10. tiffany happy (2)

401 36 3
                                    

Hari hari terus berlalu, terlihat kini wajah cantik seorang yeoja bermarga hwang tengah bahagia. Bersama 3 orang yang sayang ia sayangi. Hanya baginya.

''Sica? Kau kemana saja selama ini?" tanya tiffany

"Ah ne eonnie aku sedang sakit dan aku tak mau merepotkan siapapun eon" jawab gadis itu

"Jinjja? Oppa nichkun bilang kau waktu itu sedang ada urusan"

"Ne eon, tapi setelah itu aku sakit"

"Mengapa kau tak memberitahu ku ataupun yoongi"

"Ne kami adalah teman mu jadi ceritakan saja apapun pada kami" jawab yoongi lalu diangguki oleh tiffany. Walaupun sebenarnya yoongi sangat tidak suka pada jessica

"Gomawo eon, yoong karena kalian begitu baik padaku"

Lalu mereka memasuki kelas masing masing. Kelas tiffany kali ini berbeda dari mereka semua karena mata kuliah yang berbeda. Jessica yoongi dan nichkun berbarengan.

"Mau aku temani noona?" tanya yoongi

"Hei yang boleh menemani nya hanyalah aku!" kata nichkun ketus

"Aku kan hanya menawarkan, jika ia tidak mau pun aku takkan memaksa lagian aku adalah sahabat noona fany"

"Kau hanya sahabat! Sedangkan aku.. " belum selesai nichkun berbicara jessica memotongnya

"Sudahlah? Kalian seperti anak berumur 5 tahun saja"

"Haha iya, aku tak apa dikelas sendiri lagian ada banyak teman dan kelas berlangsung cuma kurang dari 2 jam"

"Baiklah noona, sampai nanti" kata yoongi meninggalkan mereka duluan

"Aku kekelas juga sayang sampai nanti" kata nichkun "kajja jessica" ajak nichkun sekalian dan ia mengangguk tersenyum

Tiffany memasuki kelas nya. Di kelas yoongi duduk di paling ujung belakang ia berniat untuk mematai nichkun dan jessica dan ketika berdua masuk yoongi berpura puraa tidur dengan menempelkan tangan dan kepala nya di meja.

"Oppa, aku berada disamping mu ne?'' tanya jessica

"Tapi sica, jika yoongi melihat kita gimana? Ia sangat dekat dengan tiffany bahkan ia kelihatan menyukai nya jadi aku tak mau ia menghancurkan hubungan ku lebih cepat"

"Aiih oppa, ia sedang tertidur aku yakin dia tak akan melihat kita, lagian oppa sudah berjanji padaku"

"Huft.. Baiklah" kata nichkun pasrah.




~~~~~~~~~~~~~~~

"Fany?" panggil nichkun dari suara telfon

"Waeyo?"

"Kau mencintaiku?"

"Sudah pasti oppa"

"Kau tak ingin kehilangan ku?"

"Aniyo oppa"

"Bagus"

"Kenapa oppa bertanya seperti itu?"

"Aku sangat mencintaimu fany, aku ingin meminta sesuatu darimu"

"Sebisa ku aku akan melakukan nya oppa"

"Jauhi sahabatmu"

"Nugu?"

"Min Yoongie"

"Waeyo oppa?"

"Aku tidak sukaa kau selalu bersamanya"

"Dia hanya sekedar sahabat ku oppa"

"Tapi aku kekasihmu.."

"Oppa.. Tapi.. " tutttt..ttuuutttt
Suara sambungan terputus. Tiffany terlihat kecewa. Dan pada saat itupun yoongi sedang bersamanya dan menanyakan kepada tiffany tentang masalahnya.

"Noona? Wayeo?'' tanya yoongi dengan nada khawatir

"Mianhae.. Jeongmal mianhae yoongi" kata nya menahan tangis

"Waeyo noona, waeyo?"

"Nichkun oppa, menyuruhku untuk menjauhi mu"

"Mwo?''

"Mianhae, tapi aku tak ingin kehilangan nichkun oppa" kata tiffany, terlihat yoongi merasakan kekecewaan ia begitu semakin membenci nichkun yang sudah mempermainkan tiffany.

"Yoongi, aku bahkan menyayangi mu. Tapi aku sangat sangat minta maaf padamu karena ini''

"Aku paham noona" yoongi mengulas senyum pahit

"Kumohon kau tak membenciku yoong" kata tiffany menggenggam tangan yoongi.

'Tak akan fany, aku sangat mencintaimu bagaimana bisa aku membencimu'

"Tak akan" lalu yoongi pergi meninggalkan tiffany. Tiffany merasakan rasa bersalah kepada yoongi yang selama ini selalu ada untuknya.

Tiffany berjalan pulang dengan pikirian berkecamuk, bagaimana bisa ia harus menjauh dari min yoongi yang sudah seperti sahabat nya selama ini. Ia menjatuhkan tubuh nya kekasur empuk dan menatap langit langit kamarnya.

"Kemarin kemarin nichkun oppa tidak seperti ini jika aku bersama yoongi, mengapa sekarang ia malah melarang ku untuk berteman dengannya'' tiffany berbicara kepada langit langit yang tengah ia tatap.

Cling
Suara notification dari ponsel tiffany berbunyi.

"Buka kan aku pintu sayang" ternyata dari nichkun dan ia pun langsung membukakan pintu untuk nichkun.

"Kau tak mendengar bel eoh?" tanya nichkun

"Aniyo oppa"

"Rupanya kuping pacarku ini sudah mulai perlu diperiksa" kata nichkun terkekeh. Dan tiffany hanya mengulas senyum tipis.

Setelah masuk, tak ada percakapan sama sekali.

"Waeyo chagi? Are you sick?" tanya nichkun dan dijawab hanya dengan anggukan.

"Tiffany?" panggilnya lagi

"Ne?"

"Kau kenapa?"

"Kau yang kenapa?"

"Maksudmu?"

"Mengapa kau menyuruh ku untuk menjauhi yoongi?''

''Jadi karena itu kau diam?" tiffany masih terdiam.

''Dengar fany, aku mencintaimu aku tidak suka kau terlalu dekat dengan yoongi, aku rasa dia mnyukaimu''

''Tapi selama kami dekat kami tak pernah mempunya rasa apapun oppa, lagian mana mungkin yoongi menyukaiku.''

''Mungkin saja fany~shi, aku yang selalu merasakan tatapan ia terhadap mu itu berbeda"

''Tapi ia yang selalu membantu ku ketika ku susah" kata tiffany menatap nichkun

''Memang nya kapan kau susah?''

''Ketika aku mencarimu kemana mana ketika kau menghilang'' nichkun terdiam mendengar perkatan tiffany yang melibat dirinya bersalah.

''Jadi kau lebih memilih dia dibanding aku?" tanya nichkun

''Aniyo''

''Kalau kau mencintaiku kau harus jauhi dia fany. Titik'' katanya tegas.

''Baiklah'' kata tiffany pasrah. Ia benar benar sangat menyayangi nichkun.


.
.
.

Bersambungg..

Mianhae kalau update nya lama dan kurang panjang.

HeartBreak HotelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang