Part 24

42.9K 2.6K 29
                                    

Happy reading!!!

¥¥¥

ALI POV

Gue baru aja pulang dari jalan jalan. Bisa dibilang... cari makan gratis. Saat ini gue lagi ada didepan pintu utama rumah setelah masukin mobil ke garasi.

"Pintunya kok gak bisa kebuka?" Tanya gue pada diri sendiri.

Beneran nih bini gue? Terus gue gimana? Tidur di luar? Gue pikir tidurnya diluar kamar. Ternyata, gue harus tidur diluar rumah. Batin gue.

¥¥¥

PRILLY POV

Gue lagi ada di meja makan. Gue gak makan, gue cuma nemenin si perjaka yang nyasar ke rumah gue. Kenapa gue gak makan? Karena gue udah makan waktu di mall tadi bareng sama Kevin sama Mila. Sedangkan Arka, dia hanya minum. Masih kenyang katanya.

Ya, saat gue ke mall sama Arka tadi gak sengaja kita ketemu sama Kevin dan Mila yang akhirnya berujung dengan makan bareng di salah satu restoran.

"Prill, kayaknya itu Ali deh. Lo gak mau buka pintu?" Tanya Arka saat denger suara mesin mobil.

"Pintunya gue buka kok. Tapi nanti, jam sebelas malam." Jawab gue.

"Sekarang jam berapa?" Tanya Arka.

"Jam sembilan. Udah ya, gue ke atas dulu." Ucap gue seraya pergi menaiki tangga.

¥¥¥

Ali merogoh kantong celananya saat ia merasakan bahwa handphone nya bergetar tanda ada SMS masuk.

Cepat masuk lewat jendela kamar dalam waktu 15 menit atau tunggu sampai ku bukakan pintu untukmu.

08XXXXXXXXX
Teman ranjangku

Ali pun langsung bergegas ke garasi untuk mengambil tangga dan mulai memanjat sebelum waktunya habis.

"Berasa jadi maling gue." Ucap Ali saat sudah sampai didalam kamarnya.

¥¥¥

"Lo kok bisa masuk? Masuk dari mana?" Tanya Arka yang melihat Ali turun dari lantai dua.

"Masuk dari jenjela kamar." Jawab Ali santai.

"Habis maling apa lo?"

"Maling keperawanan si Prilly. Makanya sampe mbendung gitu."

"Eh, bawa apaan lo?" Tanya Arka saat menyadari bahwa Ali membawa sebuah kantong kresek.

"Ini makanan kesukaannya Prilly." Jawab Ali seraya berjalan menuju dapur untuk menaruh makanan yang ia bawa.

¥¥¥

Hujan deras mengguyur jalanan ibukota. Membangunkan seorang wanita cantik yang sedari tadi tertidur pulas didekapan sang suami.

"Jam satu malam. Dingin dingin jadi laper gue." Ucap Prilly seraya mengumpulkan nyawanya.

"Mending gue ke dapur dan cari makanan. Siapa tahu masih ada yang tersisa." Ucap Prilly bangkit dari ranjang. Namun tiba tiba ada yang menahannya dengan memegang tangannya.

"Kemana?" Tanya Ali. Ya, yang memegang tangan Prilly adalah Ali.

"Dapur." Jawab Prilly santai.

"Singkat bener jawabnya. Lapar ya?" Tanya Ali yang diangguki oleh Prilly.

"Tunggu sini! Biar aku ambilin." Ucap Ali seraya turun dari ranjang.

¥¥¥

"Ngapain Ka?" Tanya Ali yang melihat Arka berjalan menuju ke arahnya dengan mata yang sulit untuk dibuka.

"Mau ambil minum. Di kamar habis." Jawab Arka seraya membuka pintu kulkas.

"Oh... Gue ke atas dulu ya? Mau ngasih nih makanan sekalian mau lanjut tidur." Ucap Ali pergi meninggalkan dapur.

"Li....?" Panggil Arka saat Ali ingin menaiki anak tangga.

"Ya?"

"Habis ngasih tuh makanan, lo bisa turun lagi kagak? Soalnya gue pengen tanya tanya sekalian curhat sama lo."

"Bisa kok. Ya udah, gue naik dulu buat nganter makanannya bumil."

"Gue tunggu di kamar gue ya?"

"Sip...!" Ucap Ali sedikit berteriak seraya terus berjalan menaiki anak tangga.

¥¥¥

Jangan lupa voth dan comment! Ok!

Ketua Senat Itu SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang