29.

337 38 6
                                    

''Jadi apakau ingin jika Oh Sehun menjadi pendampingmu sayang?" tanya ayahnya. Tiffany terdiam semua orang menunggu jawaban dari nya.

''Aku.. '' Tiffany terdiam. Tiba tiba saja banyangan tentang ibunya Sehun kembali terucap. ''Aku percaya padamu Tiffany, bahwa kau akan membuat anakku bahagia. Berjanji lah untuk tidak meinggalkan nya, biarpun aku baru mengenalmu, tapi aku sangat yakin jika kau adalah yeoja yang baik!

''Aku mau menjadi istri Oh Sehun!" membuat Sehuh bahagia mendengarnya. Apa kah ia bermimpi? Barusan gadis yang dicintai nya menerima dia menjadi istrinya.

''Kau yakin fany-ya?" tanya Ayahnya sekali lagi.

''Aku yakin! Bahwa Sehun akan menjaga ku dan menjadi pendamping hidupku selamanya!" kata Tiffany. Ayahnya oun mengangguk.

''Baiklah pertemukan aku dengan orang tuamu, untuk menentukan tanggal pernikahan kalian!" kata Ayah. HunFany pun saling menatap satu sama lain, mengulas senyuman malu. YoonHan pun ikut berbahagia melihat keduanya.

.
.

Pagi ini Tiffany beranjak dari kasur nya untuk siap siap kekampus, setelah bersiap siap ia turun kebawah untuk sarapan bersama keluarganya. Tapi hanya ibu dan ayahnya karena HanYoon sudah punya keluarga sendiri.

''Annyeong Appa, bagaimana kesehatanmu?" tanya Tiffany sambil mencium pipi ayahnya.

''Hehe sangat baik sayang!" jawab ayahnya. ''Hanya saja sebentar lagi kau akan memiliki suami dan ikut bersama nya dan meninggalkan Appa dan eomma mu!" kata Ayah nya dengan nada yang terbilang sedih.

''Appa. Jangam berkata begitu. Aku sangat menyayangi Appa, lebih dari apapun. Mianhae karena aku belum bisa menjadi anak yang belum bisa membahagiakan mu Appa, aku akan selalu menjadi gadis kecilmu seperti dulu!" kata Tiffany menangis.

''Aniyo stephanie. Kau adalah anak kesayangan Appa. Appa bukan sedih karena kau sudah dilamar, Appa hanya tidak ingin kau melupakanku setelah ikut dengan suami mu nanti.''

''Jinjja? Aku akan selalu menyayangi Appa. Berjanjilah untuk tidak sakit lagi, karena jika Appa sakit itu membuat hatiku sangat sakit!" kata Tiffany. Ayahnya mengangguk dan tersenyum sambil mengelus rambut Tiffany, kini tatapan Tiffany beralih pada ibunya.

''Eomma? Mianhaeyo jika aku belum bisa membanggakan mu. Aku juga sangat menyayangimu seperti ibu kandungku, kau memang seperti ibu kandungku, kau tidak pernah membeda bedakan aku dengan Luhan Oppa biarpun aku terlahir dari istri Appa yang lain!" kata Tiffany memeluk ibunya.

''Gadis manisku, kau tidak boleh menangis. Aku sangat sangat menyayangimu layaknya anak kandungku, kau kan anakku! Jangan pernah berfikir bahwa aku bukanlah ibumu, dan Luhan adalah kakak mu, bukankah Luhan juga sangat menyayangimu!" balas pelukan ibunya sambil mengelus rambut Tiffany.

''Berjanjilah untuk menjaga Appa dan berjanjilah eomma akan sehat dan bahagia!" kata Tiffany dan ibu nya mengangguk tersenyum.

Pagi itu menjadi haru biru tapi kejadian tadi membuat Tiffany semangat menjalani kehidupan yang lebih baik lagi dan bahagia. Karena banyak orang yang menyayangi nya melebihi dirinya sendiri.

