Suasana kamar yang nyaman dan terlihat rapi membuat gadis ini semakin malas untuk beranjak dari tempat tidurnya. Menelungkupkan wajahnya di bantal sambil memegang ponselnya, tampaknya dia sedang menunggu sesuatu. Beberapa menit gadis ini beranjak lalu dia duduk di sofa samping tempat tidurnya.
Drrt drtt drrttt, ponsel yang dipegangnya bergetar memunculkan WhatsApp dari seseorang.
Hi Dant, lama gak denger kabar lo, gimana baik kan?
Rafa
14:55Kening gadis berhijab ini bertautan, lalu dia memainkan jarinya diponselnya untuk membalas WhatsApp dari Rafa, cinta pertamanya saat SMP.
Gue baik, lo gimana?
14:58Gue juga baik, lo ada waktu ngga malem ini?
Rafa
15:00Lagi free kok, emang kenapa?
15:02Gue pengen ngajakin lo ke suatu tempat gue harap lo bisa dateng, gue tunggu lo di cafe biasa kita kunjungin dulu jam 7 malem.
Rafa
15:04Dianty hanya men-read WhatsApp Rafa dia bingung apa dia harus menerima ajakan Rafa di cafe itu atau enggak. Pasalnya cafe itu penuh kenangan dan sampai saat ini kenangan itu masih terekam jelas di ingatannya.
☆☆☆
Suara ketukan pintu membuat Dianty tersadar dari lamunannya. Dianty lalu membukakan pintu dan ternyata yang datang adalah kedua sahabatnya. Zidny dan Khalda. Mereka yang melihat penampilan Dianty hanya terpaku. Mereka penasaran mau pergi kemana Dianty padahal mereka ingin mengajak Dianty untuk pergi jalan-jalan.
"Dant lo mau kemana kok rapi banget sih?" ucap Khalda, dia duduk di tempat tidurnya Dianty.
"Sorry ya guys gue lupa cerita sama kalian, sebenernya gue diajak pergi sama cowok masa lalu gue. Dan gue ngga tau harus dateng apa enggak." lirih Dianty, wajahnya terlihat pilu saat ini.
Zidny beranjak dari duduknya dan merangkul sahabatnya ini "Kalo lo masih sayang sama dia, kenapa lo ngga kasih kesempatan aja dulu buat dia Dant. Siapa tau aja kali ini dia serius." ucapnya sambil tersenyum.
Khalda juga ikutan duduk disamping Dianty dan memeluk sahabatnya "Kita berdua bakalan nemenin lo buat nemuin dia. Jadi kalo dia macem-macem sama lo, lo tenang aja ada kita yang bakal selalu jagain lo."
Mereka bertiga akhirnya berpelukan. Dianty sangat beruntung mempunyai sahabat seperti mereka. Dan dia akhirnya mau untuk menemui Rafa bersama dengan sahabatnya.
☆☆☆
Ketiga gadis ini turun dari taksi yang mereka tumpangi dan masuk ke dalam cafe tempat dimana Dianty dan Rafa akan bertemu untuk pertama kalinya setelah laki-laki itu menghilang tanpa jejak.
Namun saat mereka ingin menghampiri Rafa yang sedang duduk manis, Dianty tiba-tiba menghentikan langkahnya itu membuat Khalda dan Zidny bingung.
"Kenapa Dant kok berhenti?" tanya Khalda.
Dianty menghembuskan nafasnya sebelum menjawab pertanyaan Khalda "Gue belum siap Khal, gue takut."
Zidny memegang bahu Dianty, berusaha meyakinkan Dianty "Lo ngga boleh takut Dant, sekarang lo samperin Rafa dan kita bakal ngamatin kalian berdua dari sini. Lo ngga boleh terjebak, lo harus bangkit!"
Setelah mendengar perkataan Zidny, Dianty menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan setelah itu dia melangkahkan kakinya menuju meja Rafa.
☆☆☆
Sudah satu jam namun tidak ada percakapan diantara mereka. Hanya keheningan yang menyelimuti mereka berdua. Dianty hanya menundukkan wajahnya, dia takut untuk menatap Rafa, dia takut jika perasaan yang selama ini berusaha dia buang jauh-jauh namun setelah melihat mata Rafa perasaan itu kembali muncul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovepedia
FanfictionGimana rasanya kalau orang yang lo cinta sempet berkhianat sama lo dan sekarang dia hadir lagi dikehidupan lo. - Dianty Annisa Cuma butuh kepastian dan gue capek kalau kayak gini terus. - Zidny Iman Lathifa Maaf karna dulu gue udah nglakuin hal terb...