Training (2)

101 9 1
                                    

"Ulangi lagi Arikata!!!"

Pedang-pedang berserakan diseluruh tempat padang rumput yang luas disertai pohon-pohon yang besar dan tinggi-tinggi. Disitu terlihat Arikata yang dihujani oleh keringatnya sendiri sedang terengah-engah berlatih dengan Tanehara.

"Lagi!" Arikata pun terus menerus mengikuti perkataan Tanehara walaupin dia sudah tidak sanggup lagi untuk latihan. Saat duduk sebentar saja Arikata langsung dilempar pedang oleh Tanehara untuk melanjutkan latihannya.

"Lagi! Lagi! Lagi! Lagi terus!!!!!"

Semakin lama Arikata semakin bosan dan capek, saat dia duduk Tanehara pun mulai melempar pedangnya ke arah Arikata tetapi Arikata tangkis dengan pedang yang biasa dia keluarkan lewat kekuatannya.

"Kenapa selalu latihan terus?! Gak ada waktu untuk istirahat walau hanya beberapa menit?!"

Mendengar perkataan Arikata, Tanehara tidak berkutik sama sekali.
Arikata pun berdiri dan mulai meninggalkan tempat latihannya dan Tanehara.

"Latihan ini... untuk-"

"Membuatku jadi kuat.... begitu?!"

Mendengar kata Arikata itu, Tanehara hanya bisa diam saja dan membiarkannya pergi. Setelah Arikata pergi Tanehara pun langsung duduk bersandar ke pohon besar yang ada dibelakangnya.

"Hah... apa cara melatihku yang membuatnya jadi seperti itu...?" Gumam Tanehara sedikit sedih.

Sesampai ditempat semuanya berkumpul, semuanya melihat Arikata dengan tatapan bingung, tetapi Arikata hanya melirik mereka semua setelah itu langsung pergi menuju lantai kedua.

"Kok cepet banget dia latihannya?"

"Heleh... palingan dia kabur..." jawab Kato.

"Arikata!!" Terdengar suara yang memanggil dia dari kejauhan. Dan saat dia menoleh untuk melihat asal suara itu dia mendapatkan Rina sedang berlari menuju Arikata. Arikata hanya melihat sekilas Rina berlari menuju dia dan langsung berbalik kembali untuk pergi.

"Arikata... tunggu... aku ca-" Saat Rina sedang mengejarnya, tiba-tiba dia terjatuh dan itu membuat Arikata tidak bisa diam saja dan langsung beralih untuk menolongnya. Setelah menolongnya, Rina mengajak Arikata pergi kesuatu tempat. Saat sampai ditempat yang Rina tunjukkan, Arikata baru sadar kalau tempatnya itu adalah dibelakang sekolah. Maklum karena tempat berkumpul mereka ada dibawah tanah sekolah dia.

"Duduk sini sebentar Arikata"

"Kita mau ngapain?" Tanya Arikata.

Rina pun hanya mendengar pertanyaan Arikata tapi tidak dia jawab, melainkan dia melihat keatas langit. Melihat Rina, Arikata pun sedikit tertarik untuk melihat keatad itu dan dia lakukan.

"Enak ya, melihat keatas langit?"

"Ntah lah... kamu sendiri enak atau tidak?"

"Ya.. kalau menurutku sih enak. Karena kita jadi merasa bebas saat melihat keatas langit."

Seketika menjadi hening setelah mendengar perkataan Rina tadi dan mereka berdua terus melihat keatas.

"Kenapa kamu lari dari latihanmu dengan kak Tanehara?"

"K-kak?! Kak Tanehara?!"

"Iya, dia beda 1 tahun dengan kita, jadi dia itu kakak kelas kita"

Mendengar kata-kata Rina membuat bingung Arikata. Dari pemikiran Rina, Tanehara itu kakak kelas yang baik, cantik, dan bisa diandalkan. Tetapi dari pemikiran Arikata, Tanehara itu seperti bocah yang baru masuk SMA kelas 10 dibawah mereka.

FIRST SON : THE SAVER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang