lanjutan

52.8K 2.7K 33
                                    

Happy reading!!

¥¥¥

"Sebelumnya gue mau nanya, lo sampai jam berapa?" Tanya Ali.

"Jam 1." Jawab Kirun.

"Lo?" Tanya Ali ke Kevin.

"Jam setengah 2." Jawab Kevin. Sedangkan Ali, ia hanya mengangguk anggukkan kepalanya saja seraya tersenyum.

"Lo senyaman senyum aja dari tadi, emang lo main sampai jam berapa?" Tanya Kirun yang melihat tingkah laku Ali yang seperti itu.

"Gue jam 3. Gue menang! Motor balik ke gue, ya kan Prill?" Ucap Ali seraya melihat ke arah Prilly yang dijawab oleh Prilly dengan senyum kecut.

Padahal gue sama Prilly kagak ngapa ngapain kemaren. Untung Prilly udah gue bilangin kemarin. Kalo kagak, motor kesayangan gue bakal ulang lagi di tangan mereka. Walaupun tuh motor kesayangan gue yang ke 3 sih... Batin Ali.

Ya, dulu Ali selalu kehilangan motor kesayangan yang ia beli dengan jerihpayahnya dengan Kevin dan Kirun saat taruhan. Sudah ada 5 motor kesayangan yang ia taruhkan. Lebih tepatnya motor kesayangan yang ke 4 sampai 9. Tapi, semua itu sudah tergantikan dengan 3 mobil sport kesayangannya.

"Oh ya Li, lo kan belom mandi nih.... cepet mandi gih! Gue pengen makan bubur manado deh Li." Ucap Prilly tiba tiba.

"Kena lo! Cari tuh bubur manado." Celetuk Kirun.

"Prill... kok gitu... kan susah carinya..." elak Ali halus.

"Ih... ini kan yang pengen anak lo, bukan gue. Jadi, cepet mandi terus cari tuh makanan atau..." belum selesai Prilly berbicara sudah dipotong oleh Ali.

"Iya iya, aku cari tuh makanan ok?" ucap Ali cepat, karena ia sudah tau kemana arah pembicaraan Prilly.

"Bagus! Cepet gih cariin." Balas Prilly.

"Iya.... aku berangkat ya...?" Pamit Ali lalu mencium pucuk kepala Prilly.

"Iya..." balas Prilly.

"Eh eh, mandi dulu!" Ucap Prilly saat ia menyadari bahwa Ali belum mandi dengan sedikit berteriak, karena Ali sudah berada di ruang tengah.

"Gak usah, udah ganteng kok." Jawab Ali dengan sedikit berteriak juga seraya terus berjalan ke arah pintu utama.

"Li...!!" Ucap Prilly sedikit berteriak.

"Gak papa, katanya suruh cepet kan...?" Elak Ali lagi.

"Aliiii.....!!!" Teriak Prilly. Sedangkan Ali, ia langsung lari ke kamar mandi yang ada di dalam kamarnya yang ada di lantai 2. Hal itu membuat Mila dan yang lain tertawa terbahak bahak seraya memegang perutnya karena melihat tingkah sepasang suami istri yang ada di hadapan mereka itu.

¥¥¥

ALI POV

Saat ini gue lagi ada di teras rumah, mau masuk dalam mobil buat beli bubur manado. Tapi samar samar gue denger ada orang yang jualan bubur depan rumah.

Cepet cepet gue buka pintu gerbang rumah gue yang menjulang tinggi. Dan ternyata..... begini lah kalo jadi anak sholeh. Tanpa gue cari, tuh orang yang jualan bubur manado udah ada di depan pintu gerbang rumah gue.

"Mang, bubur manadonya satu ya." Ucap gue ke arah mamang penjual bubur manado itu sambil sedikit berteriak, karena jarak gue sama mamang itu lumayan jauh. Gue didepan gerbang dan mamang itu di seberang jalan.

Mamang penjual bubur manado itu noleh ke gue, "Siap den, saya buatkan." Balas mamang itu dengan sedikit berteriak juga.

¥¥¥

"Prill.... Prilly.... Bubur manadonya udah ada!" Ucap Ali berteriak seraya memasuki rumah memanggil memanggil Prilly.

"Apa sih Li...?" Ucap Prilly seraya berjalan dari lantai atas ke arah Ali yang berada di ruang tengah.

"Buburnya udah ada, sayang ku...." Ucap Ali saat Prilly sudah berada di depannya.

"Kok cepet?"

"Tadi katanya minta cepet. Ya cepet lah...."

"Kok bisa?"

"Ya bisa, orang tadi mamang yang jual bubur lewat depan rumah waktu aku mau masuk ke mobil buat cari tuh bubur."

"Oh... kirain, kok cepet. Ya udah, makan yuk! Anaknya pengen disuapin sama bapaknya."

Apa tadi, di suapin bapaknya? Apa gue kagak mimpi? Kalo emang itu bener, emang pintar anak gue. Tau aja bapaknya pengen main sesuatu yang ada di emaknya. Batin Ali.

"Li... ayo! Gue laper nih...!" Ucap Prilly kesal saat ia tahu kalau Ali masih berdiri ditempat yang sama dan belum beranjak untuk mengikuti Prilly yang sudah ada di meja makan. Hal itu membuat Ali tersadar dari lamunannya.

"Eh, iya iya." Ucap Ali dan langsung menghampiri Prilly.

¥¥¥

Hai hai.... saya kembali lagi! Maaf ya lama dan baru saja posting part ini.

Saya akan melanjutkan pada part selanjutnya jika comment sudah 30+

Jangan lupa vote dan comment! Ok!

Ketua Senat Itu SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang