cinq

884 115 13
                                    

"Xy!"

Exy menoleh ke arah datangnya suara.

"Eh? Seungcheol?"

"Iya hehe," Seungcheol lalu menghampiri Exy.

"Lo udah sadar dari pingsan?" tanya Exy. Seungcheol mengangguk.

"Yaudah, bagus kalo gitu," kata Exy, lalu ia pergi meninggalkan Seungcheol.

"Eh, Xy," panggil Seungcheol lagi.

"Apalagi sih?" tanya Exy jutek.

"Karena lu kemaren udah nolongin gua pas pingsan, gua mau bilang makasih," ucap Seungcheol.

"Eh?"

"Iya, makasih ya. Meskipun lu cuma bawa gua ke UKS dan nggak nungguin, gua tetep berterimakasih sama lu," ucap Seungcheol.

"He-eh, iya sama-sama. Lain kali kalo pusing gausah dipaksain. Apalagi nerima ajakannya si Josh," ujar Exy.

"Iya iya. Gua salah udah maksain," kata Seungcheol.

"Jangan merasa bersalah gitu ah," kata Exy.

"Gue ke kelas dulu ya, udah mau masuk," kata Exy, lalu pergi ke kelasnya. "Oiya Cheol, besok ada stj! Dateng pagi ya!"

"Oke!" sahut Seungcheol.

.
.
.

"Udah ga marahan lagi sama Seungcheol?" tanya Nayeon.

"Udah engga. Sekarang dia malah nyadar kalo gue galakin dia karena dia kurang ajar," jawab Exy sambil tertawa.

"Wkwkwkwk. Seungcheol ganteng gitu tapi goblok ya," kata Mimi. Exy dan Nayeon tertawa terbahak-bahak.

"Goblok sama kayak doi-nya Nayeon, si Bobby," kata Exy.

"Anjing. Ogah gue sama Bobby! Mana dia deketin gue mulu lagi. Alay," kata Nayeon dengan kesal.

"Wkwkwkwk. Dia suka sama lo, bego," kata Mimi.

"Tapi gue gasuka sama dia. Astagfirullah," Nayeon langsung istigfar pas ngebayangin muka Bobby.

"Gitu gitu dia anak basket juga kayak Seungcheol," kata Exy.

"E E EEEEE Seungcheol terus nih!" celetuk Mimi.

"Apasih Mi. Emang Seungcheol itu anak basket kan?" kata Exy.

"Iya, tapi lo ngomongin Seungcheol terus. Suka sama dia ya? Cieee," kata Nayeon.

"Engga ih! Gue tetep mempertahankan hati gue buat Minghao!" kata Exy.

.
.
.

Besoknya adalah Serah Terima Jabatan OSIS tahun lalu kepada OSIS tahun ini. Jihyo sebagai ketua OSIS yang baru lalu memulai sambutannya.

Setelah melakukan Serah Terima Jabatan, Exy menghampiri Jihyo, si ketua OSIS baru.

"Kamu harus bisa jadi ketua yang bijak ya. Jangan terlalu galak juga kayak aku. Terus, anggota yang lain juga harus bisa diatur ya," kata Exy pada Jihyo.

"Iya kak, itu pasti," kata Jihyo.

Setelah itu, Exy sibuk membereskan ruangan OSIS. Ia masih mencari berkas miliknya yang tertinggal.

"Duh, dimana ya lembar kerja nya?" Exy kebingungan sambil mencari ke segala sudut.

Ia mendapati bahwa berkasnya berada di rak paling atas.

"Itu dia!"

Exy berusaha mengambil berkasnya, namun ia tidak bisa mengambilnya karena terlalu tinggi.

"Aduh, gimana nih ngambilnya?"

Ia selalu mencoba mengambilnya, namun gagal.

"Ah, gabisa!" Exy kesal.

"Mau dibantuin gak?" kata seseorang.

Exy menoleh, ternyata...

"Seungcheol?"

"Kaget ya ada gua? Wkwkwk," kata Seungcheol.

"Gak, biasa aja," kata Exy cuek. "Gue bisa ngambil sendiri kok,"

Exy terus mencoba mengambil berkas miliknya, namun tidak bisa.

"Gitu aja gabisa ngambilnya, payah," kata Seungcheol.

Seungcheol yang lebih tinggi dari Exy kemudian mengambil berkas milik Exy di rak paling atas.

"Nih berkas lu," kata Seungcheol sambil menyerahkan berkas kepada Exy. "Kalo mau minta bantuan gua, bilang aja,"

"Ah, gausah. Itu cuma di tempat tinggi aja. Selebihnya gue bisa kerjain sendiri," kata Exy.

"Udah ah gausah sungkan. Kalo ada yang lebih tinggi kayak tadi gimana? Emang lu mau ngambil sendiri?"vkata Seungcheol.

"Maksa banget, sebel gue," kata Exy cemberut.

"Makanya, badan tuh ditinggiin," kata Seungcheol.

"HAH? MAKSUD LO GUE PENDEK?! Sialan, mentang-mentang lo tinggi!" Exy mulai marah, lalu memukul Seungcheol menggunakan berkas-berkasnya.

"Yaampun, gua cuma bercanda Xy. Marah mulu, cepet tua," kata Seungcheol.

"Nyebelinnya mulai lagi kan!" kata Exy, lalu ia pergi ke kelasnya.

"Wkwkwk, Exy mah baperan terus," kata Seungcheol.

"Tapi kalo ngambek gitu, kok dia lucu ya?"





×

Leaders ; s.coups, exy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang