32.

444 39 8
                                    

'' Can you drive faster?'' kata Sehun pada supir taxi ia panik, melihat Tiffany yang sudah mengeluarkan banyak darah.

'' patient sir, state of the road really jammed.'' kata supir nya. Sehun semakin geram melihat keadaan jalan macet.

''Sabar lah sayangg, kita akan sampai.'' ucap Sehun menggenggam erat tangan Tiffany yang terus mengerang kesakitan.

''Sakitt.. Huft..hufft.'' tiffany terus mengatur nafasnya. Ia benar benar tidak ingin terjadi sesuatu hal pada anaknya.

Malam ini Tiffany merasakan kesakitan di perutnya. Seperti nya ia akan melahirkan karena usia kandungan nya sudah hampur memasuki 9 bulan. Bukankah baru hampir 9 bulan? Mengapa ia akan melahirkan saat ini?

Flashback on

''Aku pulang sayang.'' kata Sehun saat memasuki apartment nya.

''Tolongg aku..'' suara Tiffany membuat Sehun berlari kearah sumber suara.

''Fany-ya apa yang terjadi padamu..'' kata Sehun. Tiffany terjatuh di sehabis mandi tadi untung saja tak lama kemudian Sehun datang.

'Aku akan bawa kau kerumah sakit.'' kata Sehun cepat cepat menggendong Tiffany. Saat keluar dari pintu Apartment nya banyak orang orang yang membantu nya untuk turun kelantai bawah. Untung saja banyak yang membantu dirinya. Saat itu Sehun benar benar panik luarbiasa, setiap ia pulang bekerja di pabrik rotinya pasti Tiffany sudah menunggunya dan menyiapkan makan malam, walaupun Sehun sudah melarangnya karena usia kandungan yang semakin membesar, tapi Tiffany selalu bersih keras untuk selalu menyiapkan makanan untuk Sehun.

Flashback off

''Sorry sir, sebaiknya anda tunggu di luar.'' ucap sang dokter.

''Tolong selamatkan istri saya dok.'' kata Sehun. Ia menyandarkan tubuh nya pada dinding rumah sakit.

Benar benar tak tahu apa yang ia harus lakukan, selain berdoa untuk keselamatan kedua nya. Ia merogoh sakunya mencari iPhone nya.

''Yeobseo.. '' suara di seberang sana.

''Halo hyung. Kau sedang apa? Apakau sibuk?'' tanya Sehun dengan tergesa gesa.

''Waeyogurrae Sehun-ah. Suaramu sangat terlihat panik, aku sedang dengan Yoona, dan aku tidak sibuk.''

''Tiffany. Tiffany..'' kata Sehun terpotong

''Kenapaa Tiffany sehun-ah, jangan buat ku panik.''

''Tiffany mengalami pendarahan Hyung, sampai detik ini dokter tak kunjung keluar untuk memberikan kepastian. Aku sangat takut.'' suara Sehun sampai ia menundukkan kepala nya tak kuat.

''Mwoyaa? Mengapa bisaa, aku ingin melihat keadaannya.''

''Dia terpeleset. Annii.. Tidak usah Hyung, kau doakan saja ne, aku tidak ingin kau dan Yoona kesini karena perjalanan sangat jauh.''

''Jinjja? Baiklah. Kami pasti akan mendoakannya, aku titip adikku padamu Sehun-ah.'' kata Luhan dan sambungan terputus oleh Sehun.

Selamatkan Tiffany Tuhan.. Batinnya.

.
.

''Selamat pak, anak mu sangat cantik. Sama seperti ibu nya.'' ucap perawat yang sedang menggendong seorabg bayi cantik. Sehun menatapnya. Ia tersenyum. Benar benar cantik seperti Tiffany.

''Lalu bagaimana keadaan istri saya?'' tanya Sehun.

''Dokter akan keluar dan memberi penjelasan pada anda Tuan. Saya permisi membawa anakmu ke ruangannya.''

HeartBreak HotelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang