Sabtu adalah saat dimana kepenatan selama lima hari ke belakang perlahan mulai terhempas, beban-beban di pundak yang terasa berat menjadi ringan karena rasa bahagia menyambut akhir pekan. Sabtu yang berdampingan dengan Minggu merupakan waktu-waktu menikmati surga bagi para pelajar dan pekerja.
Satu diantara golongan manusia yang selalu bersukacita menyambut akhir pekan adalah Athena. Dalam dua hari biasanya dia lebih sering menghabiskan waktu untuk berada di rumah, entah itu menonton film, membaca buku, sekedar ngobrol dengan Rianti dan Aqila. Kalaupun ada acara keluar—tentunya selain kewajibannya untuk ke Gereja setiap Minggu pagi—sekiranya jenis acara itu harus bisa mendatangkan kesenangan bersama untuk ketiganya. Yang jelas bagi Athena quality time terbaik bersama keluarga terletak pada dua puluh empat jam kali dua hari di penghujung minggu.
Athena memang remaja yang mempunyai ruang lingkup pergaulan di luaran sana, mungkin bagi beberapa remaja seusia Athena, akan lebih baik menghabiskan hari libur untuk bersenang-senang bersama teman, namun Athena tidak begitu. Lima harinya dalam seminggu sudah dia fokuskan untuk sekolah, dalam artian selain belajar dia juga melakukan interaksi dengan teman-temannya, maka ketika ada kesempatan untuk bisa berada nyaman di tengah keluarga Athena tentu akan memprioritaskan hal tersebut.
Kebiasaan lain yang menjadi rutinitas Athena setiap dua minggu sekali yaitu mengunjungi makam sang ayah. Biasanya kalau sudah berada di dekat pusara ayahnya, Athena betah untuk menceritakan apa-apa saja hal menarik untuk dibagi.
Untuk Sabtu kedua di bulan Juli ini, Athena akan menghabiskan separuh hari Sabtunya untuk pergi bersama Rianti dan Aqila––setelah dari pagi sampai mendekati jam sebelas mereka bersama-sama meramaikan dapur dalam acara membuat cupcakes. Sesuai ucapan Rianti tempo hari, hari ini mereka bertiga akan berjalan-jalan ke mall lalu menonton film. Kegagalan Athena hari Kamis kemarin akhirnya terbayar hari ini.
"Athena, kalo turun tangga liatin jalan dong, sayang," ucap Rianti memperingatkan putri bungsunya yang sedang menuruni tangga menggunakan langkah pelan disertai fokus pandangannya pada layar ponsel.
"Eh, iya, Ma. Hehe," jawab Athena lalu meringis. Saking asyiknya memandangi foto baju-baju lucu di salah satu akun online shop, perhatian Athena jadi lebih terpusat pada hal tersebut. Buru-buru dia menlock ponselnya dan berlari turun dengan ponsel dalam genggaman. Di samping Rianti yang sudah berdandan cantik, Athena mengeluarkan senyum manisnya. "Wah, Mama Rianti bidadari surgaku cantik banget sih hari ini."
"Jangan mulai deh kamu," Rianti tersipu, ujung jarinya menyentuh hidung Athena. "Tetep cantikan kamu sama Kak Aqila lah, Mama kan udah tua."
"Ih, umur mah boleh tua tapi penampilan kan harus selalu kece, Ma. Lagian ya, Mama tuh bukan kayak umur lima puluh tahun deh, tapi masih kayak umur tiga puluh tahun."
"Ngeledek Mama aja kamu, sayang."
"Si Mama dibilangin nggak percayaan, bener kok, Mama awet muda banget. Cantiknya nggak luntur," kata Athena sembari merangkul wanita anggun yang selalu dia nobatkan sebagai satu-satunya wanita terhebat di dunia ini. "Aku bisa nggak ya cantik terus kayak Mama?"
"Kenapa mesti nanya, sayang? Kamu akan selalu keliatan cantik, sampe kapanpun."
"Jadi sekarang aku juga cantik, Ma?" tanya Athena, tubuhnya menjauh dari Rianti, tangannya melebar sedikit dari tubuhnya, ingin memperlihatkan bagiamana penampilannya siang ini.
"Cantik banget, sayang," puji Rianti. "Senja keduanya Mama..."
Senyum Athena bertambah lebar. Hasilnya mengubek lemari nyatanya tidak sia-sia belaka. Tadi Athena iseng mencari baju-baju lama miliknya, sampai dia menemukan satu terusan selutut berbahan kaos berwarna hitam dihiasi angka 01 sesuai tanggal kelahirannya. Segera saja Athena mencoba baju itu dan ternyata masih nampak bagus. Athena tidak suka menggunakan baju atau asesoris yang berlebih, karena dia terlihat menawan meski tampil sederhana dan apa adanya. Baju terusan hitam yang Athena pakai dipadankan dengan beanie warna serupa, sepatu vans hijau muda menutupi kakinya serta di pergelangan kaki kanannya melingkar sebuah gelang tali hitam polos dengan bandul kecil berbentuk bintang, warna sepatu yang Athena kenakan disamakan dengan warna tas selempang kecil yang kebetulan dia miliki. Tata rias di wajah Athena juga terbilang tipis, dia hanya memakai bedak samar-samar, lipgloss serta di bagian mata Athena sedikit menegaskan garis alisnya agar nampak indah disandingkan bersama warna softlens coklat tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventy Eight Pages ✔
Teen Fiction[Teenfict Story] Bagaimana jika pada akhirnya aku yang terlebih dulu jatuh cinta padamu?