Part 28

44.5K 3K 70
                                    

Happy reading!!!

¥¥¥

PRILLY POV

Gue lagi ada di posisi gue dalam drama. Ya, saat ini drama sedang berlangsung. Lebih tepatnya, ini adalah puncak dari drama.

Kemana Ali, kok dia gak ada di posisinya? Batin gue.

Entahlah, gue merasa janggal sama drama ini. Gimana gak? Drama ini beda dari alur yang sebenarnya. Sama kayak sekarang, Ali yang seharusnya udah ada di atas panggung dan lagi sama Nandya malah ngilang gak tau kemana.

Tiba tiba lampu yang menyorot panggung mati dan satu ruangan gelap. Hanya ada satu lampu yang nyala.Tapi anehnya, lampu itu ada di pintu masuk ruangan.

Ya, pesta ini emang dibuat didalam ruang aula kampus.

Siapa dia? Batin gue penasaran, karena wajah orang yang disorot lampu gak terlihat.

¥¥¥

Sir, I'm a bit nervous
'Bout being here today
Still not real sure what I'm going to say
So bare with me please
If I take up too much of your time,
See in this box is a ring for your oldest
She's my everything and all that I know is
It would be such a relief if I knew that we were on the same side
'Cause very soon I'm hoping that I...

Can marry your daughter
And make her my wife
I want her to be the only girl that I'll love for the rest of my life
And give her the best of me 'til the day that I die, yeah
I'm gonna marry your princess
And make her my queen
She'll be the most beautiful bride that I've ever seen
I can't wait to smile
When she walks down the aisle
On the arm of her father
On the day that I marry your daughter

She's been here every steps
Since the day that we met (I'm scared to death to think of what would happen if she ever left)
So don't you ever worry about me ever treating her bad
I've got most of my vows done so far (so bring on the better or worse)
And 'til death do us part
There's no doubt in my mind
It's time
I'm ready to start
I swear to you with all of my heart...

I'm gonna marry your daughter
And make her my wife
I want her to be the only girl that I'll love for the rest of my life
And give her the best of me 'til the day that I die, yeah
I'm gonna marry your princess
And make her my queen
She'll be the most beautiful bride that I've ever seen
I can't wait to smile
As she walks down the aisle
On the arm of her father
On the day that I marry your daughter

The first time I saw her
I swear I knew that I'd say "I do"
I'm gonna marry your daughter
And make her my wife
I want her to be the only girl that I'll love for the rest of my life
And give her the best of me 'til the day that I die
I'm gonna marry your princess
And make her my queen
She'll be the most beautiful bride that I've ever seen
I can't wait to smile
As she walks down the aisle
On the arm of her father
On the day that I marry your daughter

Marry your daughter - Brian McKnight

"Pa, apa Ali boleh menikahi anak papa?" Ucap Ali setelah menyanyikan lagu itu. Sedangkan Nandya yang sedang berada di atas panggung bingung dengan perkataan Ali.

Ali kok ngomong sama pemilik kampus? Kan yang seharusnya Ali datengin itu orang tua gue. Lagian lagu yang tadi juga buat gue. Apa Ali pikir pemilik kampus itu orangtua gue, karena gue yang terlalu pantas buat jadi anak pemilik kampus?  Iya sih... Gue emang pantas jadi anak pemilik kampus, walaupun orangtua gue juga punya peran penting di kampus ini. Batin Nandya.

Ya, orang itu adalah Ali. Orang yang wajahnya tertutupi sinar dan lagi berdiri didepan Prilly dan menghadap ke papa Prilly sekaligus pemilik kampus yang duduk tepat disebelah Prilly yang dalam posisi berdiri.

"Gak boleh." Jawab papa Prilly.

"Kok gitu?" Tanya Ali.

"Ya gak boleh. Emang kamu mau nikah lagi?" Tanya papa Prilly yang dijawab dengan gelengan kepala dari Ali yang membuat Nandya tercengang.

"Ya udah." Ucap papa Prilly.

"Tapi kan, di ceritanya Ali sama Prilly bersatu pa...." dengar ucapan dari mulut Ali itu, Nandya tambah tercengang dengan mulut terbuka dan mata yang terbelalak.

"Kan kamu udah nikah Li." Jawab papa Prilly. Tak ingin lama lama tercengang dengan apa yang ia dengar, Nandya langsung meninggalkan posisinya dengan turun dari panggung karena malu.

"Ya emang, tapi di ceritanya itu Ali sama Prilly bersatu papa....! Haduh... mertua siapa sih ni?!" Ucap Ali frustasi.

"Para tamu maaf ya... saya hanya ingin anda semua memberi tahu pada mertua anak yang ada di depan saya ini kalau nantinya mau saya bikin seperti perkedel." Ucap papa Prilly pada para tamu seraya bercanda.

"Papa..." tegur Prilly.

"Iya iya, kalo Prilly udah pengeluaran suara maka papa udah kalah." Ucap papa Prilly mengangkat kedua tangannya pertanda ia menyerah.

"Ya udah, kamu selesaikan drama ini dan papa tunggu kamu buat menghadiri rapat yang akan dimulai 2 jam lagi." Ucap papa Prilly.

"Rapat apa pa?" Tanya Ali bingung.

"Rapat antar perusahaan Li. Jangan bilang kamu belum dapat undangannya." Jelas papa Prilly.

"Undangan? Kok aku gak tau ya?" Tanya Ali pada dirinya sendiri.

"Gimana kamu bisa tau Li, orang kamu gak pernah baca undangan sama sekali. Kalo aku gak nemu undangan yang kamu sembunyikan, kamu gak bakal pernah tau kalo ada undangan itu. (?)" Jelas Prilly.

¥¥¥

Sebelum itu, saya ingin berterimakasih kepada para pembaca yang sudah membaca cerita saya ini.

Terimakasih pada semua yang telah mem-vote, comment, dan membaca (walaupun masih banyak pembaca gelapnya). Sekali lagi TERIMAKASIH.

Jangan lupa vote dan comment! Ok!

Ketua Senat Itu SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang