BAB 4 - E
"Kang... Kang Tarso!" Aprilia mencolek-colek punggung Tarso.
Tarso menoleh, "Eh, Neng Aprilia. Ada apa, Neng?" tanyanya dengan dahi yang berkeringat. Darah yang baru saja bergerak sampai leher membatalkan niatnya naik ke ubun-ubun dan memutuskan untuk turun kembali.
"Huufftt..." Tarso menghela napas.
"Kang Tarso kenapa?"
"Euu... nggak kenapa-napa kok."
"Kok keringatan begitu? Capek yah."
"Euu... iya, Neng. Gerah juga," jawab Tarso sekenanya.
Aprilia kemudian menyodorkan segelas sirop rasa jeruk purut, "Ini diminum dulu biar segar. Kalau masih haus, tekonya April simpan di meja saja ya."
"Terima kasih. Oh iya, Neng. Tadi lihat Meikel nggak?" tanya Tarso menyeka keringatnya.
"Emangnya ada apa Kang? Itu, Meikel!" tunjuk Aprilia.
Tarso lalu melirik ke arah yang dimaksud Aprilia. Dilihatnya Meikel sedang menuruni tangga sambil membawa kantong kresek hendak menuju ke pintu luar.
"Loh kok baru turun dari atas. Jadi yang tertawain di belalang aku waktu jatuh tadi itu suara siapa?" Pikiran Tarso melayang-layang.
"Kok malah bengong sih?
"Eh, nggakapa-apa kok, Neng April. Tarso terhenyak.
***
Bersambung...
*Mudah-mudahan kedepannya tiap hari Rabu bisa rutin posting.
Jadi jangan lupa masukan ke dalam daftar bacaanmu dan dukungan vote nya .
KAMU SEDANG MEMBACA
KONJUR ( Kontrakan Jurig )
HumorRank #1 - hororkomedi (14-4-19) Rank #7 - horor (19-4-19) Rank #10 - horor (18-11-18) *KONJUR* Genre Horor Komedi: Satu keluarga pindah dan mengontrak di sebuah rumah yang ternyata......