Unlimited blade works

259 16 2
                                    

"My life made from infinite swords!!!"

Setelah Arikata bicara itu, seluruh tanah yang ada diseluruhnya itu mulai retak dan mengeluarkan suara gemuruh yang besar sekali. Karena bingung, tentara itu hanya memerhatikan Arikata saja.

"Apa yang terjadi disini??" Gumam tentara itu dengan bingung. Tentara itu melihat sekelilingnya yang mulai berubah dari yang normal hingga menjadi hancur tak karuan, setelah itu di langitnya muncul sebuah alat yang seperti didalam jam besar yang ada di london.

"Hei, apa kau merubah posisi bertarung kita kedalam jam besar di london?" Tanya tentara itu ke Arikata. Arikata itu hanya diam dan menunjukkan senyum kecil ke tentara itu. Setelah semuanya selesai, tangan kanannya pun dia turunkan dan dia mulai melepas jaketnya menjadi 2 belah karena resleting jaketnya dia lepas.

"Aku tidak membuat pedang, yang ada aku hanya meng-kopinya dari yang asli. Jadi, apakah kau bisa mengalahkan aku?" Sambil menodongkan pedang yang dia ambil di sebelahnya, Arikata menantang tentara itu.

"Baiklah, tantangan kau aku terima, tapi saat kau kalah... TIDAK AKAN ADA TULANG MU YANG TERSISA!!!!"

"Hah, baiklah kita mulai" Arikata mulai berlari kearah tentara itu dan mengayunkan 1 pedangnya yang dia pegang di tangan kanannya. Pertarungan demi pertatungan keduanya saling beradu pedang tiada hentinya, Arikata terkena goresan di lengan kanannya karena lengah sedikiy dari pandangan tentara itu.

"Sebelum kau kalah... biar kuperkenalkan diriku, namaku-"

"Dandi Haryanto, aku sudah bisa melihatnya di nama pengenal baju tentaramu" dengan muka polos Arikata memotong pembicaraannya Dandi. "Haha, kau memang sangat menarik, Arikata!" Dandi pun tertawa sambil bertarung dengan Arikata.

Disisi lain, Kato kesusahan karena hanya dia saja yang bertarung melawan 300 tentara level bawah di sekolah itu. Kato terus menetus menembakkan 2 senjata pistolnya itu ke semua tentara yang berusaha masuk ke pintu masuk sekolahnya itu.

"Ck, lama banget si bodoh itu di dunia pararelnya, lagi apa sih dia?! Juga, jangan sampai dia menggunakannya lebih dari 3 kali..." sambil khawatir akan keadaannya Arikata, Kato pun merasa lengah sedikit, tetapi dia biarkan.

"Ah! Kalian semua merepotkan!!" Kato pun mengangkat kedua tangannya kearah depan dengan memegang 2 pistolnya itu.

"Phase 2 : Death Reppeler" saat itu, muncul sebuah cahaya kecil dari kedua senjatanya itu, Kato pun langsung menggabungkan kedua tangannya itu dan langsung memisahkan tangan kanannya yang memegang cahaya berbentuk busur panah.

Setelah dia memakai senjatanya, dia pun mulai loncat dan menarik tali busur panahnya. "Kalian semua... mengganggu kehidupan dunia!" Kato pun langsung melepas talinya dan dari ujung busur panahnya mengeluarkan beribu anak panah yang berwarna merah.

"Hah... selesai juga...."

Kato memandang lapangan sekolahnya yang sudah sedikit hancur karena serangannya itu.

"Menyerahlah atau perempuan ini mati dihadapan kau!!"

Mendengar suara itu, Kato langsung membalikkan badannya dan melihat siapa yang berbicara itu. Dan terkejutnya, dia melihat 1 tentara DWP itu sudah berada dibelakangnya dengan membawa 1 orang sandera perempuan.

"Kato... tolong aku..." kata perempuan itu yang memohon ke Kato untuk diselamatkan. Karena melihat perempuan itu, Kato pun mulai fokus mencari titik kosong yang bisa dia serang. "Hah... new phase, type 4 pumpkin" Kato pun mulai mengeluarkan senjata baru dengan kedua tangannya.

"Oke... target lock, weaknesses lock on... FIRE!" Dari ujung senjata itu, keluar sebuah cahaya yang semakin lama semakin membesar, dan setelah itu langsung mengeluarkan laser yang besar mengarah ke sebelah kanan tentara itu.

"A-apa... apa-apaan... itu...?"

FIRST SON : THE SAVER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang