10 : Long Time No See

1.2K 137 22
                                    

--Tomorrow Will Come--

Seorang pria berperawakan mungil dengan baju hitam longgar menutupi tubuhnya, berjalan gontai memasuki sebuah sekolah. Ia berhenti tepat setelah melewati pintu gerbang.

"Hei, ini benar sekolahmu? Disini ramai sekali!" Pria itu mengarahkan pandangannya ke segala arah. Banyak siswa yang berpakaian aneh. Mereka menggunakan berbagai macam kostum mulai dari kostum labu, tokoh kartun Conan, mumi, dan lainnya.

"Kau dimana, Kak?"

"Aku masih di depan gerbang. Aku tidak ingin mengambil risiko dengan terus berjalan mencarimu. Sekolahmu terlalu besar."

"Baiklah, baiklah. Tunggu saja disana. Aku akan menjemputmu."

Pria itu mengembuskan napas lega, lalu melanjutkan petualangan matanya tanpa berani mengangkat kaki dari tempatnya berdiri. Beberapa saat kemudian, seseorang menepuk bahu pria itu dan menyunggingkan senyum padanya.

"Terima kasih sudah datang, Kak Yoongi." Ujar Taehyung sambil tercengir.

"Tugasmu akan lebih banyak untuk membayar kehadiranku disini, Kim Taehyung."

"Kak Yoongi." rengek Taehyung manja.

Setelah Yoongi memutuskan untuk mengadopsi Taehyung menjadi anak didiknya, Taehyung menjadi menyesal telah berprasangka jelek pada Yoongi. Ternyata Yoongi adalah orang yang hangat, tidak angkuh seperti yang Taehyung bayangkan sebelumnya. Yoongi sangat menghargai karya Taehyung yang berupa lirik-lirik dengan makna dalam. Meski tidak lolos audisi sebagai trainee di BIG, namun Taehyung akhirnya bergabung dengan BIG bersama Yoongi sebagai lyricist.

"Jika tidak bersedia tugasmu bertambah, aku akan pulang." Lanjut Yoongi menanggapi rengekan Taehyung. Taehyung langsung memegang lengan Yoongi, menatap pemuda pucat itu sambil memelas. Tentu saja Yoongi tidak sungguh-sungguh ingin pergi.

"Aih, baiklah, baiklah. Berikan proyek yang banyak dan aku akan mengerjakannya. Tapi, tetaplah disini untuk melihat penampilanku. Akan sangat menyedihkan jika hanya aku siswa tanpa keluarga dalam pentas nanti. Lagipula, aku ingin memamerkan sesuatu padamu, Pak Guru." Taehyung tersenyum lebar memamerkan gigi putihnya yang hanya dibalas senyum tipis oleh Yoongi.

"Katakan pada orang tuamu untuk tidak lupa bahwa mereka masih memiliki anak yang harus diperhatikan." Ujar Yoongi sambil berjalan beriringan dengan Taehyung.

Taehyung hanya menghela napas. "Entahlah, Kak. Mereka masih terlalu muda saat aku lahir. Mungkin mereka muak karena sedari muda harus bekerja keras untukku, jadi sekarang ketika aku sudah bisa mandiri, mereka ingin menghabiskan lebih banyak waktu untuk berduaan."

"Termasuk bulan madu kedua kalinya saat anak mereka akan tampil di festival sekolah?"

Taehyung terkekeh sambil mengangguk-angguk. Yoongi menggeleng pelan. Tidak habis pikir dengan sikap orang tua Taehyung.

"Nah, Kak. Duduk disini dulu saja ya." Taehyung mempersilakan Yoongi untuk duduk di barisan kursi yang masih kosong. Barisan yang kosong ada di paling depan. Yoongi tidak ada pilihan lain karena kursi yang di belakang sudah diisi oleh wanita-wanita, baik muda maupun tua, yang mungkin merupakan wali murid.

"Tidak panas kan? Atau aku perlu mencarikanmu payung?" Tanya Taehyung, berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk Yoongi.

Yoongi berdecak. "Kau kira aku ini seorang raja yang tidak ingin kulitnya terkena panas?"

Taehyung terkekeh. "Baiklah. Aku akan menemanimu sebentar disini." Taehyung menduduki kursi kosong di samping Yoongi. Tidak mungkin langsung meninggalkan Yoongi begitu saja tanpa teman bicara. Lagipula, Taehyung memang sudah siap dengan kostumnya. Hanya tinggal menunggu waktu tampil saja.

Tomorrow Will ComeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang