BAB 4 - B

7.5K 473 8
                                    


BAB 4 - B



Di rumah kontrakan yang akan di tempati keluarga Woles tersebut memiliki empat kamar tidur. Dua kamar di bawah dan sisanya berada di lantai dua. Meikel yang baru tiba di dalam rumah dengan tergesa-gesa langsung menuju tangga hanya untuk melihat-lihat isi kamar di lantai atas. Ibu yang melihatnya hanya menggeleng memperhatikan si bungsu yang sedang balap lari sendirian.

Ketika Marsha hendak menaiki tangga untuk menyusul, adiknya itu telah menuruni tangga kembali dan menghampiri ibunya.

"Cepat benar larinya, udah turun lagi," decak Marsha.

"Ibu, kamar Meikel pengin di atas yah!" seru Meikel sambil menarik-narik baju ibunya.

Mendengar permintaan si bungsu, Bu Woles lalu memandang kedua anak gadisnya tanpa kata.

"Ya sudah, Meikel kamarnya di atas saja. Biar aku pilih kamar yang di bawah," ujar Aprilia.

"Benar kamu mau di bawah?" tanya ibu.

"Iya Bu, di bawah saja. Lagipula malas kalau kamar di atas bakalan sering naik turun tangga, nanti betisnya kayak tukang becak."

Marsha mendelik menatap Aprilia seraya berkata, "Iya, sebaiknya tuan puteri memang jangan di atas kamarnya. Nanti kalau jalan di tangga nggak sampai-sampai ke atasnya."

"Yeee... si kakak!" sela Aprilia sambilmenjulurkan lidahnya.



***


Bersambung...



*Mungkin ada yang nanya: "Ini mana sih hantunya, kok kagak muncul-muncul?"

Hahaha... saya juga masih bingung pemirsah, munculin hantu apaan ya   =.=a

Masa Valak sih, mendingan Vote   :V





KONJUR ( Kontrakan Jurig )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang