komputindo Dimulai dari aksi Dara yang meminta Benaya untuk menjadi pacarnya, semuanya mendadak berubah. Benaya sebenarnya tidak membenci Dara, begitu pun sebaliknya. Namun saat keduanya...