"Raf anterin aku ke toko itu yuk. Aku pengen beli sesuatu." Dianty menunjuk sebuah toko yang dia inginkan.
Yup, saat mereka selesai menonton. Mereka memutuskan untuk jalan-jalan sebentar.
Rafa tersenyum menatap Dianty lalu dia menarik tangan Dianty dan masuk ke dalam toko tersebut.
Dianty sedang melihat pernak-pernik lucu yang dipajang di toko itu. Rafa hanya melihat gerak-gerik gadisnya. Namun, matanya menatap sebuah benda yang kelihatannya cocok untuk gadisnya ini. Dia lalu mengambil benda itu dan membayarnya. Dia akan memberikan benda itu untuk gadisnya saat tiba dirumah.
Rafa mendekati Dianty, dia menepuk bahu Dianty. "Sayang, emang kamu mau beli apa?"
Dianty mengernyitkan alisnya. "Aku juga bingung Raf. Aku pengen ngasih sesuatu buat Zidny sama Khalda. Tapi aku ngga tau mau kasih mereka apa."
"Itu kayaknya bagus kalo kamu mau ngasih ke mereka." Dianty mengikuti Rafa yang menemukan sesuatu untuk hadiah Zidny dan Khalda.
"Eh iya, ini bagus banget. Kok kamu bisa tau benda ini sih." Dianty mengamati kotak musik yang didalamnya ada 3 gadis kecil dan kebetulan kotak musik itu ada 3. Tanpa ragu Dianty mengambil ketiga kotak musik itu dan membayarnya.
Rafa tersenyum melihat senyum yang menghiasi wajah Dianty. Cantik.!!!!!
☆☆☆
Iqbaal dan Zidny sedang berada di Starbucks. Mereka sedang menikmati minuman mereka. Tidak ada percakapan. Hanya keheningan.
Selalu seperti ini jika mereka hanya berdua.
"Baal pulang yuk, udah malem nih. Gue takut kemaleman terus dimarahin bunda." ajak Zidny.
Iqbaal hanya tersenyum tidak membalas perkataan Zidny.
"Iqbaal, gue itu lagi ngomong sama lo. Malah senyam-senyum. Lo kira gue lagi ngelawak apa!!" kesal Zidny, dia mengembungkan pipinya dan itu membuat Iqbaal semakin gemas.
"Yaudah yuk pulang." Iqbaal menarik tangan Zidny dan membawanya ke parkiran.
Selama perjalanan hanya ada suara penyiar radio yang terdengar.
Halo sahabat up mania. Kembali lagi sama gue penyiar paling kece. Oh iya mumpung ini lagi malam minggu. Gue bakal ngomongin masalah cinta nih guys.
Pernah gak sih kalian ngerasain gimana rasanya cinta tapi ada batas yang menghalangi cinta kalian??
Iqbaal dan Zidny saling pandang saat mendengar penyiar radio itu membahas soal cinta.
☆☆☆
"Kamu ngga mau masuk dulu?" tanya Dianty sebelum dia masuk kedalam rumah.
Rafa mengantarkan Dianty sampai diteras rumah Dianty.
"Enggak sayang, besok aja. Lagian ini juga udah malem, takut ganggu ntar." Rafa mengelus kepala Dianty.
"Yaudah kamu balik gih. Hati-hati ya." ucap Dianty tulus.
"Yaudah aku pulang. Tapi kamu masuk dulu sana. I love you." Rafa menatap mata Dianty.
"I love you too." Dianty langsung masuk ke dalam rumah. Dia malu. Sedangkan Rafa, dia tertawa geli melihat tingkah gadisnya.
Saat Rafa masuk ke dalam mobil, dia teringat kado yang ingin diberikan ke Dianty. Dia keluar kembali dan mengetuk pintu rumah Dianty. Sebelum Dianty membuka pintu Rafa sudah meninggalkan rumah itu setelah menaruh kado didepan pintu.
"Kok ngga ada orang sih. Perasaan tadi ada yang ketok deh." Dianty menengok kanan-kiri mencari siapa orang yang mengetuk pintu rumah.
Saat ingin menutup pintu, Dianty melihat paper bag tergeletak. Dia mengambil paper bag itu dan melihat isinya. Ternyata itu adalah dream catcher. Dianty senang karena selama ini dia ingin sekali memiliki benda itu. Selain dream catcher ada sepucuk surat juga. Dianty membukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovepedia
FanfictionGimana rasanya kalau orang yang lo cinta sempet berkhianat sama lo dan sekarang dia hadir lagi dikehidupan lo. - Dianty Annisa Cuma butuh kepastian dan gue capek kalau kayak gini terus. - Zidny Iman Lathifa Maaf karna dulu gue udah nglakuin hal terb...