Happy reading!!!
¥¥¥
PRILLY POV
Gue lagi ada di rumah, tepatnya lagi ada di dalam kamar sama Ali yang eehhh.... entahlah!
"Ali... stop! Gue pusing nih liatnya!" Teriak gue.
Salah apakah aku ini ya tuhan... mendapatkan suami seperti Ali yang mesum dan super hiper aktif ini.... Batin gue.
"Prill, kamu tau gak sekarang ini aku itu seneeeennngggg banget. Soalnya kamu itu lagi hamil anak aku." Balas Ali girang.
"Iya, aku tau. Aku juga seneng, tapi kamu jangan loncat loncat di ranjang kayak anak kecil gitu... tadi kamu udah loncat loncat di sofa ruangan khusus, dan sekarang kamu loncat loncat lagi disini yang bikin aku pusing dan tambah mual!" Ucap gue.
"Benarkah?" Tanya Ali santai sambil terus loncat loncat di ranjang.
"Iya, udah! Sekarang stop!" Teriak gue.
"Aku stop kok sayang." Ucap Ali langsung duduk.
"Oh ya Li, kamu belum mandi lagi kan?"
"Belum, emang kenapa?"
"Aku pengen cium ketiak kamu, boleh gak?"
"Gak ah, jorok tau! Aku belum mandi kok. Aku mandi dulu ya, nanti kamu ciumin sampai besok juga terserah."
"Ih... Gak mau! Maunya sekarang! Sebelum kamu mandi!
Biar harum harum gimana... gitu.""Jangan Prill.... jorok, masa seorang Prilly yang sangat suka dengan kebersihan malah jorok?"
"Oh gitu, nanti malam kamu tidur di sofa ruang tengah selama seminggu. Biarin aja, biar anak kamu nanti kalo lahir ileran. Emang kamu mau, anak kamu ileran?" Ancam gue.
"Ya jangan gitu juga... Iya deh iya kamu boleh cium ketiak aku sekarang." Ucap Ali pasrah.
"Ya udah, kamu lepas baju kamu." Ucap gue manja.
Ali pun membuka kaos yang ia pakai dan berbaring di ranjang. Sedangkan gue, gue berbaring di sebelah Ali dan nggunain tangan Ali sebagai batal seraya mencium ketiak Ali dan tangan gue bermain di perut Ali.
"Tangannya jangan gitu, bikin yang bawah bangun aja!" Ucap Ali seraya berhentiin tangan gue.
"Apa sih orang aku main di perut doang." Elak gue.
"Iya kamu main di perut, tapi yang bawah pengen bangun sayang." Ucap Ali.
"Ya tahan aja." Jawab gue santai.
Kau membuat si junior kesakitan Prill. Batin Ali.
¥¥¥
Eh eh, kalian tau gak, si Sarah salah satu pacarnya Ali ternyata di jodohkan loh sama orangtuanya.
Sarah bingung mau pilih Ali atau orang yang dijodohkan sama dia.
Dan sebagainya. Itulah kabar hari ini yang di dengar oleh Prilly. Ya, saat ini Prilly sedang ada di kampus. Lebih tepatnya berjalan di salah satu lorong yang ada di dalam kampus menuju ke arah kelas.
Di tengah perjalanan, ia melihat Mila dan Dahlia yng berjalan dari arah yang berlawanan.
"Mila! Dahlia!" Panggil Prilly.
"Iya, kenapa Prill? Tumben tergesa gesa banget, ada apa nih?" Tanya Mila saat ada di hadapan Prilly.
"Lo udah tau berita tentang Sarah kagak?" Tanya Prilly.
"Oh... yang katanya di jodohkan sama orangtuanya itu?" Jawab Dahlia.
"Kok lo tau? Gue aja kagak tau tuh berita." Ucap Mila.
"Lo sih mojok aja sama Kevin, jadi ketinggalan berita kan lo! Masih kurang apa pokoknya?" Sindir Prilly.
"Sorry sorry..." Ucap Mila.
"Emang kenapa Prill?" Tambahnya lagi.
"Gak, gue pingin aja si Ali putusin si Sarah. Biar Sarah bisa hidup bahagia sama orang udah dijodohin sama orangtuanya." Jawab Prilly.
"Bener juga sih! Daripada dia dicampain sam si Ali." Ucap Dahlia.
¥¥¥
Maaf lama untuk up, karena gak ada ide apapun untuk cerita ini dan...
.
.
.
.
.
.
.
Ceritanya Pendek.
Hm... Hm....
.
.
.
.
.
Yang penting!
.
.
.Jangan lupa voth dan comment! Ok!