"Seungcheol," panggil Nayoung.
"Apaan?" tanya Seungcheol dengan malas.
"Masih benci sama gue?" tanya Nayoung.
"Keliatannya gimana?" kata Seungcheol.
Nayoung terdiam.
"Maaf," ucap Nayoung.
"Maaf gabisa ngerubah keadaan, Nay," kata Seungcheol.
Seungcheol berlalu ke kelasnya meninggalkan Nayoung yang sedang terdiam merenungi sesuatu.
"Nay? Disitu aja. Ngapain sih?" kata Junhoe tiba-tiba.
"June?"
"Iya. Ngapain kamu disitu?" tanya Junhoe.
"Enggg... tadi...,"
"Bang Seungcheol?" kata Junhoe yang selalu memanggil kakak kelas cowok dengam menggunakan 'bang'.
"Iya...,"
"Udahlah, ngapain dipikirin. Dia udah ga sayang lagi kan sama kamu?" kata Junhoe sambil merangkul Nayoung.
"I... iya sih...," kata Nayoung pasrah.
Tiba-tiba, ada telpon masuk dari ponsel milik Junhoe. Namun, Junhoe tidak menjawabnya.
"Telpon dari siapa itu?" tanya Nayoung.
"Bukan siapa-siapa. Ke kantin aja yuk," kata Junhoe, lalu ia mengajak Nayoung.
Junhoe dan Nayoung tidak berpacaran. Mereka masih berada di status yang belum jelas. Saling suka, tetapi Junhoe masih menggantungi perasaan Nayoung.
.
.
."Anak IPS 2 ribet amat sih!" keluh Exy sambil membawa setumpuk buku menuju ruang guru.
"Ini juga, Nayeon nggak bantuin gue! Mimi juga gamau bantuin!" dengus Exy dengan kesal.
Pandangannya terhalang oleh tumpukan buku, sehingga ia menabrak orang di depannya.
"E-eh!" Exy terjatuh, berikut dengan buku-buku yang menimpa Exy.
"Yaaah berantakan!" Exy kesal dan mengacak-acak rambutnya.
Ia baru menyadari kalau yang ia tabrak adalah Seungcheol.
"SEUNGCHEOL?!"
"Eh, Exy?"
"GIMANA SIH! Ga liat apa gue bawa buku?!" omel Exy.
"Lah, lu yang kaga liat. Harusnya kalo bawa buku tuh jalannya di pinggir. Hati-hati juga bawanya," ujar Seungcheol.
"Apaan sih kok gue yang disalahin?! Males banget ah!" Exy benar-benar kesal.
"Iya iya, cewek selalu benar," Seungcheol mengalah pada Exy. "Sini gua bantuin bawa buku. Ga mungkin kan sebanyak ini lu bawa sendiri,"
"Gausah, gue aja yang bawa," kata Exy menolak.
"Halah, nanti jatoh lagi. Lagian kenapa Nayeon sama Mimi gamau bantuin lu?" kata Seungcheol.
"Mereka pada les, jadi gabisa," kata Exy.
"Oh gitu. Yaudah sini gua bawain bukunya," kata Seungcheol sambil membawa sebagian buku. "Ditaro di mejanya siapa?"
"Ditaro di mejanya Frau Niken," kata Exy.
"Frau Niken siapa?" tanya Seungcheol yang memang tidak mengerti guru di jurusan IPS.
"Yaelah. Guru Bahasa Jerman," jawab Exy. "Mejanya ada di sebelah Pak Adi,"
"Pak Adi?" lagi-lagi, Seungcheol tidak tau nama guru Ekonomi itu.
"Hhh, guru Prakarya Ekonomi di IPA. Masa lo kaga diajarin sih?" kata Exy. "Udah ah, ikutin gue aja,"
Exy berjalan di depan, diikuti oleh Seungcheol.
Selesai menaruh buku-buku, Exy bersama Seungcheol keluar dari ruang guru.
Namun, Seungcheol mendapati sesuatu yang aneh dari Exy.
"Exy, rok lu...,"
"Rok gue kenapa?"
"Rok lu merah,"
"APA?!"
.
.
.Exy baru menyadari bahwa ia baru saja kedatangan 'tamu bulanan'. *yang cewek tau lah maksudnya apa*
"Yaaah kok tembus?!" Exy kesal dan tampak malu sambil menutupi roknya di bagian belakang menggunakan binder.
"Lu bawa pembalut kan?" tanya Seungcheol. Exy mengangguk.
"Tapi tetep aja, ini udah tembus. Mana keliatan banget lagi," Exy tampak malu. "Gue ga bawa cardigan, gabisa gue tutupin,"
"Pantesan daritadi marah terus. Gataunya lagi bulanan," kata Seungcheol.
"Ih!" Exy kesal. "Gimana donggg??"
Seungcheol kebingungan menghadapi perempuan yang sedang dalam 'bulanannya' itu. Tiba-tiba, ia ada ide.
"Pake jaket gua aja buat nutupin belakangnya," kata Seungcheol.
"Hah? Beneran?"
"Iya. Nah, sekarang lu pake pembalut dulu daripada tembus banyak. Abis itu, tinggal lu tutupin belakangnya pake jaket," ujar Seungcheol.
"Oh, sebentar!" Exy buru-buru pergi ke kamar mandi untuk memakai pembalut. Sementara itu, Seungcheol menunggu di luar kamar mandi.
Setelah memakai pembalut, Exy pun keluar dari kamar mandi untuk menemui Seungcheol.
"Udah nih. Mana jaketnya?"
"Nih. Pake aja," kata Seungcheol sambil memberikan jaket miliknya.
"Besok gue balikin ya? Gue cuci dulu sampe bersih, terus gue balikin," kata Exy.
"Iya bawel. Balikin lusa juga gapapa," kata Seungcheol.
Exy memakai jaket tersebut untuk menutupi roknya.
"Makasih ya," ucap Exy.
"Iya, samasama," ucap Seungcheol.
"Udah sore nih. Pulang dulu ya. Bye," kata Exy, lalu ia pergi keluar sekolah dan meninggalkan Seungcheol.
"Dasar bawel. Kalo lagi kayak gitu kok gemesin ya," gumam Seungcheol.
"Hah? Exy gemesin?"
"Enggak ah. Dia nyebelin, galak lagi,"
"Tapi... itu sih yang bikin dia istimewa,"
×
Do votes and comments please!
Reads sama votes nya beda jauh coy :( ayo dong vote jangan sider ehehe.

KAMU SEDANG MEMBACA
Leaders ; s.coups, exy ✔
Short StoryDulunya musuhan, sekarang sayang-sayangan. [Some chapters are privated] © 2016, jisung-y