Ia sudah ada janji bahwa akan berangkat dengan Sehun. Sesampainya dikampus sudah ada teman temannya.

''Hmm pasangan baru kita akhirnya datang!" kata Irene.

''Ah mereka sangat romantic bukan?" sahut Chen. Yang diberi tawa oleh semua nya.

''Semoga kita menyusul yaa Irene!" kata Suho. Dan irene hanya memutar bola matanya lalu tertawa.

''Hei kalian bukannya mengucapkan selamat!" kata Sehun.

''Ne, chukkae Tuan Oh..'' jawab Baekhyun dan Taeyeon bersamaan.

''Mereka tidak kalah Romantic dari ku!" kata Tiffany tertawa.

''Aku senang karena temanku yang dua ini sudah tidak berantem lagi!" ucap Sehun.

''Kajja kita kekelas masing masing!" kata Seohyun.

°°°°°

Nichkun berdiri didepan sebuah Rumah. Ya tepatnya adalah rumah Tiffany. Wait, untuk apa lagi ia disana? Ia hanya memandangi nya tanpa berniat untuk masuk. Entah darimana Nichkun mengetahui alamat rumah Tiffany. Ia menggukan topi dan juga masker agar tidak ada yang melihatnya. Saat itu ia mendengar suara mobil menuju arah kerumah Tiffany, lalu ia mengumpat pada sebuah pohon besar disamping rumah.

Dua sejoli yang sedang bahagia rupanya yang datang dan turun dari mobil dengan raut wajah yang sama sama bahagia.

''Oppa.. Berhentilah menertawaiku!'' rengek Tiffany. Nichkun yang melihat nya di balik pohon mengangkat alis. Oppa? Ia memanggilnya Oppa, tunggu. Namja itu bukanlah kakaknya, tapi ia yang ikut memukuli dirinya bersama kakaknya itu. Apakah Tiffany sudah mempunyai kekasih baru ? Batin nya terus memikirkan itu. Untuk apa ia memikirkannya, ia sudah tak berguna lagi bagi Tiffany.

''Haha kau sangat lucu sayang muka mu memerah, ketika aku memberitahu semua penjuru kampus kalau kita akan segera menikah!" kata Sehun tertawa.

''Haha aku tidak menyangka jika kau akan memberitahu semua nya, kau lihat Suho dan Irene serta yang lain ikut tercengang karena terkejut! Ah kau ini..'' kata Tiffany sambil mencubit wajah Sehun. Mereka memasuki Rumah dan Nichkun sudah tidak mendengar apapun yang mereka bicarakan.

'Aku senang melihatmu bahagia fany-ya, maafkan aku karena aku pernah menyakiti mu sangat menyakitimu. Aku menyesal, aku sangat menyesal. Apa yang aku punyaa sekarang ? Kau? Kau sudah sangat membenciku pasti dan kau akan bahagia karena kau akan menikah dengan laki laki itu. Orangtua ku? Ia entah kemana pergi meninggalkan ku dengan rumah yang berantakan. Jessiica? Gadis yang juga sudah menyakitimu itu fany-ya, dia pergi meninggalkanku karena sebuah kecelakaan. Kurasa ini adalah suatu pembalasan dari Tuhan dengan amat pedih. Aku mengecewakan satu gadis yang baik hati, dan balasannya adalah Tuhan membuat ku ditinggalkan oleh semua orang orang yang ada dihidupku'

Nichkun duduk di sebuah halte. Memikirkan perbuatan nya selama ini. Ia memang pantas menerima nya atas semua perbuatan menyakitkan kepada Tiffany.

.
.
.
.
.
.

Bersambung. Hari ini part nya kependekan yaa? Mianhae. Buat yang sudah baca vote yaa, dan buat yaa reeders silent semoga dpt hidayah buat vote karya aku yang udah nguras otak ini. Gomawo. Dan buat yang minta ama suga mianhae nee suga udah berkarir ck.

HeartBreak HotelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang