Part 18

52.9K 2.6K 22
                                    

Happy reading!!

¥¥¥

Hari yang telah ditunggu tunggu telah datang. Hari dimana pesta puncak akan diadakan. Ya, hari ini pesta puncak itu akan diadakan. Lebih tepatnya siang ini, sekarang ini. Semua mahasiswa dan mahasiswi universitas sudah berkumpul di aula villa. Semua menggunakan pakaian yang sesuai dengan tema pesta siang ini.

"Hy semua! Tau gue kan? Iya lah siapa yang gak tau nama gue. Tapi gak papa, gue bakal kenalin nama gue ke kalian. Oke, nama gue Arkana Putra. Kalian bisa panggil gue Arka, dan gue jadi Mc malam ini." Ucap Arka, anggota senat yang menjadi Mc siang ini.

"Arka! Ngomong aja lo, cepet mulai!" Teriak Ali yang terpancing emosi melihat Prilly dengan laki laki yang pestanya mereka datangi kemarin.

Ya, Fino datang memenuhi undangan Prilly. Saat ini mereka sedang asik mengobrol dan tidak memperdulikan Ali yang terpancing emosi melihat tingkah mereka.

"Siap pak bos! Ya, kalo pak bos udah marah... bakal abis ini acara. Jadi, kita mulai aja acaranya. Acara malam ini sedikit berbeda dari acara tahun tahun kemarin dimana ada pasangan dan berujung dengan dansa. Karena malam ini akan diisi dengan mahasiswa dan mahasiswi yang menunjukkan kebolehannya masing masing. Oke, ini dia penampilan pertama kita!" Ucap Arka membuka acara.

¥¥¥

Berbagai penampilan telah ditampilkan. Kini tersisa penampilan Ali, Prilly, Kevin, Mila, Kirun, dan Dahlia.

"Ya, kini tersisa 2 penampilan lagi. Yang kemudian diadakan penutupan karena hari sudah terbilang sore walaupun masih ada cahaya. Ini dia penampilan kita selanjutnya, Prilly, Mila, dan Dahlia!" Ucap Arka mempersilahkan.

"Hy semua, di sini kita akan bernyanyi duet. Jadi... Selamat mendengarkan." Ucap Prilly saat ia sudah menaiki panggung.

Prilly:
Rasa cinta yang dulu tlah hilang kini berseri kembali
Tlah kau coba lupakan dirinya hapus cerita lalu
Dan lihatlah dirimu bagai bunga di musim semi
Yang tersenyum menatap indahnya dunia
Yang seiring menyambut jawaban segala gundahmu

Ali:
Setiap waktu wajahmu yang lugu selalu bayangi langkahku
Telah lama kunanti dirimu tempat ku kan berlabuh
Cahya hatiku yakinlah kekal abadi selamanya
Seperti bintang yang sinarnya terangi
Seluruh ruang di jiwa membawa kedamaian

Walau badai menghadang
Ingatlah ku kan selalu setia menjagamu
Berdua kita lewati jalan yang berliku tajam

"Prill, suara Ali!" Ucap Mila dan Dahlia bersamaan seraya memandang Prilly dengan berbisik disela sela nyanyian Ali.

"Iya, dimana dia?" Tanya Prilly dengan berbisik seraya mencari keberadaan Ali.

"Kayaknya dia lagi di tempat lain sama Arka. Buktinya laki kita sama Arka juga gak ada." Jawab Dahlia.

"Dasar! Cowok cowok kantoran! Dimana mana selalu bawa kerjaan." Ucap Prilly.

Ya, keempat lelaki ini memang pekerja kantor. Tidak heran jika mereka selalu curi curi waktu untuk mengerjakan tugas kantor.

"Tapi, kayaknya Mic-nya si Arka belum mati deh! Makanya suaranya bisa sampai kedengaran." Bisik Mila.

Ali dan Prilly:
Dan lihatlah dirimu bagai bunga di musim semi
Yang tersenyum menatap indahnya dunia
Yang seiring menyambut jawaban segala gundahmu

Ali:
Walau badai menghadang
Ingatlah ku kan selalu setia menjagamu
Berdua kita lewati jalan yang berliku tajam

Ketua Senat Itu SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang