Sebelum baca, kalian boleh baca pengumuman ini terlebih dahulu.
Sebelumnya, aku mau ucapin alhamdulillah hirabbil alamin. Karena Benaya dan Dara udah sampai di BAB 35 dan sudah dibaca begitu banyaknya orang. Satu juta. Walau ada beberapa karyaku yang lain melebihi ini, tapi aku udah bersyukur banget. Karena ini kayak baca masa lalu yang nggak punya akhir :v (bercanda). Terus, aku juga mau ucapin makasih pada semua temen-temen di Wattpad yang mau vote, komentar, dan memberi saran. Bahkan rela-rela kepo di akun instagramku buat tau mana Benaya asli (Ya Allah haha). Serta teman sekelas yang rela baca, terutama Vera yang selalu tunggu part Benaya dan Dara.
Oke, pembukaannya sangat panjang Bung.-.
BENAYA DAN DARA AKAN DITERBITKAN, GUYS! Apa Cuma aku yang menggebu-gebu?:"D
Jadi, Benaya dan Dara akan diterbitkan di salah satu penerbit major, karena mbaknya tertarik untuk menarik naskah ini (bahasanya belibet.-.). Aku spiclis karena kukira ALBOYH duluan yg terbit, taunya Beda duluan.-.
Benaya dan Dara terbit masih lama, karena aku kirim naskah 15 Des kemarin. Mungkin sekitar April 2017 (paling lama) atau nggak Februari 2017 (paling cepat). Bisa kurang dan lebih (seperti cintaku padanya). Jadi, kalian, nabung buat beli novel ini ya hehe;)
Aku tetep apdet di sini. 2 atau 3 minggu sebelum bukuku terbit, aku bakal berhenti post. Dan itu masih lama.-. dan versi cetak, bakal beda dari wattpad. Bedanya apa? Lebih tes-tes-tes kalau di cetak.-. ya gitulah.
Dan mangga, kalau misal aku update-nya agak lama di BEDA, kalian bisa baca ceritaku yg lain. Contohnya ICE BREAK karena cerita itu insyaAllah apdet setiap hari (ujung-ujungnya promosi).
Yok nabung yok! Siapa tau dapat tanda tangan mas Benaya hahaha. (serius aku.-.)
Selamat membaca kawan.
Shafa
*
Malam ini, adalah malam terakhir mereka di perkemahan. Tempat menyeramkan dan mengerikan bagi Dara itu akhirnya bisa ditinggalkan besok. Ya, dia sudah kapok lagi berada di perkemahan yang dingin, menyeramkan, dan jauh dari orang tua. Vera, yang katanya kondisinya nggak stabil, mungkin sudah istirahat di kamar. Tanpa pikir beres-beres, seperti Dara tadi dengan anggota kelompok yang lain. Untungnya, demam yang Dara alami sudah berangsur baik karena obat yang diberikan Revran. Jadi, dia bisa bantu bersih-bersih barak.
Sekarang, dia bisa duduk istirahat di belakang barak. Tenang, damai, dan sendirian. Menghirup udara malam yang begitu segar. Dengan pikiran yang berkelana ke mana-mana. Angin di sini masih sama kencangnya. Maka dari itu Dara pakai berlapis-lapis kain. Dimulai dari kaosnya, sweater turtle neck, dan jaket milik Yuli.
Dara menunduk, kakinya bergerak di tanah. Membentuk pola abstrak—seperti emosinya saat ini. Sepatu keds yang ujungnya berwarna putih, sudah berwarna cokelat dan sedikit kuning. Terlihat sekali jarang dicuci karena pemiliknya sangat malas.
Srekk srek
Mendengar suara sepatu yang beradu dengan kerikil serta tanah, Dara menoleh ke arah kanan. Mendapati seorang lelaki datang. Matanya menyipit. Poni yang sedikit menutupi matanya ia selipkan di telinga. Dan terlihat, Benaya datang membawa dua cup mie instan di tangan. Wajahnya tanpa ekspresi. Sangat datar. Dan membuat Dara heran kenapa Benaya muncul lagi di hadapannya.
"Nggak masuk?" Benaya membuka suara setelah beberapa menit diam.
Akhirnya, karena tidak dipersilahkan duduk di samping Dara, Benaya langsung mengambil tempat di samping kanan. Duduk dengan badan sedikit membungkuk, kedua kaki yang sejajar terbuka, dan tubuhnya yang ia miringkan ke kiri—ke Dara. Kedua tangannya masih memegang Pop Mie dengan warna cup yang sama. Uap panas menguar keluar, menandakan mie tersebut baru saja dihidangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benaya dan Dara
Teen Fiction[Sudah tersedia di toko buku] Diterbitkan oleh Elex Media Komputindo Dimulai dari aksi Dara yang meminta Benaya untuk menjadi pacarnya, semuanya mendadak berubah. Benaya sebenarnya tidak membenci Dara, begitu pun sebaliknya. Namun saat keduanya...