BAB 5 - A

6.7K 325 7
                                    



BAB 5 - A


Bel sekolah telah berbunyi, menandakan jam pelajaran telah usai. Para murid SD mulai berhamburan keluar kelas meninggalkan sekolahnya.

Di gerbang sekolah Meikel yang berpakaian seragam putih merah berhenti sejenak menatap teriknya matahari. Matanya memicing karena silau, dibenamkan posisi topi sekolahnya lebih dalam lagi hingga menutupi hidungnya yang pesek.

"Aduh perutku sudah mulai terasa lapar, sudah waktunya untuk makan siang," ucapnya sembari mengusap-usap perut.

"Aku harus segera pulang sekarang juga," pikirnya kembali.

Dengan tubuhnya yang tambun, Meikel mulai berlari semakin jauh meninggalkan lingkungan sekolah barunya. Melewati setiap godaan dari para penjaja dagangan yang menawarkan beraneka ragam makanan dan minuman.

Dirinya berlari memotong jalan melalui gang kecil dengan rumah-rumah yang padat di sisi kiri dan kanannya. Bahkan hampir saja Meikel menabrak tukang bakso yang tiba-tiba nongol dari salah satu pertigaan gang kalau saja tidak cekatan mengelak sedikit bergeser ke sisi kiri sambil goyang dumang.

Akhirnya Meikel berhasil keluar dari gang yang menghubungkan jalan pintas ke komplek perumahannya yang tidak sepadat rumah-rumah di gang tadi.


***

Bersambung...


Disave dalam daftar bacaanmu boleh kok.


KONJUR ( Kontrakan Jurig )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang