Answer (2)

56 2 0
                                    

"Ukh..."

"Mati!" Archer mengayunkan pedangnya kearah Arikata tetapi Arikata menangkisnya kembali sampai pedang Archer retak

"Tidak sekarang!" Arikata kembali melakukan penyerangan dan hampir memojokkan Archer, saat Archer ingin menebas Arikata secara datar, refleks Arikata loncat kearah belakang Archer dan menyerangnya saat masih di udara.

"Uhk... sialan... kenapa aku merasa kalau aku bisa melangkah sedikit ke depan, aku akan dikalahkan telak olehnya?"

"Hiiiaat!"

"Tidak... ini saatnya dia berakhir!" Archer menendang Arikata sampai terjatuh saat dia menahan serangan Arikata

"Dia sudah berakhir, dia sudah mati! Dia tidak akan bangun lagi!"

Arikata pun bangun secara perlahan. "Bodohnya aku! Kenapa aku berpikir begitu ke diriku sendiri?! Dia seperti sebuah robot... tidak akan berhenti sampai targetnya menghilang atau mati"

"Memalukan... memalukan! Memalukan! Memalukan!"

"Hah... hah... hah..."

"Memalukan sekali! Sampai aku tidak enak melihat kau! Itulah sebabnya semangat kau sangat lah lemah!"

"Berisik! Cepatlah kesini lagi!"

Arikata menyerang Archer bertubi-tubi tetapi tidak memberikan goresan ataupun luka kepada Archer sama sekali, tetapi sebaliknya Arikata mendapatkan goresan dan semuanya dari Archer.

"Sekali lagi dia mati" Archer pun menendang Arikata sekuat tenaga sampai terpelanting jauh. Tetapi tidak membuahkan hasil apapun karena Arikata sembuh kembali.

"Sialan! Kenapa?! Kekuatan perempuan itu kah?! Setelah Arikata dicium tadi?!"

"Hah... percuma Archer..."

"Kita..."

"...akhiri..."

"...SEKARANG!"

"TRACE ON!"

Projecting Archer membuat pedang besar sebanyak 4 buah dan diarahkan kepada Arikata, dan Arikata hanya membuat 2 pedang kecil yang biasa dipakai oleh Archer untuk pertarungannya.

Arikata menangkis 1 per 1 pedang besarnya itu dan karena pedang itu juga tangan kiri Arikata terluka parah dan tidak ada penyembuhan sama sekali yang muncul.

Setelah melewati 4 pedang besar hasil projecting Archer, Arikata semakin dekat dengan tempat Archer dan bersiap untuk menebasnya, tetapi dengan sigap Archer membuat pedangnya kembali dan pedangnya itu diarahkan kepada Arikata, tetapi Archer tidak menyerangnya.

"Kenapa aku ini...? Aku takut...? Kepada orang sialan ini?! Kemampuannya memang berada sangat jauh dariku, tetapi..."

"ARCHER!!!!"

"....aku memang sudah kalah... darinya... karena..."

Arikata berhasil menusuk Archer di daerah perut sebelah kirinya, dan dunia pararel Archer berubah menjadi tempat mereka pertama kali berkumpul tadi.

"...aku gak bisa melindungi sesuatu sama sekali..."

"Aku... menang... archer..."

"...dan aku... kalah..."

Arikata pun menarik pedangnya dan terjatuh karena kecapean, begitu juga Archer. Mereka berdua duduk sebelahan seperti masalah teman sejati sudah selesai.

"Biar kuberi tahu kau sesuatu... Arikata"

"Huh...??"

"Pedang ini... adalah pedang yang menunjukkan kekuatanku, kekuatan kita... dan pedang ini... yang warna putih bernama kanshou dan yang merah kehitaman bernama bakuya... ingat itu"

FIRST SON : THE SAVER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang