06 : Audition?

1.1K 143 48
                                    

Repost

30 April 2020

--Tomorrow Will Come--

"Sudahkah aku mengizinkanmu memakan makanan lain selain makanan rumah sakit, Min Yoongi?"

Hening. Ketiga orang yang tengah menikmati pesta kecil mereka terpaku, dengan mulut yang menggembung. Penuh dengan ayam. Yoongi perlahan mengunyah kembali. Percuma saja memuntahkan kembali ayam-ayam yang sudah bercampur dengan zat-zat air liurnya.

Sementara itu, Jimin memandangi Yoongi, kemudian menoleh pada dokter garang yang sengaja berdiam di depan pintu. Jimin mengunyah makanan dalam mulutnya dengan cepat dan menelannya.

"Kak... Jangan salahkan Kak Yoongi. Aku dan Taehyung yang mengajaknya untuk makan ayam. Kami ingin mengadakan perayaan kecil karena besok aku sudah boleh pulang. Ya kan?" Jimin menoleh pada Taehyung. Meminta dukungan. Taehyung mengangguk mantap sambil membuka kaleng soda karena ia hampir tersedak.

Sang dokter menghela napas. Ia memberi kode pada suster yang mendampinginya untuk keluar dari kamar Yoongi.

Dokter itu mendekat dan langsung duduk di pinggiran sofa. Tanpa basa-basi, ia meraih sumpit yang masih terbungkus. Membukanya dengan giat dan mengambil potongan ayam untuk masuk ke dalam mulutnya.

Tentu saja hal itu membuat semua penghuni kamar rawat itu heran.

"Aigoo, kenapa kalian tidak memberitahuku kalau ada perayaan seperti ini? Ayam ini sangat enak!" ujar sang dokter sambil menyantap ayam dengan nikmatnya. Dokter itu berhenti mengunyah ketika menyadari ternyata dirinya tengah menjadi tontonan aneh bagi tiga orang di hadapannya.

"Hei, kenapa kalian diam saja? Ayo, makanlah!" Sang dokter berucap seolah dirinyalah yang membeli makanan itu. Dokter itu menepuk pelan bahu Yoongi.

"Tidak perlu menganggap serius apa yang kukatakan tadi, Yoongi. Kau sudah boleh memakan makanan apapun. Ah iya, aku juga punya berita baik. Besok kau sudah boleh pulang."


Kalimat terakhir dokter itu membuat Jimin sumringah. Bahkan ia tampak lebih bersemangat dibandingkan Yoongi yang hanya menanggapi dengan anggukan kecil.

"Wah, pesta kecil ini tidak sia-sia! Kak Yoongi juga akan pulang besok! Kak, kau sudah sembuh! Terima kasih, Kak Namjoon!" Jimin mengangkat-angkat lengan kecil Yoongi yang sengaja Yoongi lemahkan.

"Kau harus jaga kesehatanmu, Yoongi. Kau sempat kekurangan nutrisi beberapa hari yang lalu. Karena itulah aku memintamu untuk dirawat lebih lama daripada pasien usus buntu pada umumnya. Perbanyak asupan gizi dan makanlah lebih banyak. Lihat kakimu yang sangat ringkih itu." Namjoon mengarahkan pandangan prihatin pada kaki Yoongi.

Tanpa meminta persetujuan siapapun, Namjoon mengambil empat kaleng soda yang ada ditengah-tengah mereka, meninggalkan satu kaleng saja yang masih utuh. Tindakan Namjoon itu tentu menciptakan protes keras dari dua orang anak kecil yang sudah menanti-nanti untuk menikmati soda mereka.

"Kak! Itu kan soda kami!" protes Jimin. Namun, Namjoon tidak peduli. Ia memasukkan dua kaleng ke masing-masing saku jas putihnya, kanan dan kiri.

"Minum soda terlalu banyak tidak baik untuk kalian. Biar aku yang menyelamatkan soda-soda malang ini." Namjoon mengedipkan matanya, senjata ampuh Namjoon untuk menggoda orang lain. Lalu, dengan santai ia melangkah keluar kamar Yoongi. Sebelum ia benar-benar meninggalkan ketiga orang itu, Namjoon berhenti .

"Jimin-ah, minum obatmu dan jangan menyusahkan Somi lagi, atau kau akan dihukum oleh kakakmu." Ujar Namjoon sambil mengangkat tangannya, lalu pergi begitu saja.

Tomorrow Will ComeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang