Dianty melempar ponselnya begitu saja ditempat tidur. Dia merasa kesal karena postingan yang diunggah Rafa beberapa menit yang lalu. Disaat hati Dianty ingin melepasnya tapi kenapa Rafa menahannya?
Dianty beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan menuju meja belajarnya. Dia duduk dan mengambil sesuatu didalam laci mejanya. Sebuah album foto. Tangannya mulai membuka perlahan isi album tersebut.
Album itu berisi foto-foto nya dengan Rafa. Menjalin hubungan selama 2 tahun itu tidaklah mudah. Apalagi berakhir dengan cara yang menyakitkan. Itu semakin membuat Dianty sulit melupakannya. Dia masih mencintai Rafa tapi dia juga sangat membenci Rafa.
Suara dering ponsel menyadarkan Dianty. Dianty menutup albumnya dan mengambil ponsel di tempat tidurnya.
Ada satu Line masuk dari Zidny.
Haiii comelll gue cuma mau ngasih tau lo. Besok lo dateng ke cafe coklat yah. Jam 7 malem. Oke ? Jangan ngaret yaakkk.
Dianty mengernyitkan alisnya. Tapi sedetik kemudian dia tersenyum. Lalu jari-jarinya mengetikkan kata-kata untuk membalas pesan Zidny.
Okeee zeezee 😁😁
Setelah membalas pesan Zidny, dia menaruh ponselnya dinakas dekat tempat tidurnya. Setelah itu Dianty berbaring diatas kasur untuk tidur. Berharap semua bebannya akan hilang saat dia tidur.
☆☆☆
Zidny dan Khalda berjalan-jalan di sebuah mall. Mereka sedang ingin mencari kado untuk Dianty. Karena hari ini Dianty berulang tahun yang ke 16. Itu sebabnya kenapa Zidny menyuruh Dianty untuk datang ke cafe coklat. Selain untuk merayakan ulang tahunnya juga memberi kejutan kecil untuk Dianty.
Zidny dan Khalda memasuki salah satu toko yang menjual boneka. Mereka memilih-milih boneka apa yang pantas untuk hadiah Dianty.
Zidny melihat sebuah boneka Keropi diujung toko itu. Dia lalu berjalan ke ujung dan berusaha meraih boneka tersebut karena tempatnya yang agak tinggi dan tubuhnya yang mini membuatnya kesulitan meraih boneka itu.
Namun dari arah belakang ada seseorang yang mengambil boneka tersebut dan menyerahkannya kepada Zidny. Zidny mengernyitkan alisnya namun dia mengambil boneka itu. Saat ingin mengucapkan terima kasih Zidny kaget karena ternyata seseorang itu adalah Iqbaal!!
"Iqbaal." suara Zidny tercekat.
"Kan gue udah bilang, kalo lo perlu apapun lo bisa minta bantuan gue." Iqbaal mengacak-acak rambut Zidny dan tersenyum tulus padanya.
Zidny berusaha menepis tangan Iqbaal dari rambutnya. "Lo kok bisa ada disini sih, bukannya lo ada acara sama CJR?"
"Kebetulan acaranya ada dimall ini dan gue ngga sengaja liat lo sama Khalda masuk ke toko ini. Yaudah gue samperin aja." Iqbaal menarik tangan Zidny untuk keluar dari toko ini. Namun sebelum itu dia membayar boneka yang diambilnya tadi.
"Iqbaal lepasin. Ntar kalo ketauan fans lo gimana? Terus Khalda... Iihhh Baal gue kesini tuh sama Khalda tau." Zidny berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Iqbaal.
Iqbaal membawanya masuk ke sebuah butik. "Lo beli boneka buat hadiah Dianty kan." Iqbaal memanggil salah satu pegawai di toko itu. "Mbak bisa cariin saya satu set pakaian muslim buat usia cewek 16 tahun?"
"Oh bisa mas tapi kira-kira ceweknya kayak gimana ya mas?"
Iqbaal mengambil ponsel disakunya dan membuka galeri untuk mencari foto Dianty. "Kayak gini mbak. Bisa kan tolong cariin?"
"Oh bisa mas, mas nya tunggu aja dulu saya cariin bajunya."
Zidny hanya bisa melongo melihat sikap Iqbaal. Dia juga mencari kado untuk Dianty ternyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovepedia
FanfictionGimana rasanya kalau orang yang lo cinta sempet berkhianat sama lo dan sekarang dia hadir lagi dikehidupan lo. - Dianty Annisa Cuma butuh kepastian dan gue capek kalau kayak gini terus. - Zidny Iman Lathifa Maaf karna dulu gue udah nglakuin hal terb...