kenyataan

36.3K 870 3
                                    

Aku tidak tahu yang aku lakukan ini benar atau tidak ? Yang aku tau dia adalah calon suamiku. Dan aku sangat berharap padanya. Namun kenyataan menyadarkanku bahwa aku tak dapat menggapainya.

Namanya Alvin. Dia adalah adik suamiku.

Kalian pasti bertanya-tanya. Apa yg terjadi ?!
Namun ini lah yg terjadi.
Suamiku meninggal dunia karena sebuah kecelakaan.
Saat itu.... ia menelponku. Ia akan menjemputku saat aku pulang bekerja.

Namun. Belum sempat aku mendengar kata-kata selanjutnya suara benturan terdengar dan saat itulah sambungan telponku terputus.

Entah kenapa air mataku terjatuh begitu saja tanpa aba-aba. Dan aku merasakan sesak yg begitu menelusup kedalam paru-paru ku. Jantungku rasanya berhenti berdetak. Dan hatiku terasa sakit.

Aku tak sadarkan diri sampai Rio teman sekantorku menepuk-nepuk pipiku dan memanggil namaku.

Ketika aku sadar. Aku masih di ruanganku. Dan aku terbaring di sofa.
Apa yg terjadi ?! Pikirku.

Aku menatap Rio dan orang-orang yg berada di ruanganku. Mereka tertunduk dan terlihat lesu.

" apa yg terjadi ?!" tanya ku pada mereka.
Tak satu pun dari mereka yg menjawab pertanyaanku. Dengan bodohnya aku menatap ke luar jendela. Aku bangkit lalu berlari kecil meraih tasku.

" mau kemana ?!" tanya Rio.
" aku akan pulang cepat. Aldo sudah menjemputku." ucapku dengan wajah berbinar.
" hari ini kami akan merayakan satu tahun pernikahan kami. Dan aku tidak ingin membuatnya menunggu.!"

Rio terlihat sedih. Ia menundukan kepalanya. Samar aku melihat ia menereskan air mata.

Rio menangis ?! Aku tau dia sedang dalam proses perceraian dengan Monika. Tapi aku tidak tahu jika ia sesedih ini.
Aku mendekati Rio yg masih menunduk.
" hei. Sudah lah. Jangan bersedih. Apa aku membuat mu tersinggung?!"
Rio menggelengkan kepalanya.
" lalu kenapa ?!" tanya ku lagi penasaran.

Aku menatap ke sekelilingku. Mereka semua juga turut menundukan kepalanya.

Aku melihat Rita temanku menangis.
Apa yg terjadi ?! Kenapa semua bersedih ?!

" kalian kenapa ?! Ada apa ini ?! Kenapa hanya aku yg tidak bersedih ?!" tanyaku pada mereka semua.
Aku melangkah menghampiri Rita. Aku meraih bahunya dan menatapnya.

Rita menangis kembali. Bahkan tangisnya semakin keras sampai tubuhnya bergetar.
" katakan kau kenapa ?! Ada apa dengan kalian ?!"

Rio menghampiriku. Ia mengelus punggungku
" kuatkan hatimu Anya."
Ucapnya. Ada rasa sakit dalam dadaku. Seketika itu juga aku merasakan air mataku terjatuh.

" apa yg kau katakan ?!"
" katakan padaku ada apa ini ?! Kenapa kalian menangis ?! Dan kau..." aku menunjuk Rio " kenapa kau berkata begitu padaku ? Apa yang......."

Di sela-sela emosiku aku teringat terakhir kali aku berbicara dengan Aldo. Sambungan telpon kami terputus begitu saja saat aku mendengar suara....

Ya tuhan !! Tidak...tidak...!!!

Aku tak mampu lagi berfikir. Aku segera meraih ponselku dan disana terdapat 10 panggilan tak terjawab dari ibu mertua ku.

Aku segera menelpon balik beliau.
Lama.... Aku ingin segera mendengar sesuatu dari siapapun.

" Anya..."
"Ibu ?"
Aku mendengar beliau terisak. Ibu mertuaku menangis?. Dan aku tidak tahu kenapa ia menangis.

" Anya. Aldo...."
"Ada apa bu ? Ada apa dengan suamiku ?"
" Aldo kecelakaan .....!"

Aku tak dapat berkata apapun lagi. Ponsel yg beberapa detik lalu bertengger di telingaku terjatuh begitu saja saat aku mendengar suamiku kecelakaan.

Tubuhku lemas dan limbung. Hampir terjatuh di lantai jika saja Rio tidak gesit menangkapku.

" tabahkan hatimu Anya " ucap Rio kembali mengelus punggungku.

*****

Turun RanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang