Part 3

80.1K 3.9K 34
                                    

Happy reading!!!

¥¥¥

Prilly, Mila, dan Dahlia sedang berjalan menuju parkiran.

"Prill Prill, itu Ali bukan?" Ucap Mila. Prilly dan Dahlia pun melihat ke arah pandangan Mila.

"Iya Prill, tumben banget dia naik motor. Perasan dia terakhir naik motor ke kampus itu saat lo baru baikan sama dia." Tambah Dahlia.

"Iya juga ya, dasar... Ali dodol! Ngapain juga dia naik motor? Kalau ketahuan gimana?" Jawab Prilly yang mulai geram.

¥¥¥

Prilly, Mila, dan Dahlia pun menghampiri Ali yang sedang bercanda dengan Kevin dan Kirun.

"Alii..." teriak Prilly.

"Ya sayang..." Ucap Ali saat Prilly berada di sampingnya.

"Sayang sayang, pala lo peang? Kamu itu dodol, pe'a, apa apa sih? Ngapain kamu naik motor? Nanti kalau ketahuan gimana?" Ucap Prilly menahan marah.

"Perang dunia di mulai!" Ceplos Kirun.

"Udah nanyanya? Jadi gini loh sayang... tadi aku ke rumah mama kan buru buru, makanya aku naik motor takut kalau naik mobil bisa telat ke kampusnya." Jelas Ali.

"Iya deh... Iya, Kevin!" Ucap Prilly seraya memanggil Kevin.

Ya, Kevin memang membawa mobil saat ke kampus. Karena Kevin sangat malas untuk membawa motor kalau ia tidak terburu buru. Sedangkan Ali, ia sangat suka mengendarai motor.

"Iya, kenapa Prill?" Tanya Kevin

"Gue nebeng ya? Kalian langsung pulang kan?" Ucap Prilly seraya bertanya pada Mila dan Kevin.

"Ya udah, yuk! Li, Run gue balik dulu ya?" Ucap Mila pada yang lainnya.

"Ya'e." Balas Kirun.

Saat mobil Kevin sudah menghilang dari pandangan mereka, Kurun melihat Ali yang ingin buru buru pulang.

"Kenapa Li?" Tanya Kirun.

"Kagak, gue cuma pingin cepet pulang aja." Jawab Ali.

"Tumben lo pengen cepet pulang?" Tanya Kirun lagi.

"Mending gue pulang daripada gue kagak dapet jatah, ya gak?" Ucap Ali santai.

"Otak lo Li...Li... dasar otak gesrek!" sindir Dahlia.

"Ya bener dong, kalo gue kagak dapet jatah berarti gue kagak makan, kalo gue kagak makan... gue kagak bisa tidur, kalo gue kagak tidur... otomatis besok gue kagak bisa kuliah." Jelas Ali.

"Ya udah gih, pulang sono! Dari pada lo kagak dapet jatah, kagak ngampus lo besok." Usir Dahlia.

"Ya udah, gue duluan."

¥¥¥

Cahaya matahari kini masuk melewati sela sela kaca jendela kamar Ali dan Prilly.

"Enggkk..." Ucap Prilly menggeliat dalam selimut tebalnya seraya mengumpulkan nyawanya.

"Heh... berasa diperkosa gue. Waktu tidur ada, waktu bangun udah ngilang. Ali.... Ali..." Ucap Prilly saat menyadari bahwa Ali sudah tidak Ada di sampingnya.

Ya, memang kemarin mereka melakukan 'itu' (tahukan mereka melakukan apa?) Walaupun pada awalnya Prilly tidak mau, tetapi Ali terus memaksa dan menggoda sampai Prilly luluh.

Mata Prilly menelusuri dari sudut ke sudut kamar, hingga menemukan sebuah kertas dan mawar putih di atasnya. Sama seperti surat surat yang ditinggalkan oleh orang yang sangat dicintainya.

Prill sorry... Kamu sekarang pasti lagi marah ya? Hehehe... tadi aku buru buru ke kantor karena ada meeting. Jangan marah ya! Kita ketemu di kampus. Aku sama Kevin kok, gak sama yang lain.

From.
Your husband. Ali.

"Udah ah, mending sekarang gue mandi." Ucap Prilly seraya berjalan ke arah kamar mandi.

Setelah kurang lebih 20 menit Prilly menghabiskan waktu untuk membersihkan diri dan juga memoles wajahnya dengan make up yang tipis. Kini Prilly berjalan keluar dengan pakaian santai yang menurutnya cocok untuk digunakan ke kampus.

 Kini Prilly berjalan keluar dengan pakaian santai yang menurutnya cocok untuk digunakan ke kampus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¥¥¥

Jangan lupa voth dan comment! Ok!

Ketua Senat Itu SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang