"Woy, sini bentaran. Pengen ngomong!"
Nayeon dan Mimi menurut saja apa yang diperintahkan Exy.
"Kenapa?"
"Masa ya, kemaren kan gue cuma mau balikin jaketnya Seungcheol, eh dia malah sekalian ngajakin gue jalan," ujar Exy.
"CIEEE, OTW PACARAN NIH!" kata Nayeon dan Mimi bersamaan.
"Apaan sih!" tegur Exy. "Eh terus pulangnya gue dianterin pake motornya dia. Ga biasanya kan dia begitu,"
"Ya berarti dia suka sama lo Xy," kata Nayeon.
"Terus dia semalem ngucapin good night ke gue. Maksudnya apa coba,"
"DEMI APA? MANA CHAT NYA?" teriak Mimi. Exy langsung menyodorkan ponselnya kepada Mimi. Mimi langsung membaca chat antara Exy dengan Seungcheol.
"EH GILA! Dia beneran suka sama lo sih ini," kata Mimi.
"Ya kaga lah. Mana ada orang yang suka sama cewek galak kayak gini. Bisa jadi, Minghao juga gasuka sama gue karena gue galak. Makanya dia sukanya sama Chengxiao yang kalem gitu," ujar Exy.
"Dari info yang gue baca sih, cewek galak itu ngangenin katanya," ujar Nayeon.
"Halah, lo baca info dari mana coba. Ya nggak mungkin lah gue ngangenin. Gue sering marahin lo, emang lo kangen sama gue?"
"Nggak sih," kata Nayeon dan Mimi. Exy memasang tampang galaknya.
"Jangan galak-galak napa Xy. Pantesan gaada yang suka sama lo," celetuk Mimi.
"HEH! Dulu Taeyong juga suka sama gue kali,"
"Tapi abis itu di php in. WKWKWK," Nayeon tertawa geli.
"Bodoamat anjir. Mau ada yang suka sama gue kek, mau engga, gue ga peduli,"
"Kalo Seungcheol beneran suka sama lo gimana?" tanya Mimi.
Exy terdiam.
"Xy? Jangan bilang lo suka sama dia juga?" tanya Nayeon.
"Enggak! Enggak kok! Beneran!" kata Exy.
"Liat nanti deh. Nanti lo juga bakal suka sama dia. Secara dia tuh ganteng, udah gitu aslinya baik. Beneran deh," ujar Mimi.
"Mampus dah. Kalo gue beneran suka sama dia gimana ya?" gumam Exy.
.
.
."Xy," panggil Taeyong.
"Kenapa?"
"Apa kabar?" tanya Taeyong.
"Baik-baik aja. Kenapa?"
"Gapapa. Cuma mau tau aja kabar lu gimana,"
"Kok lo gadanta sih? Nanya kabar mah gausah tatap muka gini. Buang-buang waktu aja," omel Exy.
"Lu mau balik kayak dulu lagi gak?" tanya Taeyong.
"Hah? Balik? HAHAHA, kapan kita pacaran? Maksud lo balik deket kayak dulu lagi? Gamau lah, males banget! Nanti gue kena php lagi, nanti gue nangis lagi semaleman gara-gara lo," ujar Exy.
"Gua sadar, dulu gua nyia-nyiain cewek kayak lu, Xy. Gua salah banget udah bikin lu nangis waktu itu," ujar Taeyong.
"Bagus kalo lo ngakuin kesalahan lo. Tapi jangan harap gue bakal balik sama lo lagi," kata Exy, lalu ia pergi meninggalkan Taeyong.
Taeyong hopeless. Padahal ia masih sayang sama Exy.
Diam-diam, Seungcheol memperhatikan percakapan Exy dan Taeyong.
"Xy, gua bisa bahagiain lu daripada Taeyong," gumam Seungcheol.
Pulang sekolah, Exy harus pulang sendirian karena Nayeon sedang ada les, sementara Mimi ada urusan keluarga, makanya ia pulang duluan.
"Xy," panggil Seungcheol.
"Eh? Kenapa?" tanya Exy.
"Pulang bareng yuk?" ajak Seungcheol.
"Gamau," Exy menolak. Lalu ia berjalan pulang ke rumahnya.
"Eits, tunggu. Gua sekalian main ke rumah lu boleh ga?" tanya Seungcheol.
"Ngapain lo ke rumah gue?" tanya Exy.
"Mau main aja. Gaboleh?"
"Ya enggak lah. Kurang kerjaan banget sih. Emangnya lo mau nga—,"
Seungcheol ternyata benar-benar ingin bermain ke rumah Exy. Bahkan ia menarik tangan Exy untuk menaiki motornya.
"Seungcheol! Lepasin ih!" omel Exy. Namun, Seungcheol tetap menarik Exy.
Dengan sangat terpaksa, akhirnya Exy menuruti kemauan Seungcheol.
"Nyebelin!"
.
.
.Sampai di rumah Exy...
"Mau ngapain sih ke rumah gue?" tanya Exy jutek.
"Mau ngobrol aja. Gaboleh emang?" kata Seungcheol. Exy menggeleng.
"Ngobrolin apa sih? Penting?" tanya Exy.
"Mau nanya doang," jawab Seungcheol. "Lu sama Taeyong itu tadi kenapa?"
Deg. Jadi, tadi Seungcheol memperhatikan percakapannya dengan Taeyong?
"Oh, jadi lo nguping?!"
"Ga sengaja," kata Seungcheol. "Kenapa sih kalian emangnya semenjak dia php in lu gitu?"
"Lo bener-bener gatau kejadian ini? Ini pas kelas 11 semester 2," kata Exy.
"Gua taunya dulu Taeyong cuma suka sama lu, itu doang," kata Seungcheol.
Exy menghela napas, lalu ia mulai bercerita.
"Jadi dulu tuh, Taeyong emang suka sama gue. Dia bahkan sampe bilang ke gue, kalo dia tuh bener-bener suka sama gue," ujar Exy.
"Terus?"
"Nah, tapi dia bilang, dia belum bisa nembak gue dulu. Gue mulai baper kan. Dia setiap hari nganter jemput gue, perhatiin gue terus, tapi dalam status belum pacaran," ujar Exy.
"Gue nungguin dia, dia kapan nembak. Dan abis itu dia tuh... hiks...," Exy mulai menangis.
"Eh, kenapa?"
"Abis itu dia malah nembak Jennie. Gue akhirnya ngomelin Taeyong abis-abisan dan gue ga pernah berhenti nangis seharian itu," ujar Exy sambil menangis.
"Terus dia sekarang malah mau balik ke gue lagi semenjak putus sama Jennie. Emang cinta segampang itu ya?" kata Exy.
"Gua ga tega liat orang yang gua suka nangis kayak gini," kata Seungcheol dalam hati.
"Kalo gua pikir, Taeyong emang jahat banget Xy. Udah lah, lupain aja," kata Seungcheol.
"Gimana mau lupain kalo dia balik ke kehidupan gue terus?" kata Exy. Ia malah terus menangis.
"Xy, jangan nangis ah. Nanti cantiknya malah ilang," kata Seungcheol sambil mengusap air mata Exy.
"Apaansih lo," kata Exy.
"Dan karena itu, gue trauma buat pacaran dan jatuh cinta lagi," kata Exy lagi.
Seungcheol terdiam. Keduanya juga terdiam.
"Xy,"
"Kenapa?"
"Kalo misalnya gua suka sama lu, gimana?"
"Hah?"
×
Masih berlanjut ya. Maaf gantung ^___^
Vomment nya jangan lupa hehehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leaders ; s.coups, exy ✔
ContoDulunya musuhan, sekarang sayang-sayangan. [Some chapters are privated] © 2016, jisung-y