BAB 3 - F

7.7K 398 9
                                    


BAB 3 - F


Kalau udah mendengar cekcok seperti itu Tarso mendadak malas dan ingin segera menengahi, "Sepertinya anak Bapak masih bermain ayunan di rumah itu deh," ujar Tarso.

"Benar juga."

Pak Woles lalu turun dari mobil dengan tergesa-gesa dan bergegas menuju benteng rumah untuk memanjat tembok. Tidak lama kemudian Tarso pun turun dari mobil menyusul Pak Woles.

"Pak, turun Pak!" seru Tarso sambil menarik baju Pak Woles yang hendak memanjat tembok.

"Apaan sih, Kang Tarso?"

"Bapak ngapain pakai panjat tembok segala? Itu pagar rumahnya juga masih terbuka, lewat sana saja!"

"Oh iya yah, Kang!" ucap Pak Woles melihat pagar yang memang masih terbuka.

"Bapak ada-ada saja."

"Panik, Kang Tarso. Panik saya!" kata Pak Woles yang membatalkan niatnya untuk memanjat tembok.

Setelah masuk ke dalam pekarangan, Pak Woles mendekati ayunan yang sedang bergoyang sambil berteriak memanggil anaknya, "Meikel, sudah dulu main ayunannya. Ayo kita pulang!"

Anak itupun menoleh memperlihatkanhidungnya yang hanya satu dengan suara ketus, "Ah, Ayah!"



***


KONJUR ( Kontrakan Jurig )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang